Keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah rumah tangga. Sebab, dengan tanpa pengaturan keuangan yang baik, keharmonisan sebuah rumah tangga bisa jadi terancam.
Mengatur keuangan rumah tangga lebih rumit daripada mengatur keuangan pribadi. Sebab, untuk mengatur keuangan rumah tangga diperlukan kerjasama antara pihak-pihak yang berkepentingan seperti suami, istri dan anak-anak.
Selain itu, kebutuhan rumah tangga juga lebih banyak daripada kebutuhan individu sehingga siapapun yang memegang peranan sebagai pengatur keuangan rumah tangga, harus dengan jeli memperhatikan setiap pos kebutuhan masing-masing anggota keluarga.
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengatur keuangan keluarga Anda:
Contents
1. Diskusikan Dengan Anggota Keluarga Inti
Menyusun keuangan rumah tangga bukan tugas Anda seorang. Pastikan semua pihak dalam keluarga inti Anda mengerti dan memahami kondisi finansial keluarga Anda. Ajak mereka berdiskusi mengenai keuangan sebulan sekali untuk mengetahui apa kebutuhan mereka dan bagaimana cara mengatasinya.
2. Tetapkan Skala Prioritas
Pastikan Anda menyusun rencana anggaran Anda berdasarkan skala prioritas. Dahulukan kebutuhan sebelum keinginan sehingga kebutuhan sehari hari Anda tercukupi terlebih dahulu sebelum Anda mengeluarkan dana untuk membeli keinginan.
Kebutuhan di sini seperti, biaya cicilan hutang dan kredit, biaya makan dan kebutuhan sehari hari dan biaya sewa rumah kalau ada. Sedangkan keinginan seperti keinginan untuk membeli kendaraan baru, baju baru atau sekadar makan di luar setiap minggu.
Ada baiknya juga Anda lebih merinci jenis keinginan Anda menjadi beberapa jenis seperti, keinginan untuk liburan tahunan, keinginan untuk membeli baju baru dan lain sebagainya. Tujuannya adalah ketika ada kebutuhan mendesak, Anda sudah tahu keinginan mana yang bisa dikorbankan pertama kali.
3. Catat Secara Rinci Jumlah Pendapatan Anda
Jika Anda atau suami Anda adalah pekerja yang diupah berdasarkan sistem gaji dan bonus, maka catat semua pendapatan itu. Begitupun jika Anda dan suami Anda adalah seorang wirausaha, Anda juga perlu mencatat pendapatan tersebut. Bahkan, kalau bisa Anda mencatat pendapatan harian Anda.
Selai bermanfaat untuk mengembangkan bisnis Anda, mencatat pendapatan harian juga memudahkan Anda untuk mengetahui berapa pendapatan Anda per bulan. Mengetahui pendapatan per bulan akan memudahkan Anda menyusun pengeluaran bulanan keluarga Anda.
4. Dahulukan Semua Kewajiban
Kewajiban berbeda dengan kebutuhan. Sebab, kewajiban di sini adalah biaya yang harus Anda bayarkan kepada pihak lain seperti cicilan hutang, cicilan motor, uang sekolah anak, uang listrik dan lain sebagainya.
Mendahulukan kewajiban ini akan memudahkan Anda menaksir berapa uang yang harus Anda keluarkan untuk kebutuhan sehari hari seperti makan dan minum setiap bulannya.
5. Jaga Rasio Hutang
Seperti yang disebut di atas, hutang adalah bagian dari kewajiban. Dalam hal ini, hutang bisa mewujud dalam beberapa bentuk seperti, hutang bank, kredit rumah, kredit motor, hutang tetangga, kartu kredit dan lain sebagainya.
Pastikan hutang Anda tidak lebih dari 30% dari total pendapatan Anda. Banyak financial planner yang menyebutkan bahwa 30% adalah rasio maksimum hutang terhadap pendapatan. Menjaga rasio hutang di level 30% menunjukkan komitmen Anda untuk membayar semua hutang Anda tepat pada waktunya.
Membayar hutang tepat waktu itu penting. Sebab, apabila Anda tidak membayar hutang tepat waktu, bunga hutang tersebut akan mengembang atau jika Anda berhutang ke saudara, hutang tersebut bisa menyebabkan pecahnya hubungan persaudaraan.
6. Persiapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah salah satu komponen penting dalam keuangan terlepas dari berapapun pendapatan Anda. Dana darurat adalah dana dengan jumlah tertentu yang ditujukan untuk membayar kebutuhan yang muncul karena kejadian yang tidak disangka sangka.
Nilai ideal dari jumlah dana darurat adalah 6 kali gaji bulanan. Namun jika pendapatan Anda kecil, sisihkan 10% saja dari pendapatan tersebut untuk dana darurat ini sebelum Anda mengeluarkan uang untuk keperluan sehari hari.
7. Menabung
Selain alokasi untuk dana darurat, usahakan Anda juga memiliki dana tabungan untuk memenuhi kebutuhan non kebutuhan rutin seperti, biaya masuk sekolah anak, biaya liburan tahunan dan lain sebagainya.
Terlepas dari berapapun jumlahnya, menabung tetap penting dilakukan. Anda bisa memasukkan dana tabungan Anda ke bank, asuransi atau bahkan investasi. Apalagi saat ini banyak platform tabungan dan investasi yang bisa Anda akses dari rumah.
8. Jangan Beri Hutang Orang Sembarangan
Meminjam uang ke sanak saudara atau rekan merupakan salah satu cara meminjam ‘hutang’ paling mudah. Alasanya adalah meminjam ke saudara tidak perlu agunan, tidak perlu catatan riwayat kredit atau slip gaji. Belum lagi meminjam ke saudara juga bisa dikembalikan kapanpun.
Keuntungan ini membuat orang ‘sulit ditagih’ ketika berhutang. Tentu Anda sudah akrab dengan istilah ‘yang meminjam lebih galak daripada pemberi pinjaman’ bukan? Oleh karena itu, pastikan Anda memberi pinjaman kepada orang yang tepat dengan memiliki kontrak pinjaman khusus dengan orang tersebut atau bahkan menarik agunan sementara.
Untuk menerapkan tips keuangan di atas Anda bisa menerapkan beberapa strategi seperti, membeli baju hanya saat lebaran saja, memasak sendiri untuk bekal kerja, hingga mengurangi konsumsi rokok harian. Awal menerapkan tips keuangan di atas memang cukup sulit. Akan tetapi, hasilnya akan membuat Anda merasa lebih aman dan nyaman dalam berumah tangga.