Dana darurat dan tabungan merupakan dua hal yang penting dalam hal pengaturan keuangan. Keduanya memiliki konsep mirip tapi berbeda. Agar Anda dapat mengalokasikan uang Anda dengan baik, pastikan Anda mengerti pentingnya menyiapkan dana darurat.
Definisi dan Tujuan Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang dikumpulkan dan ditujukan untuk kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga tidak sembarangan bisa diambil. Dana darurat berbeda dengan tabungan.
Secara garis besar, perbedaan antara dana darurat dan tabungan adalah dana darurat adalah dana yang disimpan tetapi belum tahu akan digunakan untuk apa dan kapan. Adapun tabungan adalah dana yang disimpan untuk digunakan untuk membeli suatu barang dalam jangka waktu yang lebih pasti.
Anda lebih baik membedakan akun antara dana darurat dan tabungan biasa. Sebab tingkat likuiditas tabungan biasa hanya satu tingkat di bawah uang cash.
Hal ini berarti tabungan biasa dapat ditarik kapanpun apalagi saat ini banyak dompet digital yang sewaktu-waktu bisa Anda gunakan belanja dengan tanpa mengeluarkan uang cash. Oleh karena itu, Anda perlu membedakan akun tabungan biasa dan tabungan untuk dana darurat.
Yang dikhawatirkan adalah apabila dana darurat dan tabungan digabung menjadi satu, Anda dengan tidak sadar mengeluarkan dana darurat untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Padahal tujuan dana darurat adalah untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar penting.
Prioritas Dana Darurat
Berikut ini kebutuhan yang dapat Anda pertimbangkan untuk alokasi dana darurat:
1. Kesehatan
Kecelakaan, atau sakit adalah kebutuhan yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu, dana darurat dibutuhkan agar sewaktu waktu Anda sakit atau mengalami kecelakaan, Anda memiliki dana yang dapat Anda gunakan.
2. Kehilangan Pekerjaan
Karena pandemi Covid-19, banyak orang yang kehilangan pekerjaan tapi tidak memiliki dana darurat. Baru saat pandemi ini, banyak orang-orang baru menyadari pentingnya dana darurat.
Meskipun Anda kehilangan pekerjaan, tapi Anda sudah menyiapkan dana darurat, maka setidaknya Anda masih memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Terkena Musibah
Musibah dalam hal ini seperti terkena bencana alam, kehilangan kendaraan atau kendaraan Anda rusak. Padahal kendaraan tersebut penting karena Anda gunakan untuk bekerja.
Dalam kondisi seperti ini, Anda bisa menggunakan dana darurat untuk kepentingan tersebut sehingga produktivitas kinerja Anda tidak terganggu.
4. Ketika Ada Masalah dalam Rumah Tangga
Hal ini terutama diperlukan untuk perempuan. Sebab, seringkali perempuan dalam rumah tangga tidak memiliki dana darurat yang dapat dia gunakan ketika sewaktu waktu dia memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya. Karena seringkali perempuan tidak dalam posisi yang dapat bekerja dan memiliki uang sendiri.
Hal yang Seharusnya Tidak Menggunakan Dana Darurat
Dana darurat tidak seharusnya digunakan untuk berbagai keperluan di bawah ini:
- Kebutuhan medis yang tidak mendesak seperti bedah plastik, operasi lasik, check up bulanan dan lain-lain.
- Membeli kendaraan atau gadget yang tidak diperlukan untuk kebutuhan primer seperti bekerja.
- Liburan. Meskipun liburan adalah hal yang penting untuk kesehatan mental, tetapi pengeluaran untuk liburan harusnya dimasukkan ke dalam tabungan, bukan dana darurat.
- Mencicil rumah, gadget atau kendaraan. Meskipun dalam masyarakat saat ini rumah dan gadget seolah merupakan kebutuhan primer, namun dana untuk mencicil rumah dan gadget seharusnya tidak didapatkan dari dana darurat. Untuk mencicil hal-hal tersebut harusnya dikeluarkan dari dana pendapatan secara langsung sebelum menabung dana darurat.
Besaran Dana Darurat yang Ideal
Para ahli keuangan memiliki pendapat yang berbeda mengenai berapa jumlah dana darurat yang ideal. Namun umumnya bersepakat bahwa dana darurat minimum adalah sebesar 3 kali pengeluaran bulanan dan semakin banyak dana darurat yang Anda siapkan, maka semakin baik.
Contoh, jika pendapatan bulanan Anda sebesar 5.000.000 dan pengeluaran Anda (termasuk hutang, cicilan dan kebutuhan sehari hari) sebesar 3.500.000 tiap bulannya, maka dana darurat minimum yang harus Anda siapkan adalah sebesar 10.500.000.
Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Dana Darurat
Instrumen untuk menyimpan dana darurat yang cocok adalah instrumen yang kurang likuid, dibandingkan tabungan biasa. Anda bisa menaruh dana darurat di reksa dana atau tabungan emas. Sebab baik reksa dana atau tabungan emas memiliki risiko fluktuasi harga yang rendah.
Selain itu, reksa dana dan tabungan emas juga relatif mudah dicairkan daripada deposito, namun tidak se-likuid tabungan biasa. Artinya, Anda perlu usaha lebih lanjut untuk mencairkan dana tidak seperti tabungan biasa yang mudah Anda ambil kapanpun.
Tabungan dan dana darurat adalah dua komponen penting dalam pengelolaan keuangan selain pendapatan dan pengeluaran. Oleh karena itu, bijaksana dalam alokasi keuangan untuk tabungan dan dana darurat adalah hal yang penting. Dengan mengatur keuangan secara bijaksana Anda dapat meminimalisir risiko-risiko yang tidak bisa diperkirakan di masa depan.