Ada beberapa tahapan pendanaan startup, salah satunya adalah angel investor. Angel investor adalah orang kaya yang memberikan pendanaan kepada perusahaan rintisan atau startup.
Penggunaan kata angel menunjukkan bahwa investor ini layaknya malaikat penolong bagi startup yang kesulitan dalam hal pendanaan. Mari simak pembahasan mengenai angel investor pada artikel ini.
Pengertian Angel Investor
Ketika investor memberikan pendanaan kepada startup maka sebagai gantinya investor tersebut akan mendapatkan saham startup tersebut. Besaran dana yang disuntikkan oleh angel investor ini berkisar antara US$ 25.000 – 500.000.
Dana tersebut diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan operasional startup. Jika membutuhkan pendanaan lagi, maka startup bisa mencari pendanaan ke venture capital atau perusahaan pendanaan lainnya.
Jenis Angel Investor
Angel investor dibagi menjadi tiga jenis untuk memudahkan startup menjangkau mereka, yaitu:
Keluarga atau Teman Dekat
Saat membangun sebuah bisnis atau startup, pihak pertama yang mengetahui hal ini adalah keluarga. Mereka juga biasanya adalah pihak yang paling memahami kondisi si pemilik bisnis. Oleh karena itu, biasanya pemilik bisnis akan mengajukan pendanaan ke keluarga.
Selain keluarga, teman dekat terutama dari lingkungan kerja bisa juga menjadi angel investor. Rekan kerja mengetahui rekam jejak si pemilik bisnis dalam dunia profesional. Oleh karena itu, mereka percaya kepada pemilik bisnis dan bisa menjadi salah satu opsi sumber pendanaan.
Hal yang perlu diperhatikan dari angel investor jenis ini adalah ikatan emosional yang tinggi bisa menyebabkan keputusan mereka menjadi bias. Oleh karena itu, buatlah perjanjian bisnis untuk mengantisipasi jika terjadi sengketa di kemudian hari. Perjanjian bisnis ini berfungsi untuk melindungi kedua belah pihak yaitu pemilik bisnis dan angel investor.
Orang-Orang Kaya
Berbeda dengan jenis angel investor sebelumnya. Anda sebagai pemilik bisnis tentu tidak mengenal orang-orang kaya ini secara pribadi. Oleh karena itu Anda perlu mencari cara supaya bisa bertemu dan mengenal mereka.
Anda bisa memanfaatkan event seperti business gathering untuk bertemu dengan mereka. Pastikan Anda menyiapkan pitch deck sehingga Anda bisa menjelaskan bisnismu pada event tersebut.
Berikan kartu namamu dan minta kartu nama mereka sebelum mengakhiri obrolan. Hal ini berfungsi untuk follow up sehingga kemungkinan bisnismu mendapatkan pendanaan menjadi lebih tinggi.
Grup atau Jaringan
Hampir mirip dengan jenis sebelumnya, angel investor ini pun tentu tidak Anda kenal sebelumnya. Hal yang membedakan adalah cara menghubunginya.
Angel investor yang memiliki grup atau jaringan bisa dijangkau melalui grup mereka. Biasanya mereka memiliki kontak baik itu nomor telepon atau email.
Anda bisa menghubungi Angel Investment Network Indonesia (ANGIN). Mereka adalah salah satu jaringan angel investor di Indonesia.
Anda perlu mengisi beberapa data lalu pihak ANGIN akan melakukan screening untuk menentukan apakah startup Anda bisa didanai atau tidak. Hanya startup yang memenuhi syarat yang akan mendapat suntikan dana.
Keuntungan dan Kerugian Angel Investor
Menerima pendanaan dari angel investor memiliki keuntungan dan kerugian. Salah satu keuntungannya adalah Anda tidak perlu memikirkan cara mengembalikan dana yang Anda dapatkan. A
ngel investor sudah menganalisis dan memilih startup yang layak untuk didanai sehingga ketika startup tersebut merugi maka risiko tersebut ditanggung oleh angel investor. Hal ini membuat Anda bisa fokus dalam membangun startup tanpa harus memikirkan cara mengembalikan modal yang diberikan oleh angel investor.
Selain itu, terkadang angel investor juga bisa memberikan saran atau arahan untuk startup Anda. Anda mendapatkan dua hal sekaligus yaitu dana dan mentor. Mentor tentunya berguna untuk mendukung pertumbuhan startup Anda.
Namun hal ini perlu diperhatikan oleh investor karena bisa menjadi pedang bermata dua. Saran atau arahan ini bisa menjadikan angel investor terlihat mengendalikan startup Anda. Oleh karena itu, perlu perjanjian bisnis yang jelas supaya kedua belah pihak bisa mengetahui peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
Contoh Angel Investor
Selain Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), terdapat banyak angel investor lain di Indonesia, seperti:
- Shinta Dhanuwardoyo
Perintis perusahaan internet di Indonesia ini sudah mendanai beberapa startup seperti Catfiz (aplikasi messaging dan social media), Kartoo (financial technology), DreadOut (aplikasi game horor), dan DewaNation (social networks berbasis negara).
Pengusaha yang dikenal sebagai Shinta Bubu ini mengakui beberapa startup yang ia danai masih bertahan dan ada juga sebagian yang sudah mati. Meskipun begitu, hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk mendanai startup di Indonesia.
Justru ia semakin semangat untuk mendanai startup hingga membentuk jaringan angel investor bernama Angel-eQ Network. Jaringan angel investor ini terdiri dari 15 pengusaha, antara lain Adi Sariaatmadja (SCTV Group), Budi Sadikin (mantan Dirut Bank Mandiri), Emil Abeng, Erick Thohir (pemilik Mahaka Group), Erik Meijer, Harry Nugraha, dan Tony Fernandes (CEO Air Asia). Jaringan ini memiliki visi untuk menciptakan perusahaan teknologi Indonesia yang berskala global.
- Victor Fungkong
Victor Fungkong adalah pendiri sekaligus chief executive officer (CEO) PT Indonusa Dwitama, perusahaan yang bergerak di bisnis teknologi informasi dan internet, jasa keuangan, sumber daya mineral, dan energi.
Awal mula Victor menjadi angel investor adalah saat ia bertemu dengan karyawannya di Indocom Group, William Tanujaya dan Leontinus Alpha Edison. Pada awal pertemuan mereka, Tokopedia masih berupa ide.
Barulah pada 2008, Victor mendaftarkan hak merek Tokopedia dan menyelesaikan akta pendiriannya pada 2009. Victor pun memutuskan akan memberikan pendanaan kepada Tokopedia sebesar Rp 2,4 miliar.
Hal ini membuatnya memiliki 80% saham Tokopedia kala itu. Sisa kepemilikan saham dibagi kepada William dan Leontinus masing-masing sebesar 10%. Selain memberikan pendanaan, Victor juga membantu operasional Tokopedia seperti urusan keuangan, akuntansi dan hukum.