Berinvestasi membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Risikonya yang tinggi di benak masyarakat, mungkin saja membuat Anda butuh waktu agar menghasilkan keuntungan atau cuan. Anggapan berinvestasi untuk orang berduit pun makin tajam karena harus memiliki banyak modal dan koneksi untuk mengurus aset investasi.
Namun, kehadiran teknologi memudahkan Anda untuk memilih jenis investasi minim risiko. Baik itu dari online marketplace, agen penjual reksa dana, atau gerai logam mulia. Berinvestasi dengan instrumen minim risiko lebih mudah dijangkau masyarakat tanpa pandang bulu. Cukup dari genggaman smartphone atau laptop dengan koneksi internet saja, Anda bisa memilih jenis investasi minim risiko yang bertebaran di internet. Investasi untung besar tanpa risiko pun bisa diwujudkan.
Meskipun begitu, ada jenis investasi minim risiko dan mudah dipelajari. Misalnya reksa dana pasar uang, obligasi atau sukuk milik pemerintah, peer to peer lending (P2P), dan emas batangan. Jenis investasi minim risiko tersebut bisa menjadi pilihan Anda. Berikut ini pembahasan 4 jenis investasi minim risiko.
1. Reksa dana pasar uang (RDPU)
Reksa dana pasar uang (RDPU) termasuk salah satu instrumen investasi yang banyak diincar investor pemula. Karena risikonya yang lebih rendah, namun menghasilkan imbal hasil keuntungan (return) sekitar 2-6 persen per tahun.
Alokasi dana pada RDPU sebagian besar dialihkan ke deposito atau surat berharga lainnya yang memiliki jatuh tempo sekitar 6 bulan – 1 tahun. Tidak hanya itu, cara investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan yaitu Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 10.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000 untuk membeli satu unit reksa dana.
Keuntungan investasi reksa dana pasar uang yakni Anda juga bisa mencairkan dana hasil penjualan investasi kapan saja. Berbeda dengan deposito yang sudah ada penetapan waktu pencairan dananya. Jadi, jika ada kebutuhan mendesak, Anda langsung menjual unit reksa dana melalui agen penjual reksa dana (APERD) yang Anda percaya.
Menjadi investor RDPU pun cukup mudah. Anda tidak perlu repot-repot menganalisis dan mengalokasikan aset portofolio sendiri. Manajer investasi yang berpengalaman akan mengelola aset investasi RDPU Anda sesuai tipe investor, baik itu konservatif, moderat, atau agresif. Sudah siap berinvestasi di RDPU?
2. Obligasi milik pemerintah
Obligasi milik pemerintah ini biasa dikenal Obligasi Negara Ritel (ORI), Saving Bond Retail (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST, untuk syariah). Ketiga produk obligasi milik pemerintah ini dijamin negara, sehingga risiko gagal bayar tidak ada. Imbal hasil (return) cukup tinggi, sekitar 7 – 8 persen per tahun dengan jatuh tempo 2-3 tahun (24-36 bulan).
Obligasi ini ditawarkan pada individu WNI melalui mitra distribusi di pasar perdana. Dengan membeli obligasi milik pemerintah, Anda turut berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara. Dana investasi Anda dialokasikan untuk pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya. Tertarik berinvestasi obligasi milik pemerintah?
3. Peer to Peer Lending (P2P)
Peer to peer lending (P2P) menjadi pilihan jenis investasi minim risiko. Risikonya yang rendah dengan modal awal Rp 100.000, Anda sudah menjadi investor P2P. Namun, apakah P2P itu?
P2P merupakan instrumen investasi yang menjembatani investor dengan pihak yang membutuhkan dana atau modal usaha. Investor memberikan pinjaman pada pihak yang membutuhkan modal, dana yang diinvestasikan kembali beserta bunga atau return yang peminjam.
Di P2P, antara pihak yang memberi pinjaman dengan yang membutuhkan pinjaman terhubung tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan sebagai perantara. Hubungan ini mirip dengan konsep online marketplace yang langsung menyediakan wadah antara pembeli dan penjual. Disebut peer to peer karena didukung orang-orang awam sesama pengguna sistem ini,
Rata-rata return yang diberikan sekitar 10-30 persen per tahun, tergantung peminjamnya yang cocok untuk Anda investasikan. Karena itu, P2P lending termasuk investasi aman untuk pemula.
4. Emas batangan
Cara untuk Investasi emas batangan masih tetap menjadi primadona hingga kini. Bahkan, kaum milenial pun ada yang menjadi investor emas batangan. Mengapa demikian?
Emas batangan pada dasarnya adalah emas yang masih belum dimodifikasi ke bentuk lain, seperti perhiasan, cincin, dan lain-lain. Karenanya, nilai jualnya pun bisa lebih tinggi dibanding emas perhiasan. Emas batangan yang dijual Antam, Pegadaian, atau perusahaan penyedia emas batangan lainnya ini tersedia mulai dari 1 gram.
Bagaimana cara untung investasi emas batangan?
- Anda cukup membeli emas batangan dalam bentuk fisik ke Antam atau Pegadaian.
- Kemudian, Anda bisa titipkan di kantor tersebut atau bisa juga dibawa pulang.
- Jika Anda tertarik untuk menabung emas batangan, Anda bisa membelinya dalam bentuk tabungan melalui Antam, Pegadaian, atau beberapa online marketplace terpercaya.
- Minimal pembelian tabungan emas sebesar 0,01 gram dengan modal Rp 6.000 saja. Terjangkau bukan?
Keuntungan melakukan investasi emas batangan Antam yakni penyimpanan emas lebih terjamin karena terdapat gudang penyimpanan emas yang terproteksi tinggi. Terjamin bukan?
Nah, itulah 4 jenis investasi minim risiko yang bisa dijadikan referensi Anda. Investasi minim risiko ini menjadi awal mula langkah berinvestasi untuk jangka panjang dan pendek. Sudah siap untuk berinvestasi minim risiko? Selamat mencoba!