Investasi di mata uang kripto kini semakin populer di Indonesia. Tidak hanya Bitcoin yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah per koin, kini lebih dari 4000 mata uang kripto alternatif yang dapat Anda beli di exchange. Salah satunya adalah Litecoin.
Saat ini, harga atau nilai tukar Litecoin terhadap rupiah berada pada level 2.365.000 rupiah per koin. Meskipun nilai ini menurun apabila dibandingkan dengan nilai tukar Litecoin terhadap rupiah 1 bulan lalu, namun secara keseluruhan, sepanjang tahun 2021 ini harga Litecoin menunjukkan performa yang positif.
Namun demikian, sebelum membeli aset ini untuk investasi, Anda perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan aset ini berikut ini.
Kelebihan
- Proses verifikasi yang lebih cepat daripada Bitcoin
Untuk melakukan transaksi Bitcoin, Anda memerlukan waktu sekitar 9 sampai 10 menit agar transaksi Anda diverifikasi oleh sistem. Namun, Anda hanya perlu menunggu 2,5 menit untuk verifikasi jika mata uang kripto yang Anda transaksikan adalah Litecoin. Tentu hal ini akan menguntungkan Anda mengingat harga mata uang kripto yang cepat sekali berubah.
- Sistem yang terdesentralisasi
Sama dengan Bitcoin dan Ethereum, Litecoin juga memiliki sistem yang terdesentralisasi. Ini memungkinkan transaksi Anda akan minim intervensi dari pihak pengembang dan cenderung akan lebih cepat.
- Nilai kapitalisasi pasar besar
Litecoin adalah salah satu mata uang kripto yang memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Meskipun harganya jauh di bawah Bitcoin dan Ethereum, nilai kapitalisasi pasar Litecoin berada di nomor 10 terbesar di dunia. Ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap mata uang ini cukup tinggi dan tingkat likuiditas mata uang kripto ini juga tinggi pula.
- Litecoin dikembangkan oleh ahli teknologi
Pengembang Litecoin pertama kali adalah Charlie Lee. Lee saat ini bekerja untuk salah satu exchange mata uang kirpto terbesar di dunia, Coinbase. Sebelumnya, beliau telah bekerja di Google sebagai ilmuwan ahli komputer. Lee merilis Litecoin pada tahun 2011 ketika dia masih bekerja di perusahaan teknologi raksasa tersebut.
Kekurangan
- Peringkat kapitalisasi pasar yang menurun
Kapitalisasi pasar Litecoin sempat menduduki peringkat nomor 5 di dunia pada tahun 2017. Akan tetapi, pada Juni 2021, peringkat kapitalisasi pasar mata uang ini jatuh ke nomor 10. Bahkan saat ini (Oktober 2021), peringkat kapitalisasi pasar Litecoin jatuh lagi ke nomor 17 (coinmarketcap.com).
Hal ini mengindikasikan bahwa banyak investor yang memilih berinvestasi di mata uang kripto lain seperti Dogecoin dibanding dengan membeli Litecoin.
- Kenaikan harga yang relatif tidak tajam
Dalam periode 5 tahun ke belakang, harga Litecoin ‘hanya’ meningkat sebesar 4,527% sementara kenaikan harga Bitcoin dan Ethereum masing-masing 7,190% dan 35,250%. Ini mengindikasikan bahwa alih-alih memilih Litecoin sebagai ‘pengganti Bitcoin’, investor justru memilih Ethereum.
- Proses mining yang ‘terlalu mudah’ sehingga bisa mengakibatkan over supply
Berbeda dengan mata uang kertas atau koin yang jumlahnya dibatasi oleh otoritas moneter, jumlah mata uang kripto yang beredar nyaris sepenuhnya bergantung pada kemampuan mining pengguna.
Karena nilai sebuah komoditas baik itu mata uang ataupun barang tergantung pada jumlah supply dan demand, maka ketika terjadi over supply, harga komoditas tersebut akan turun. Sama halnya dengan Litecoin. Proses mining yang relatif mudah justru akan membuat harga mata uang kripto ini menurun.
Selain kelemahan di atas, Anda perlu ingat juga kalau volatilitas harga aset kripto sangat tinggi sehingga investasi di aset kripto tidak dianjurkan untuk investor yang baru belajar berinvestasi.