Definisi Saham Undervalued
Bagi investor saham pasti tidak asing dengan istilah saham undervalued. Sebelum itu mari kita bahas apa itu istilah undervalued.
Dalam hal investasi dan keuangan, istilah undervalued dapat diartikan dengan penjualan sekuritas atau jenis investasi lainnya yang dijual di pasar dengan harga yang dianggap berada di bawah harga intrinsik yang sebenarnya dari sekuritas atau investasi tersebut.
Nilai intrinsik itu sendiri merupakan nilai atau harga yang berlaku pada saat ini dari arus kas yang dapat dibuat oleh perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa undervalued merupakan istilah yang merujuk pada kondisi dimana harga pada suatu sekuritas atau investasi berada pada kondisi di bawah harga normal.
Setelah mengenal istilah undervalued, kita bisa mengerti apakah saham undervalued itu. Saham sendiri merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling dikenal di kalangan investor. Baik dari investor pemula hingga yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Tak jarang saham mampu menarik banyak sekali investor muda yang penasaran dengan kegiatan investasi.
Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjual belikan pada bursa efek yang merupakan bukti atas kepemilikan pada suatu perusahaan atau bukti atas keikutsertaan dalam penyertaan modal pada suatu perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa saham dapat diperjualbelikan dengan artian bahwa saham memiliki harga yang berbeda dan dapat berubah di setiap waktunya. Pengertian saham undervalued yang mengacu pada penjabaran di atas merupakan saham yang memiliki nilai atau harga jual yang lebih rendah daripada nilai atau harga pada kondisi normal.
Contohnya adalah PT. X yang bergerak di bidang properti mengeluarkan saham dengan harga per lembar sebesar Rp. 5.000, dengan kondisi dimana pasar bursa efek yang menjual saham dari perusahaan properti dijual dengan harga Rp. 8.000. Berdasarkan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. X menjual saham undervalued dimana harga sahamnya berada di bawah atau lebih rendah dari harga normal.
Penyebab Saham Undervalued
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan saham undervalued, diantaranya adalah :
- Kondisi Perekonomian Secara Global
Kondisi perekonomian dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham hingga dapat menyebabkan terjadinya saham undervalued. Salah satu kondisi perekonomian yang dimaksud adalah penurunan kondisi perekonomian global, seperti krisis moneter.
Indonesia sendiri beberapa kali telah mengalami kondisi krisis global yang mempengaruhi pola pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Menurunnya kondisi perekonomian menyebabkan penurunan IHSG pada bursa efek Indonesia.
- Kondisi Internal Perusahaan
Terjadinya saham undervalued dapat juga dikarenakan oleh kondisi internal perusahaan yang tidak menguntungkan. Misalnya ketika perusahaan berada pada posisi merugi. Jika perusahaan berada pada posisi merugi, maka perusahaan tidak bisa membayar dividen kepada para pemegang saham.
Apabila kondisi perusahaan tidak kunjung membaik maka para pemegang saham akan memutuskan untuk menjual saham mereka dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut yang dapat menyebabkan menurunnya harga saham secara signifikan hingga berakibat pada terjadinya saham undervalued.
Kondisi yang lainnya adalah ketika perusahaan yang bersangkutan terjerat kasus hukum yang dapat merusak nama baik perusahaan. Misalnya seperti kasus yang menimpa PT. Aneka Tambang Tbk atau disingkat dengan ANTAM, dimana perseroan tersebut terjerat kasus korupsi hingga kasus penipuan.
Dilansir dari website CNN Indonesia, PT. Antam sendiri digugat oleh pembelinya sebesar Rp. 817,46 miliar atas tuduhan merugikan pembeli. Atas kasus tersebut harga saham PT. Antam menurun tajam. Penurunan ini jika tidak dapat diatasi dengan baik akan mengakibatkan terjadinya saham undervalued.
- Kondisi Harga Barang yang Diperjualbelikan
Kondisi harga barang yang diperjualbelikan dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham. Misalnya seperti penurunan harga minyak yang akhir ini sering diberitakan. Penurunan harga minyak dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti menurunnya tingkat pembelian masyarakat.
Karena tidak ada antusiasme masyarakat dalam menggunakan minyak pada kehidupan sehari-hari, membuat investor berpikir dua kali jika ingin berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan. Hal inilah yang dapat menyebabkan menurunnya harga saham hingga berakibat pada terjadinya saham undervalued.
Apakah Saham Undervalued Layak Dibeli?
Setelah mengetahui apa yang menyebabkan saham undervalued, kita mungkin berpikir apakah saham undervalued ini layak untuk dipilih atau tidak?
Jika bertanya terkait kelayakan pembelian saham kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah indikator tolak ukur suatu saham dapat dikatakan menguntungkan atau tidak.
Kita dapat melihatnya melalui indikator nilai buku dari saham yang bersangkutan, selain itu kita dapat mengukur price earning ratio (PER), dividend pay out ratio (DPR), pertumbuhan pendapatan perusahaan, hingga earning per share (EPS).
Melalui indikator tersebut kita dapat melihat saham undervalued disebabkan oleh apa, jika saham undervalued diakibatkan oleh fluktuasi harga barang di pasar, maka saham undervalued layak untuk dibeli, karena akan ada kemungkinan kenaikan harga saham mendekati harga normal.
Namun jika harga diakibatkan oleh masalah internal perusahaan, seperti kondisi merugi yang terus menerus hingga mendekati kebangkrutan, atau adanya trust issue pada perusahaan, maka saham tidak layak untuk dipilih.