Startup sebagai sebuah entitas bisnis tentu memerlukan dana untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Ada berbagai opsi atau tahapan pendanaan startup, seperti angel investor dan venture capital. Meski sering disandingkan ternyata kedua istilah tersebut berbeda.
Angel investor adalah individu sangat kaya yang memberikan pendanaan ke startup, sementara venture capital adalah perusahaan investasi yang mendanai startup. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal mendanai startup. Tujuan mereka dalam pendanaan ini pun mirip yaitu untuk mendapatkan saham dari startup tersebut.
Setelah mengetahui pengertian dan persamaan antara angel investor dan venture capital mari kita telaah perbedaan keduanya.
1. Jenis Pendanaan
Perbedaan pertama adalah dari jenis pendanaan. Terdapat beberapa jenis pendanaan pada startup ,seperti pendanaan awal, pengembangan dan akhir.
Pada masa pendanaan awal, umumnya startup masih berupa minimum viable product (MVP). Fitur yang ditawarkan masih sangat terbatas dan belum menemukan business model yang tepat untuk menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, risiko pendanaan pada tahap ini masih sangat tinggi. Angel investor umumnya melakukan pendanaan pada tahap ini.
Sementara pada tahap pengembangan dan akhir, umumnya startup sudah memiliki basis pengguna yang cukup dan mampu menghasilkan pendapatan. Mereka membutuhkan dana untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Risiko pada tahap ini relatif lebih rendah daripada tahap awal.
Oleh karena itu, umumnya venture capital masuk untuk mendanai startup pada tahap ini. Meskipun risikonya terlihat lebih rendah, namun venture capital tetap berhati-hati dalam memberikan pendanaan dengan memperhatikan prospek startup ke depannya serta memperhatikan manajemen perusahaan.
2. Jumlah Modal
Berhubung angel investor adalah individu maka dana yang dimiliki terbatas. Hal ini membuat pendanaan oleh angel investor lebih kecil daripada venture capital. Angel investor biasanya memberikan pendaaan antara US$ 25.000 hingga 100.000 per startup.
Sementara venture capital adalah perusahaan yang menampung dana lalu disalurkan kepada startup. Oleh karena itu, dana yang dikelola lebih besar dan bisa memberikan dana lebih besar pula. Venture capital bisa mendanai hingga jutaan dolar kepada sebuah startup.
3. Jenis Bisnis
Angel investor cenderung tidak membatasi pendanaan ke jenis bisnis tertentu. Selama investor melihat bahwa startup tersebut memiliki prospek ke depannya maka mereka akan mendanai startup tersebut.
Berbeda dengan venture capital yang lebih selektif. Venture capital cenderung mendanai startup dengan pertumbuhan yang pesat seperti bidang financial technology, hiburan dan lokapasar.
4. Imbalan Investasi
Angel investor akan meminta porsi kepemilikan saham startup yang didanai olehnya. Begitu juga dengan venture capital. Hal yang membedakan adalah venture capital juga cenderung meminta posisi eksekutif dari perusahaan tersebut, sehingga mereka memiliki pengaruh dan bisa mengarahkan perusahaan tersebut. Berbeda dengan angel invenstor yang cenderung tidak mau ikut campur dalam manajemen perusahaan.
5. Pengambilan Keputusan
Angel investor adalah seorang individu maka akan lebih mudah untuk mengambil keputusan investasi. Sementara venture capital adalah perusahaan yang terdiri dari banyak orang.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan oleh venture capital relatif lebih lama jika dibandingkan dengan angel investor. Hal ini disebabkan venture capital bertanggung jawab kepada investor yang menitipkan dananya kepada mereka sehingga mereka harus lebih berhati-hati.
6. Tingkat Risiko
Seperti sudah dibahas sebelumnya bahwa angel investor akan mendanai startup pada tahap pendanaan awal. Hal ini membuat risiko yang ditanggung oleh angel investor lebih tinggi.
Berbeda dengan venture capital yang cenderung memilih startup pada tahap pengembangan atau akhir. Sehingga risiko yang ditanggung oleh venture capital menjadi lebih rendah.