Lippo Group menjadi salah satu grup perusahaan besar dan ternama di Indonesia. Taringnya sudah tertancap kuat dengan persebaran anak usaha di berbagai sub sektor. Berikut ini daftar saham Lippo Group yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI):
Contents
1. Bank Nationalnobu (NOBU)
Di antara anak usaha grup Lippo, hanya inilah perusahaan yang bergerak di dunia perbankan. PT. Bank National Nobu, Tbk menjadi bank umum swasta yang kepemilikan sahamnya telah terbagi ke beberapa perusahaan.
Sebanyak 7,6% ke PT. Lippo General Insurance; 10% Nomura Securities Co Ltd; 12,21% OCBC Securities Pte Ltd – Client A/c; 16,4% Matahari Department Store; 19,58% PT. Prima Cakrawala Sentosa dan 22,53% PT. Kharisma Buana Nusantara.
Tak hanya dibagi ke perusahaan, saham NOBU juga ada di masyarakat umum sebesar 11,68%, dengan kepemilikan masing-masingnya kurang dari 5%.
2. Lippo Cikarang (LPCK)
Mungkin sudah tidak asing lagi dengan PT. Lippo Cikarang, Tbk. Karena pergerakan bisnisnya di real estate serta kawasan industri. LPCK sudah mengembangkan area dengan populasi 51.250 orang yang menghuni. Bahkan, LPCK telah membuka lapangan kerja sebanyak 97.350 dan mempekerjakan 600.500 orang.
3. Lippo Karawaci (LPKR)
Merupakan anak usaha yang bernaung di Lippo Group dan bergerak di pengembangan properti. Di tahun 2004 lalu, portofolio LPKR semakin luas dengan adanya penggabungan 8 perusahaan. Sehingga bisnisnya merambah ke pengembangan skala besar, perkotaan, hotel, mall bahkan layanan kesehatan. LPKR dan LPCK per 1 Agustus lalu sudah memasuki Daftar Efek Syariah.
4. LinkNet (LINK)
PT LinkNet, Tbk bergerak di dunia teknologi informasi. Tahun 2011 silam, LINK menyediakan layanan jaringan kabel tetap serta TV kabel. Melalui sang anak usaha, PT. First Media (FMTV). LINK menjadi penyedia layanan TV kabel dan internet broadband kecepatan tinggi di Indonesia, dengan sistem kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) kecepatan tinggi.
Di semester pertama 2021, pendapatan LINK meningkat 11,7% yoy. Hingga September kemarin, LINK menambahkan 21.000 pelanggan, yang menjadikannya bertambah menjadi 861.000 pelanggan. LINK memegang harga terakhir (per Juni 2021) Rp4.480 sebagai jawara ketiga grup Lippo.
5. Matahari Department Store (LPPF)
PT. Matahari Department Store, Tbk menjadi anak usaha langsung MLPL. Ada 153 gerai Matahari di 76 kota, per Mei kemarin. Pandemi turut memukul gerai Matahari di berbagai wilayah. Per Juni 2021, sahamnya dihargai Rp1.880.
6. Matahari Putra Prima (MPPA)
Salah satu peritel besar di Indonesia, PT. Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA), masuk ke jajaran Lippo Group. Di bawahnya bernaung Foodmart, Hypermart, Boston Health & Beauty sampai Primo.
Kemudian tahun 2020, MPPA bekerja sama dengan Tokopedia, Shopee sampai Grab, untuk menancapkan taringnya di dunia jual beli online. Sehingga MPPA berani membuka pintu transaksi digital lewat ShoppePay, OVO dan QRIS.
Selanjutnya, di pertengahan tahun ini, sekitar bulan Mei, MPPA memilih menjual sahamnya ke investor baru. Kepada PT. Pradipa Darpa Bangsa 4,76%; Threadmore Capital Ltd 3,81% serta Panbridge Investment Ltd 3,33%.
Saat ini, harga saham MPPA terus bergerak cepat. Hal itu juga disebabkan oleh kepemilikan saham MPPA oleh PT. Pradipa Darpa Bangsa, si anak kerajaan bisnis Gojek, sampai pada angka 99,996%. Belum lagi sisanya, 0,004% yang dimiliki oleh PT. Dompet Karya Anak Bangsa atau yang lebih populer dengan Gopay.
Tahun ini, harga saham MPPA melonjak signifikan, hingga 2 kali kena suspend saham dari BEI. Otoritas bursa memberikan peringatan pada April lalu. Karena peningkatan harga di luar kebiasaan (Unusual Market Activity atau UMA).
Kenaikan tersebut malah berbanding terbalik dengan kinerja keuangannya. Di kuartal III tahun 2020, MPPA merugi sekitar 332,40 miliar, lebih anjlok ketimbang periode di tahun sebelumnya.
7. Multipolar (MLPL)
PT. Multipolar, Tbk, merupakan induk usaha sejumlah perusahaan di Lippo Grup. Sebenarnya, MLPL bergerak di industri teknologi informasi, jasa telekomunikasi dan dan perdagangan umum. Perdagangan yang meliputi impor, ekspor dan properti.
MLPL ini memegang saham MPPA. Selain itu, juga memegang 18,18% saham Matahari Department Store; 50% Timezone Family Entertainment Centers, 100% Books & Beyond dan lainnya.
8. Multipolar Technology (MLPT)
PT. Multipolar Technology, Tbk, menjadi anak usaha MLPL yang bergerak di dunia IT sistem. Menyediakan layanan dan solusi IT. Meliputi IT consulting, sistem aplikasi beserta layanan implementasinya, hardware dan layanan integrasinya sampai dengan business process managed services.
9. Siloam International Hospital (SILO)
PT. Siloam International Hospital, Tbk menjadi satu-satunya bisnis di Lippo Group yang bergerak di dunia kesehatan. Siloam menjadi rumah sakit swasta terbesar di Lippo, dengan standar pelayanan yang unggul.
Siloam juga terus berdiri di berbagai penjuru negeri. Bersama lebih dari 2.700 dokter umum maupun spesialis, dan puluhan ribu tenaga medis lainnya, yang melayani jutaan pasien per tahun.
Prospek saham rumah sakit di 2021 memang terlihat baik, karena adanya pandemi Covid-19, sehingga mempengaruhi kinerja rumah sakit. Di tahun 2021, SILO menunjukkan kinerja yang memukau. Dengan pendapatan yang meningkat sebanyak 42,83% yoy di mana laba periode berjalan sudah sampai 531,95 milliar.
Kinerja ESG yang dijalankan SILO menjadi yang terbaik dari rumah sakit lain di Indonesia. SILO melejit di angka Rp8.550, menjadi yang tertinggi di 11 besar saham emiten grup Lippo (per Juni 2021).
Selain sembilan saham di atas, ada pula Lippo General Insurance (LPGI), Lippo Securities (LPPS), Gowa Makassar Tourism Development (GMTD), serta Star Pacific (LPLI).
Apabila Anda ingin membeli saham milik Lippo, pastikan untuk membaca laporan keuangan serta menganalisis lebih jauh untuk prospek ke depannya, agar tidak sampai merugi.