Pengertian Revenue
Sebagai seorang investor hendaknya kita memahami berbagai istilah yang ada dalam laporan keuangan. Salah satu istilah yang perlu dipahami adalah revenue. Dengan memahami istilah ini maka kita akan mampu melakukan analisis fundamental suatu perusahaan dengan baik.
Revenue atau penghasilan adalah sejumlah uang yang didapatkan dari hasil kegiatan operasional suatu bisnis atau perusahaan. Kegiatan operasional yang dimaksud bisa dalam bentuk penjualan barang maupun jasa.
Revenue sering juga disebut sebagai hasil penjualan. Perusahaan melakukan penjualan pada periode tertentu misalkan dalam periode 1 tahun maka nilai itulah yang disebut sebagai revenue pada tahun tersebut.
Jenis Revenue
Revenue dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya:
- Operating revenue
Operating revenue adalah penghasilan yang bersumber dari kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas bisnis seperti penjualan barang atau jasa. Contohnya PT Unilever Indonesia menjual sabun mandi maka penghasilan ini dinamakan sebagai operating revenue.
- Non operating revenue
Non operating revenue adalah penghasilan yang didapatkan bukan dari hasil aktivitas bisnis. Contohnya adalah PT Telekomunikasi Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur memiliki saham GoJek melalui anak usahanya, MDI Ventures, maka penghasilan ini disebut non operating revenue.
Contoh Revenue Berdasarkan Transaksi
Berikut beberapa contoh revenue berdasarkan transaksinya:
- Penjualan barang
PT Indofood CBP memproduksi dan menjual mie instan. Hasil penjualan ini disebut sebagai revenue yang bersumber dari penjualan barang.
- Penjualan jasa
PT Mitra Keluarga adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Perusahaan ini menawarkan jasa kesehatan seperti rawat inap, bedah dan rawat jalan. Penghasilan yang didapatkan disebut sebagai revenue yang bersumber dari penjualan jasa.
- Penggunaan aset
PT AKR Corporindo melalui anak usahanya PT. Usaha Era Pratama Nusantara mengelola Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). JIIPE adalah sebuah kawasan industri yang terletak di Jawa Timur.
PT AKR Corporindo mendapatkan penghasilan dari biaya sewa kawasan industri ini yang dibayarkan oleh berbagai perusahaan yang berdiri di sana. Penghasilan ini disebut sebagai revenue yang bersumber dari penggunaan aset.
Rumus Revenue
Sekarang mari kita belajar cara menghitung revenue. Ada tiga cara menghitung revenue, yaitu:
- Total Revenue (TR)
Total revenue adalah dasar perhitungan revenue yang akan digunakan pada perhitungan lainnya. Total revenue didefinisikan sebagai harga jual dikalikan dengan jumlah produksi.
Total revenue = harga jual x jumlah produksi
- Average Revenue (AR)
Sementara average revenue adalah penghasilan rata-rata dari perusahaan tersebut. Cara menghitungnya adalah dengan membagi total revenue dengan jumlah produk yang mampu terjual.
Average revenue = total revenue : jumlah produk terjual
- Marginal Revenue (MR)
Marginal revenue adalah penghasilan tambahan yang bersumber dari tambahan pada tiap produk yang dijual. Marginal revenue didapatkan dengan membagi tambahan total revenue dengan tambahan jumlah produk yang terjual.
Marginal Revenue = tambahan total revenue : tambahan jumlah produk terjual
Contoh Perhitungan Revenue
Contoh sederhana perhitungan revenue adalah sebagai berikut. Misalkan PT Makanan Lezat memproduksi bumbu nasi goreng sebanyak 1 juta pcs lalu menjualnya dengan harga Rp 5.000. Maka total revenue nya didapatkan dengan mengalikan harga jual dengan jumlah produksi.
Total revenue = harga jual x jumlah produksi = Rp 5.000 x 1 juta = Rp 5 milyar
Total revenue PT Makanan Lezat adalah sebesar Rp 5 milyar.
Tips untuk Investor
Investor sebaiknya memahami konsep revenue, termasuk cara menghitung dan menganalisisnya. Sesuai rumusnya, kita perlu memerhatikan volume penjualan dan harga rata-rata dari produk yang dijual.
Jika ada perubahan pada revenue baik itu kenaikan maupun penurunan perlu diteliti lebih lanjut apa yang menyebabkan perubahan tersebut. Apakah perubahan harga atau perubahan volume penjualan.
Secara umum untuk negara berkembang seperti Indonesia, menaikkan harga jual adalah hal yang cukup sulit karena sebagian besar pasarnya masih sensitif terhadap perubahan harga. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan meningkatkan revenue dengan menaikkan volume penjualan produk.
Investor juga hendaknya bisa menghitung pertumbuhan revenue dari perusahaan yang diinvestasikan. Pertumbuhan revenue yang positif menandakan bahwa perusahaan tersebut bertumbuh dan memiliki prospek yang baik.
Kondisi pandemi juga menjadi ujian bagi perusahaan. Perusahaan yang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan revenue di masa pandemi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cukup tangguh dan layak untuk dijadikan salah satu pilihan investasi.
Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan menjadi salah satu kunci dalam bertahan di masa pandemi ini. Salah satu contoh inovasi yang bisa dicontoh adalah memanfaatkan layanan digital untuk kesehatan atau telemedicine seperti yang dilakukan oleh PT Mitra Keluarga.
Munculnya bank digital pada masa pandemi ini juga merupakan salah satu bentuk adaptasi perusahaan untuk bertahan dan bisa tetap mendapatkan revenue. Keberadaan bank digital ini tinggal diuji beberapa tahun ke depan apakah mampu untuk mendapatkan revenue secara konsisten.