Resiko salah membeli saham – Walaupun tergolong beresiko tinggi namun menjanjikan keuntungan yang besar. Investor tetap memilih saham sebagai instrumen investasi utama. Karena besarnya capital gain dan deviden yang diberikan . Pada instrumen ini memiliki ancaman capital loss.
Mempelajari indeks pergerakan saham adalah hal wajib bagi para investor. Bagi anda yang baru akan memulai investasi ada baiknya untuk memahami cara membeli saham di bursa efek . Saham yang di jual dalam bursa efek ada ribuan bahkan lebih. Kabar baiknya sudah ada cara membeli saham online bagi pemula, karenanya mempelajari pergerakan indeks saham membantu anda menemukan saham yang layak untuk dibeli.
Analisis Wajib Dilakukan Investor
Sebelum membeli saham, pahami pengertian investasi saham umumnya para investor akan melakukan analisis saham perusahaan yang akan di beli. Analisis bisa dilakukan dengan memanfaatkan informasi yang dirilis BEI atau bisa juga membuka dari profil perusahaan tersebut. Anda mempelajari harga saham sebuah perusahaan melalui analisis teknikal atau analisis fundamental.
- Analisis fundamental, adalah analisa informasi kelayakan tentang kondisi perusahaan, rencana jangka panjang perusahaan, kondisi ekonomi.
- Analisis teknikal, mempelahari track record reputasi perusahaan, pergerakan saham. Mengingat teknologi yang semakin canggih investor bisa bertransaksi melalui smarthphone dengan cara bermain atau trading saham di android.
Bila saham memiliki potensi keuntungan yang besar maka harus diingat pula potensi resiko saham yang besar. Pastikan sebagai investor anda memahami resiko dari membeli saham perusahaan. Termasuk pengetahuan akan sektor perusahaan tempat anda akan berinvestasi. Serta tipe investasi apakah perusahaan tersebut, apakah investasi jangka panjang atau malah investasi jangka menengah.
Investor tentu menginginkan portofolionya terisi dengan nama-nama dari perusahaan LQ45. LQ45 adalah indeks saham yang berisi 45 saham dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar atau biasa disebut dengan blue chip. Terdapat 2 kesalahan yang biasanya di lakukan oleh seorang investor untuk berinvestasi ke sebuah perusahaan yang pada akhirnya membuat investor menjadi bangkrut, berikut penjelasannya.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh investor saham
1. Berinvestasi Pada Satu Jenis Investasi
Meletakkan dana investasi seluruhnya atau sebagian besar dana pada satu jenis saham dan investasi. Tindakan demikian sudah jelas sangat berbahaya. Apabila anda terlalu terobsesi pada satu jenis saham maka informasi yang dikumpulkan cenderung tidak obyektif karena lebih mengarah pada mengetahui apa yang ingin dipercayai.
2. Mengabaikan Mempelajari Fundamental Perusahaan
Analisa fundamental bagi investor adalah tahap yang tidak bisa dilewatkan. Anda tidak mungkin membeli kucing dalam karung bukan? Analisa fundamental adalah cara agar investor mengenal lebih jelas tentang perkembangan sebuah perusahaan.
3. Gegabah Menjual Saham
Saham akan selalu mengalami kenaikan atau penurunan harga pasar. Tak sedikit investor memutuskan menjual saham mereka saat kondisi harga saham milik mereka sedang terjatuh. Alhasil bukan profit yang diperoleh justru kerugian.
4. Salah Menganalisa Potensi Saham
Prinsip membeli saham saat lemah dan menjualnya kembali saat harga saham menguat. Tetapi hati-hati dengan permainan saham yang dibuat terlihat bagus. Karena bukannya untung yang ada anda justru akan rugi lantaran membeli saham yang pada saat akan dijual tidak bisa.
5. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan
Tidak pandai melihat peluang ditambah ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Tahukah anda terkadang perusahaan bluechip sekelas Unilever pernah melakukan split stock. Walaupun kata sejumlah pakar aksi tersebut tidak memberi dampak signifikan terhadap saham para investor. Setidaknya jika investor mau membeli merka dapat membeli saham unilever dengan harga setengahnya.
Kerugian Investor Saham Biasa
Setelah membahas kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian investor. Selanjutnya adalah kerugian membeli saham suatu perusahaan yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut. Kemungkinan investor merugi karena membeli saham sebuah perusahaan akan selalu ada. Ingat, tidak ada investasi tanpa resiko :
1. Tidak Memperoleh Deviden,
Deviden yang diterima oleh investor pemegang saham biasa adalah bagi hasil yang diputuskan melalui RUPS oleh para pemegang saham preferen dengan pihak perusahaan. Umumnya deviden diberikan lantaran perusahaan memiliki keuntungan.
2. Saham Perusahaan di Suspend oleh OJK
Suspend berarti saham tersebut aktivitasnya dibekukan baik untuk sementara atau bisa selamanya dari bursa efek. Investor yang dana nya masih di dalam tentu mengalami kerugian dan takut gagal bayar. Masih ingat beberapa waktu lalu perusahaan dengan golongan bluechip ada yang tersuspend oleh OJK lantaran manajemen investasi tertentu memasang angka pasti pada return profit.
3. De-Listing Perusahaan oleh BEI
Ini juga satu dari mimpi buruk para investor. Tetapi perusahaan yang mengalami tindakan ini sebenarnya bukanlah perusahaan yang layak dibeli sahamnya. Karena performa tidak baik, selalu merugi, dan jarang dipasarkan sahamnya sehingga perusahaan demikian harus di hapuskan dari bursa efek.
4. Perusahaan Bangkrut
Jika perusahaan tiba-tiba bangkrut dan harus dilikuidasi ini baru mimpi buruk investor. Sebab investor pemegang saham biasa tidak mendapat prioritas atas pembagian aset perusahaan. Barulah jika pemegang saham prefern telah menerima bagian mereka dan perusahaan masih memiliki sisa untuk diberikan. Investor pemegang saham biasa baru mungkin akan mendapat bagian.
Investor yang membeli saham dari bursa modal adalah pemegang saham biasa. Karenanya jika sesuatu terjadi atas perusahaan tempat anda berinvestasi yang rugi sudah jelas anda sebagai investor. Saham prefern tidak dipasarkan di pasar modal. Para pemegang saham ini mendapat prioritas dari perusahaan. Bahkan jika perusahaan bangkrut, para pemegang saham prioritas tetap diutamakan pembagian hak nya.