Investasi terkadang menjadi hal yang kurang dipandang bagi sebagian orang. Beberapa hal yang kerap dijadikan alasan orang takut memulai berinvestasi adalah perlunya modal yang besar, kurang adanya wawasan, hingga tak memiliki cukup waktu untuk belajar investasi.
Berbagai macam alasan tersebut memang tak sepenuhnya dibenarkan. Alasan yang mudah dipatahkan adalah “investasi harus modal besar”. Statement tersebut boleh jadi kurang relevan untuk zaman sekarang karena sudah ada ETF (Exchange Traded Fund) sebagai alternatif instrumen investasi yang terjangkau.
Selain terjangkau, ETF menyediakan produk berisi saham pilihan yang memiliki kinerja perusahaan yang baik serta mudah laku di pasaran. ETF sering disamakan dengan reksadana karena konsepnya yang hampir mirip, namun sebenarnya ada beberapa perbedaan. Berikut penjabarannya:
1. Perbedaan Definisi
Berbicara soal ETF, tidak akan lepas dari pembahasan saham dan juga reksadana. Hal ini karena ETF adalah reksadana namun diperdagangkan di bursa efek sesuai jam kerja bursa. Harga ETF juga bisa berubah sepanjang hari seperti harga saham. Menggabungkan konsep reksadana dalam pengelolaan dana dan mekanisme saham dalam transaksi jual beli.
Kita analogikan saham layaknya pilihan buah. Saham seperti buah Apel, Anggur, Pisang, Nanas, dan lainnya. Sedangkan ETF adalah keranjang buah berisi beberapa buah pilihan. Bisa saja keranjang tersebut berisi Apel, Anggur, dan Stroberi atau berisi campuran buah lainnya. Keranjang buah tersebut bisa berbeda-beda sesuai indeks/acuan kriteria suatu unit ETF.
Terdapat dua indeks yang biasanya digunakan sebagai acuan ETF, yaitu indeks IDX30 dan LQ45. ETF dapat menjadi solusi bagi investor pemula yang menghadapi rasa bingung ketika membeli saham, atau terbentur dana yang limit ketika ingin membeli beberapa saham.
Minimnya pengalaman dan edukasi membuat investor pemula jarang mengetahui keberadaan ETF. Walaupun memang produk investasi yang satu ini baru diluncurkan pada tahun 2017. Lalu hingga Oktober 2019 dikabarkan sudah ada 35 ETF yang tercatat di Bursa efek Indonesia.
Sedangkan reksadana merupakan jenis investasi di mana portofolio aset kita terdiversifikasi dalam bentuk beberapa aset, yaitu saham, obligasi, dan pasar uang. Reksadana dikelola oleh manajer investasi.
2. Perdagangan
ETF dapat dibeli baik melalui pasar primer maupun pasar sekunder di bursa efek, layaknya membeli saham. sementara reksadana dibeli melalui manajer investasi.
3. Agen Penjual
ETF diperdagangkan langsung melalui bursa efek dan dijual melalui Dealer Partisipan, yaitu anggota bursa yang telah bekerja sama dengan Manajer Investasi pengelola ETF.
Sedangkan reksadana dikelola melalui manajer investasi, bank dan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD).
4. Minimal Pembelian
ETF yang dibeli di pasar primer memiliki minimal pembelian sejumlah 100.000 unit penyertaan (1 Unit Kreasi). Lalu, ETF yang dibeli di pasar sekunder minimal pembeliannya adalah 100 Unit Penyertaan (1 lot). Sedangkan reksadana minimal pembeliannya 1 Unit Penyertaan.
5. Waktu Transaksi
Waktu transaksi ETF mengikuti jam bursa, dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 WIB. Sementara reksadana ada waktu yang ditentukan untuk penyesuaian harga. Yaitu terhitung sebelum pukul 13.00 WIB harga reksadana mengikuti harga hari yang sama. Sedangkan setelah pukul 13.00 WIB mengikuti harga hari berikutnya.
6. Harga
Nilai aktiva bersih (NAB) ETF terupdate setiap detik selama jam bursa, harganya akan terus bergerak. Sedangkan NAB Reksadana hanya terbit di sore hari.
7. Settlement
ETF memiliki waktu settlement T+2. Sedangkan reksadana bergantung pada manajer investasi (maksimal T+7). Merupakan jarak waktu beli hingga mendapat kepemilikan yang sah.
8. Metode Transaksi
ETF menggunakan metode Multiple, Netting. Yaitu jika pada pagi hari anda beli, siang dijual, sore beli saham lain masih bisa dilakukan.
Reksadana menggunakan metode Single, Gross. Yaitu jika Anda ingin membeli reksadana lain dalam satu hari kurang bisa dilakukan karena Anda harus jual, terima uang, baru bisa membeli reksadana lain.
Persamaan ETF dan Reksadana
Meski memiliki beberapa perbedaan yang mencolok, ETF dan Reksadana sebenarnya memiliki beberapa persamaan, yaitu:
- Satu unit terdiri dari beberapa komponen
- Harga pembelian yang cukup murah dibanding saham atau obligasi
- Tidak terkena pajak ketika melakukan transaksi jual beli
Jika ditanya, mana yang lebih menguntungkan, maka keduanya sama-sama menguntungkan. Namun ETF lebih fleksibel karena dijual di bursa, sehingga pencairan dana dan proses transaksi lebih cepat.