Strategi investasi di pasar modal – Modal berputar cepat serta dana investasi betambah adalah keinginan para investor. Faktor tersebut menuntut investor mencari strategi jitu berinvestasi. Hal yang wajar bila investor mengkombinasikan cara investasi satu dengan yang lain. Anda juga dapat mengikuti pengertian investasi menurut para ahli yang telah terbukti sukses. Semua disesuaikan dengan kondisi dan tujuan investor.
Dengan melakukan monitoring pergerakan di pasar modal. Investor bisa mengetahui langkah antisipasi apa yang bisa dilakukan menghadapi perubahan trend pasar. Faktanya dana investasi selalu berputar dengan sangat cepat. Investor melakukan monitoring melalui laporan keuangan yang dirilis oleh pasar modal setiap triwulan atau semester.
Berinvestasi di pasar modal tidak ada satu hal pun yang bisa diperhitungkan secara pasti. Karena itu strategi menjadi langkah tepat menghadapi ketidak pastian dalam dunia pasar modal. Strategi trading saham memiliki fungsi sebagai perencanaan investasi ketika investor memutuskan mengelola investasi untung besar tanpa resiko dengan membeli saham individu yang mereka pilih.
Strategi investasi
Strategi investasi yang hebat memiliki kemampuan untuk berkombinasi dengan toleransi risiko serta ritme permainan tiap investor. Investor tidak akan membiarkan dana investasi mereka pergi tanpa memiliki tujuan didepannya. Setidaknya dalam berinvestasi mereka perlu mengetahui periode waktu dana investasi mereka kembali.
- Membeli di Pasar Perdana-Menjual di Pasar Sekunder
Biasanya investor membeli saham saat baru pembukaan pasar. Dimana saham terbuka baru ditawarkan kepada publik. Investor hanya bisa melakukan transaksi beli saja pada pasar perdana. Setelahnya saham yang masuk dalam pasar perdana akan di catat dan boleh di perjual belikan di pasar modal, ini yang disebut dengan pasar sekunder.
Ketika nama perusahaan tersebut sudah tercatat di daftar perdagangan bursa efek, investor bisa melakukan transaksi jual dibantu dengan broker. Saham yang tercatat pada daftar perdagangan utama biasanya adalah saham dari perusahaan besar dimana pergerakan saham stabil dan harga jualnya mahal.
Sementara saham yang terdaftar di list pengembangan biasanya adalah perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang pergerakan sahamnya cenderung lambat. Harga saham dalam daftar pengembangan memang cenderung lebih murah.
- Membeli Secara Merata Saham Proposional
Membeli saham secara merata dirasa kurang tepat apabila dilakukan oleh investor pemula. Pasalnya membeli saham-saham secara merata di pasar modal. Pastinya membutuhkan modal yang besar. Keuntungan dari membeli saham proposional dengan progres perkembangan laju harga mendekati sempurna. Sudah pasti memberi anda keuntungan yang berlipat dari nominal investasi awal. Namun dengan demikian investor harus bersiap dengan jumlah modal yang lebih banyak.
- Membeli dan Menahan Saham Sebelum di Jual
Membeli saham sebuah perusahaan kemudian menahan saham tersebut untuk periode waktu tertentu sebelum akhirnya dijual kembali. Strategi ini bisa di lakukan apabila anda yakin 80% bahwa saham perusahaan tersebut bisa memberikan return. Umumnya cara ini bisa dilakukan untuk membeli saham yang sektor pasarnya tahan terhadap krisis dan sangat likuid.
- Memilih Saham Sesuai Sektornya
Membeli saham dengan berfokus kepada sektor saham tertentu. Cara ini dipilih karena biasanya investor sudah menguasai seluk beluk sektor tersebut. Sehingga lebih mudah bagi investor menentukan mana saja saham yang terbaik di bidangnya. Menentukan saham yang terbaik bisa dilihat dari laporan profil fundamental setiap perusahaan. Anda bisa mengakses informasi ini di halaman website setiap perusahaan.
- Koreksi Saham
Strategi mengurangi kerugian saham bisa dilakukan dengan cara berpindah saham lain atau koreksi saham. Investor menjual saham yang sekiranya hanya mendatangkan kerugian untuk kemudian membeli kembali saham lain dengan harga yang rendah. Saham tersebut juga bisa dijual kembali saat posisinya sudah bagus. Cara ini cocok bagi investor yang aktif memonitoring pergerakan saham likuid di pasar modal.
- Membeli Saham Tidak Aktif
Tujuan membeli saham yang tidak aktif menjadi salah satu strategi spekulatif investor. Saham yang tidak aktif memiliki harga beli yang murah. Investor harus sabar menunggu agar saham tersebut mengudara di list bursa. Strategi ini cukup riskan namun lumayan menjanjikan keuntungan. Tidak ada salahnya mencoba apabila anda sedang tidak berpacu dengan target profit di akhir bulan.
- Mengikuti Indeks
Pada pelaksanaanya strategi mengikuti indeks adalah investor membeli instrumen saham jangka panjang melalui sebuah lembaga seperti investasi reksadana saham. Mempercayakan dana investasi mereka untuk dikelola di dalam satu wadah dengan bantuan pihak ketiga (Manajer Investasi). Langkah ini dipilih ketika investor ingin meminimalisasikan resiko rugi dan memaksimalkan keuntungan investasi reksadana. Saham yang dibeli nantinya akan mengikuti perkembangan indeks pada pasar modal. Sebenarnya ada dua jenis investasi yang bisa dipilih antara investasi emas atau investasi reksadana pasar uang. Namun kali ini pembahasan lebih mengarah pada saham.
Kesimpulan Investasi Saham di Pasar Modal
Strategi investasi bisa dikatakan berhasil bila mencapai apa yang sudah direncanakan. Setiap strategi investasi tidak terikat pada satu kondisi saja. Karenanya kemampuan investor melakukan penilaian terhadap suatu kondisi pasar dan membandingkannya dengan saham yang dimiliki, menjadi tolak ukur keputusan dan manuver apa yang investor dapat lakukan. Agar menghindari kesalahan berinvestasi, maka wajib bagi investor menghitung nilai wajar suatu saham. Demikian penjelasan strategi berinvestasi di pasar modal. Selamat berinvestasi!