Uang bisa diibaratkan sebagai ‘darah’ dari ekonomi sebuah negara. Oleh sebab itu, aliran uang perlu diatur sedemikian rupa sehingga tidak kekurangan atau berlebihan. Dalam perekonomian sebuah negara, khususnya Indonesia, diperlukan banyak lembaga yang bekerja sebagai pihak pengelola aliran uang.
Bagi yang mungkin masih awam dengan ekonomi mungkin sudah mengenal satu jenis lembaga ini, yaitu lembaga perbankan. Namun, tahukah Anda, bahwasanya untuk mengatur pergerakan uang di Indonesia diperlukan lembaga-lembaga lain yang memiliki fungsi yang berbeda dari bank?
Secara garis besar, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank.
Contents
Lembaga Keuangan Bank
1. Bank Indonesia
Bank Indonesia atau Bank Sentral adalah otoritas moneter tertinggi di negeri ini. Sebagai otoritas moneter, tugas bank Indonesia adalah mengatur sirkulasi peredaran uang dan mendorong kelancaran sistem pembayaran dan produksi.
Untuk menjalankan tugas tersebut, Bank Indonesia berhak menetapkan kebijakan seperti, penetapan target inflasi, penetapan suku bunga acuan (BI7DRR), menerbitkan surat berharga negara (SBN), menetapkan minimum reserve requirement ratio dan menetapkan peraturan-peraturan lain yang terkait dengan tugas-tugas tersebut.
2. Bank Umum
Bank adalah lembaga keuangan yang bertugas sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penyimpan) dengan pihak yang membutuhkan dana (peminjam). Bank Umum terbagi lagi menjadi dua yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah.
Menurut data BPS, hingga tahun 2019 terdapat 110 Bank Umum di Indonesia. 14 diantara jumlah tersebut adalah Bank Umum Syariah. Diperkirakan jumlah Bank Syariah ini akan berkurang mengingat pada awal tahun 2021 lalu, Bank BNI Syariah, Mandiri Syariah dan BRI Syariah bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Sama halnya dengan Bank Umum, tugas BPR adalah untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari dan masyarakat. Adapun yang membedakan antara BPR dan Bank Umum adalah skala usahanya yang lebih kecil dan layanan yang diberikan BPR lebih sederhana.
BPR juga memiliki jenis BPR Syariah yaitu BPR yang setiap transaksinya telah disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah yang ditetapkan secara resmi oleh Bank Indonesia. BPR Syariah ini seringkali juga disebut dengan Baitul Mal wat Tamwil atau BMT.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Selain perbankan, Indonesia juga memiliki banyak lembaga keuangan bukan Bank. Lembaga keuangan ini bergerak di berbagai bidang usaha seperti, koperasi, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas dan tentu saja lembaga-lembaga lain yang terkait dengan investasi. Berikut ini, rincian dari lembaga-lembaga tersebut:
1. Koperasi
Koperasi adalah lembaga ekonomi bukan bank yang terbentuk sebagai ejawantah dari Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi dikelola dengan prinsip gotong royong dari dan untuk anggota koperasi itu sendiri.
Anggota koperasi diminta untuk memberikan dana mereka dalam bentuk simpanan wajib dan simpanan pokok. Simpanan dari anggota tersebut lantas diputar dalam bentuk usaha atau kredit yang mana hasil dari usaha dan kredit tersebut kembali untuk masing-masing anggota.
2. Perusahaan Asuransi
Asuransi adalah fasilitas keuangan yang digunakan sebagai alat berjaga jaga untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti. Saat ini, di Indonesia sudah banyak perusahaan yang menyediakan jasa asuransi seperti Allianz, Prudential atau Jiwasraya dan BPJS. Tidak hanya itu, kini banyak bank juga menyediakan layanan asuransi untuk nasabahnya.
Nasabah asuransi diminta untuk membayar uang dengan jumlah tertentu kepada pihak perusahaan. Jumlah uang yang disetorkan ini disebut premi. Nanti, apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, nasabah berhak mengajukan klaim dan mendapatkan dana dalam jumlah tertentu sesuai klausul kontrak yang dia tanda tangani sebelumnya.
3. Bursa Efek Indonesia (BEI)
Jika Anda ingin membeli saham, reksa dana atau produk investasi lainnya, maka salah satu lembaga keuangan yang harus Anda hadapi adalah Bursa Efek Indonesia atau yang sering juga disebut sebagai IDX.
Lembaga ini bertugas untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem transaksi di pasar modal Indonesia. Transaksi tersebut seperti, jual beli produk investasi, menyusun dan mengelola data indeks, dan lain-lain. Adapun produk yang bisa Anda beli di sini seperti, saham, reksa dana, ETF, obligasi dan lain-lain.
4. Pegadaian
Tentu Anda sering mendengar nama lembaga ini sebab, saat ini layanan pegadaian sudah tersebar di berbagai daerah pelosok di Indonesia. Sesuai dengan namanya, pegadaian adalah lembaga yang memberikan pinjaman kepada Anda setelah Anda memberikan barang sebagai bentuk jaminan.
Barang jaminan tersebut seperti, akta tanah, emas atau ponsel. Ketika uang pinjaman telah Anda lunasi, maka barang jaminan tersebut dapat Anda tarik kembali begitupun sebaliknya.
5. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Lembaga lain yang terkait erat dengan pasar modal selain BEI adalah OJK atau otoritas jasa keuangan. Lembaga yang dibentuk pada tahun 2011 ini berperan sebagai pengawas dan pengatur seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan termasuk pasar modal dan perbankan.
Itu tadi beberapa lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Ada berapakah lembaga keuangan yang sudah bekerja sama dengan Anda? Tulis di kolom komentar ya.