Saham adalah surat berharga yang akan anda dapatkan jika anda membeli sebagian dari suatu perusahaan. Intinya anda memiliki hak atas perusahaan tersebut. Biasanya saham ini di keluarkan perusahaan untuk tambahan modal yang di butuhkan untuk operasional dan kegiatan produksi di dalamnya.
Bila anda akan menjadi salah satu dari pemilik perusahaan tersebut, sehingga anda juga berhak mendapatkan keuntungan apabila perusahaan itu mendapatkan profit.
Saham sering sekali menjadi pilihan yang tepat untuk orang orang yang ingin berinvestasi. Apalagi jika membeli saham perusahaan yang memiliki prospek yang baik ke depan, tentu ini akan menjadi sangat menguntungkan pemegang saham perusahaan tersebut.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan bahas mengenai ADR (American Depository Receipt). Apa sih sebenarnya ADR atau American Dipository Receipt itu sendiri? Apakah itu merupakan salah satu perusahaan yang menjual sahamnya? Jawabannya adalah Bukan!
American Depository Receipt sering juga di sebut dengan ADR ini merupakan tanda terima dan bukti kepemilikan saham atas suatu perusahaan yang berada di luar negeri, tentunya perusahaan yang tercatat di dalam bursa Amerika Serikat.
Cara Kerja ADR
Ketika kita membeli saham sebuah perusahaan, kita akan mendapatkan sebuah surat yang menyatakan bahwa kita telah membeli saham perusahan tersebut sebanyak berapa persen atau berapa lot. Kita akan mendapatkan tanda terima tersebut.
Setiap perusahaan yang menjual saham mereka, tentu mendaftarkan saham mereka ke dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) bukan? Di dalam bursa efek ini terdapat banyak sekali daftar perusahaan yang menjual saham sehingga anda bisa membelinya. Tentu ini menjadi pilihan yang tepat untuk anda mencari daftar perusahaan yang akan anda beli, dan lebih aman karena ada di bawah naungan BEI.
Nah, ADR atau American Depository Receipt ini sendiri adalah tanda terima yang sama juga dari saham yang berada di luar negeri yang tercatat di bursanya Amerika Serikat. Jika anda ingin membeli saham dari perusahaan luar negeri (tercatat dalam Bursanya Amerika Serikat) tentu anda tidak bisa membayar menggunakan rupiah bukan?
Dan Amerika Serikat menjadi penentu, jika anda ingin membeli saham dari perusahaan luar negeri, anda akan mendapatkan ADR tersebut untuk menyatakan bahwa anda memang memiliki kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Contoh ADR
Ada salah satu contoh, misalnya saja ada seseorang yang berinvestasi berasal dari Amerika dan bernama Joshua. Lalu, Joshua ini ingin dan telah membeli saham dari Telkom.
Joshua tidak akan mendapatkan sertifikat seperti sertifikat yang anda dapatkan sebagai orang Indonesia. Dia akan mendapatkan ADR, dengan mata uang yang di dalamnya adalah Dollar Amerika Serikat. Tentunya ini akan memudahkan Joshua juga untuk membeli saham investasi pada perusahaan di negara lain.