Apa itu Saham Blue Chip?
Saham blue chip merupakan istilah yang diberikan untuk saham dari perusahaan besar yang memiliki perkembangan stabil. Biasanya perusahaan ini merupakan perusahaan yang menjadi pemimpin pasar pada jenisnya.
Istilah blue chip diperkenalkan oleh Oliver Gingold yang mengambil kata blue chip dari permainan poker di mana di dalam permainan tersebut terdapat kepingan-kepingan dengan warna yang berbeda-beda dan warna biru merupakan kepingan dengan nilai paling besar.
Perusahaan dengan saham blue chip biasanya memiliki nilai kapitalis yang besar hingga triliunan. Tak jarang juga, perusahaan akan memberikan dividen pada investornya dengan nilai yang cukup memuaskan.
Selain itu, saham blue chip juga memiliki kelebihan yaitu tingkat resiko yang lebih kecil dengan sistem manajeman yang profesional.
Ciri-Ciri Saham Blue Chip
Lantas, bagaimana saham suatu perusahaan dapat dikatakan saham blue chip? Berikut beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari saham blue chip:
- Perusahaan Merupakan Market Leader di Sektornya
Cara paling mudah untuk melihat saham blue chip adalah dengan melihat perusahaannya. Saham blue ship berasal dari market leader pada sektornya, yang mana produk-produk perusahaan tersebut banyak digunakan oleh masyarakat.
- Nilai Kapitalisasi yang Besar
saham blue chip berasal dari perusahaan besar yang stabil dimana nilai kapitalis perusahaan akan mencapai triliunan.
- Perkembangan Saham yang Stabil
Perkembangan saham blue chip lebih stabil dan solid. Terdapat riwayat perkembangan saham yang stabil dalam kurun beberapa waktu.
- Dividen
Tidak semua perusahaan blue chip membayarkan dividen tetapi banyak perusahaan yang membayar dividen pada investornya.
- Telah Berdiri dalam Waktu yang Lama
Saham blue chip berasal dari perusahaan yang telah lama berdiri dan berkembang. Perusahaan yang masuk dalam kategori blue chip di Bursa Efek Indonesia minimal dengan jangka waktu lima tahun.
Keuntungan Membeli Saham Blue Chip
Saham blue chip menjadi salah satu pilihan yang baik untuk investor, keuntungan apa saja sih yang bisa didapatkan setelah membeli saham blue chip?
- Mudah dalam Akses: Saham blue chip mudah untuk diakses dimana saham mudah untuk dibeli atau dijual. Investor dapat memonitor harga sahamnya secara mandiri.
- Dividen yang Teratur: Banyak perusahaan saham blue chip yang memberikan dividen secara teratur pada investornya dengan nilai yang stabil.
- Keuntungan yang Kompetitif: Nilai saham blue chip biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kompetitornya.
- Pendapatan Stabil: Pendapatan dalam saham blue chip cenderung stabil.
- Manajemen yang Profesional: Saham blue chip berasal dari perusahaan besar yang sudah lama berdiri sehingga dalam mengelola perusahaannya memiliki menajemen yang lebih profesional.
- Cocok Untuk Long Term Investment: Saham blue chip cocok untuk investasi jangka panjang dimana saham cenderung stabil. Penurunan yang terjadi pada saham blue chip juga biasanya lebih cepat pulih.
Contoh Saham Blue Chip
Saham perusahaan blue chip dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik tersendiri. Bursa Efek Indonesia sendiri belum memiliki kategori tersendiri untuk saham blue chip, namun beberapa perusahaan saham blue chip dapat dilihat dalam kategori LQ45 yang memiliki likuiditas yang bagus.
Berikut beberapa daftar saham blue chip:
- Unilever Indonesia – UNVR
Unilever Indonesia merupakan perusahaan FastMoving Consumer Goods (FMCG) yang produknya sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Produk perusahaan ini mulai dari kategori makanan hingga keperluan rumah tangga. Contoh produknya seperti Pepsodent, Lifebuoy, Royco, Bango dan masih banyak lagi.
Unilever memiliki profit yang tinggi hingga 9 triliun dengan ROE lebih dari 100 persen sejak tahun 2014. Hal ini tentu menjadikan saham Unilever Indonesia tergolong saham blue chip yang aman dan cocok untuk dijadikan investasi dalam jangka panjang.
- PT. Astra International Tbk – ASII
PT. Astra International Tbk termasuk saham blue chip dengan produk bisnis mulai dari otomotif, jasa, keuangan, teknologi informasi, alat berat, infrastruktur dan logistik.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki anak perusahaan yang cukup banyak. Saat ini, harga saham PT. Astra International Tbk sedang berada pada harga jual yang murah tetapi memiliki potensi capital gain yang tinggi sehingga memiliki potensi untuk terus meningkat.
- Bank Central Asia – BBCA
BCA merupakan bank terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah yang sangat banyak. Jaringan ATM BCA yang sangat luas menjadi salah satu alasan bank ini memiliki jumlah nasabah yang banyak.
ROA BCA paling tinggi jika dibandingkan dengan bank lainnya di Indonesia. Total dividen yang diberikan BCA adalah sebanyak Rp. 555 per saham. Saham blue chip BCA menjadi salah satu saham blue chip yang banyak menjadi pilihan investor.
- Bank Rakyat Indonesia – BBRI
BRI memiliki pangsa pasar UMKM dimana BRI akif dalam memberikan kredit untuk UMKM dengan pertumbuhan kredit yang stabil di atas industri.
Saham BRI yang beredar di market sampai saat ini adalah 123.345.810.000. dengan besar profit bersih pada tahun 2019 sebesar Rp. 34,42 triliun.
- Telekomunikasi Indonesia – TLKM
TLKM memiliki nilai kapitaslis pasar per 31 Maret 2020 adalah sebesar 313,0 triliun. Dengan ROE yang selalu bertumbuh sebesar 22,03.
Saham TLKM yang beredar di market sampai saat ini adalah 99.062.216.600. Selain itu, TLKM rajin memberikan dividen setiap tahunnya pada pemegang sahamnya.
- PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk – ICBP
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki berbagai produk yang sukses dipasarkan di masyarakat. Semua masyarakat Indonesia pasti pernah merasakan produk dari perusahaan ini.
Perusahaan ini memberikan dividen sebesar Rp. 171 pada pemegang saham dengan total sebesar Rp. 1.5 triliun. Perusahaan ini memiliki pertumbuhan yang baik dengan brand yang terkenal menjadikannya saham blue chip yang baik untuk melakukan investasi.