Suatu bisnis tentu membutuhkan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan terkait perkembangan bisnisnya, dimana keuangan itu sendiri merupakan penggerak operasional bisnis tersebut. Laporan keuangan terpenting bagi perusahaan adalah neraca saldo.
Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu dari bisnis tersebut. Laporan keuangan ini akan memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki oleh perusahaan dan mewakili keadaan keuangan perusahaan. Neraca saldo juga bukan termasuk akun, melainkan laporan keuangan yang disusun dengan saldo buku besar.
Dalam pengertian lain, neraca saldo merupakan lembar kerja pembukuan dimana saldo dari semua buku besar dikompilasi ke dalam kolom akun debit dan kredit dengan jumlah yang sama. Sebuah perusahaan menyiapkan neraca saldo secara berkala, biasanya pada setiap akhir periode pelaporan.
Tujuan umum dari pembuatan neraca saldo adalah untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan perusahaan secara matematis dan benar atau mengurangi salah input.
Laporan keuangan ini juga merupakan laporan keuangan inti yang digunakan untuk mengevaluasi bisnis dan mengomunikasikan apa yang disebut “nilai buku” suatu organisasi atau perusahaan, dihitung dengan mengurangkan semua kewajiban perusahaan dan ekuitas dari total asetnya. Selain digunakan sebagai laporan keuangan dalam melakukan analisis fundamental atau menghitung rasio keuangan.
Neraca saldo mencerminkan jumlah aset dan kewajiban pada saat terakhir laporan atau periode akuntansi. Sebagian besar laporan neraca dibuat selama 12 bulan, meskipun anda dapat mengatur jangka waktu berapapun.
Fungsi Neraca Saldo
Setiap laporan keuangan tentu memiliki fungsi masing-masing tak terkecuali neraca saldo. Berikut ini fungsinya:
- Tugas utama neraca saldo adalah menunjukkan posisi keuangan bisnis pada tanggal tertentu.
- Membantu investor memahami seberapa sehat suatu perusahaan.
- Membantu pihak manajemen perusahaan dan investor menilai keuangan perusahaan.
- Mengukur kemampuan membayar utang.
- Mengetahui trend untung rugi suatu perusahaan.
- Membantu investor individu, institusi, pemangku kepentingan utama dalam organisasi dan regulator luar dalam, menganalisis internal dan eksternal tentang bagaimana kinerja perusahaan perusahaan saat ini, bagaimana kinerjanya di masa lalu, dan bagaimana kinerjanya dalam waktu dekat.
- Membantu pengguna laporan keuangan menjawab pertanyaan seperti apakah perusahaan memiliki kekayaan bersih yang positif, aset jangka pendek untuk menutupi kewajiban, apakah perusahaan memiliki cukup uang tunai dan apakah perusahaan memiliki hutang tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
- Untuk mendeteksi kesalahan yang pernah atau mungkin terjadi dalam sistem akuntansi sehingga kesalahan bisa diminimalisir.
Jenis Neraca Saldo
- Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Neraca ini memiliki saldo awal perusahaan sebelum ada perubahan saldo akun atau transaksi yang perlu disesuaikan di tanggal atau periode yang sama.
- Neraca Saldo Sesudah Penyesuaian
Neraca ini memiliki saldo akhir perusahaan setelah ada perubahan pada 4 akun penyesuaian, seperti akun beban dibayar di muka, pendapatan dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, dan beban yang masih harus dibayarkan, sehingga setiap transaksi tercatat semua termasuk perubahannya di tanggal atau periode yang sama.
Cara Menyusun Neraca Saldo
Dalam menyusun neraca saldo tentu anda membutuhkan beberapa hal seperti di bawah ini:
- Mengetahui nilai aset yang sebenarnya
- Mengetahui jumlah dan sifat kewajiban
- Mengetahui ekuitas perusahaan
Setelah mengetahui aset, kewajiban dan ekuitas dari buku besar. Lalu langkah selanjutnya menjadikannya dua sisi. Aset ada di sisi kiri dan total kewajiban dan ekuitas ada di sisi kanan.
Sesuai dengan namanya, maka neraca harus selalu seimbang antara Aset di sebelah kiri akan sama dengan kewajiban ditambah ekuitas di sebelah kanan.
Saat membuat neraca akun harus diurutkan berdasarkan likuiditas, dimulai dengan aset yang paling likuid seperti uang tunai dan inventaris. Dan Angka terakhir dalam saldo perhitungan mencerminkan kondisi perusahaan pada terakhir laporan. Untuk mengecek benar salah neraca saldo adalah pastikan total aset sama dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik
Apabila ditemui soal transaksi bisnis saja maka cara untuk menyusun neraca saldo adalah diawali dengan mencatat transaksi bisnis dalam rekening pembukuan atau buku besar. Bergantung pada jenis transaksi bisnis yang telah terjadi, akun-akun dalam buku besar dapat didebit ataupun dikreditkan selama periode akuntansi tertentu sebelum digunakan ke lembar kerja neraca saldo.
Selain itu beberapa akun mungkin telah digunakan untuk mencatat beberapa transaksi bisnis. Akibatnya, saldo akhir setiap akun buku besar seperti yang ditunjukkan pada lembar kerja neraca saldo adalah jumlah debit dan kredit yang telah dimasukkan ke akun tersebut berdasarkan semua transaksi bisnis terkait
Contoh 1
Jika suatu perusahaan mengambil pinjaman lima tahun senilai $5.000 dari bank, asetnya (akun kas) akan meningkat sebesar $5.000. Kewajibannya (akun utang jangka panjang) juga akan meningkat sebesar $5.000, menyeimbangkan kedua sisi persamaan tersebut.
Namun, jika perusahaan mengambil $10.000 dari investor, maka asetnya akan meningkat sebesar $10.000 demikian juga ekuitas meningkat sebesar $10.000.
Contoh 2
Nomor akun | Nama Akun | Saldo | |
Debit | Kredit | ||
1 . | Kas | 2.461.000 | |
2. | Piutang Usaha | 8.820.000 | |
3. | Bahan Habis Pakai | 635.000 | |
4. | Asuransi dibayar di muka | 935.000 | |
9. | Peralatan | 21.620.000 | |
14. | Utang Usaha | 2.145.000 | |
14. | Modal | 30.683.000 | |
16. | Prive | 1.350.000 | |
17. | Honor | 6.965.000 | |
18 . | Beban Gaji | 1.825.000 | |
19. | Beban Sewa | 900.000 | |
19. | Beban Lab | 645.000 | |
20. | Beban Utilitas | 360.000 | |
20. | Beban Lain-lain | 242.000 | |
Total | 39.793.000 | 39.793.000 | |