Masa-masa kuliah tentunya menjadi saat-saat dimana kita sedang banyak membutuhkan uang untuk kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu tak sedikit mahasiswa yang sudah mulai memutar otak untuk bisa mulai mendapatkan penghasilan sendiri untuk bisa membantu orang tua mereka memenuhi kebutuhan kuliah atau hanya sekedar untuk mengumpulkan uang tambahan.
Tak sedikit pula yang bahkan sudah mulai memiliki rencana untuk mulai melakukan investasi. Hal ini adalah langkah yang sangat bagus. Karena dari sekian banyak mahasiswa yang sudah berpenghasilan, sebagian diantaranya malah kurang bijak dalam menggunakan dana tersebut dan akhirnya malah uang tersebut habis untuk hal-hal yang kurang penting.
Lalu, apakah ada tips khusus yang harus diketahui para mahasiswa sebelum memulai investasi? Berikut penjelasannya:
1. Perhatikan Jumlah Cash Secara Rutin dan Pantau Pergerakannya
Tahap pertama yang paling penting adalah memperhatikan kondisi cash flow Anda. Jangan sampai Anda berniat memulai belajar investasi namun keadaan cashflow masih berantakan dan lebih parahnya lagi ada banyak kebutuhan yang belum dibayarkan. Hal ini malah akan memperburuk kondisi keuangan Anda.
Jika sudah memiliki pekerjaan atau penghasilan lain dari bisnis, cobalah untuk menghitung berapa tepatnya penghasilan rutin yang Anda peroleh setiap bulannya? Dengan begitu, Anda bisa tahu dengan pasti berapa cash yang bisa dimanfaatkan untuk investasi setiap bulannya.
Jangan alokasikan semua dana untuk investasi, Anda juga perlu menyiapkan dana darurat sebelum mulai berinvestasi. Dana darurat merupakan hal penting bagi investor pemula, terutama ketika ada kebutuhan mendesak.
2. Pilah Kebutuhan yang Menjadi Pengeluaran Wajib Setiap Bulan
Setelah mengetahui jumlah penghasilan per bulannya, maka Anda juga perlu untuk memilah-milah mana kebutuhan wajib yang harus Anda keluarkan tiap bulannya.
Jangan sampai Anda hanya merasa aman dengan jumlah penghasilan yang lumayan besar namun ternyata setelah dihitung tidak sebanding dengan kebutuhan yang harus dikeluarkan.
Biaya pengeluaran yang dihitung ini juga termasuk biaya jajan, jalan-jalan, dan biaya tak terduga yang seringkali membuat Anda tidak sadar saat mengeluarkan uang. Sekecil apapun uang yang Anda keluarkan tiap harinya (misal untuk biaya parkir), maka biasakan untuk mencatatnya atau mengalokasikannya supaya tidak membuat Anda merasa masih memiliki uang padahal fisiknya tidak demikian.
3. Tentukan ke Mana Tujuan Investasi
Setelah masalah cashflow selesai, maka Anda perlu untuk menentukan, kemana tujuan investasi yang Anda inginkan. Beberapa mahasiswa berniat untuk melakukan investasi dengan tujuan agar uang yang ia hasilkan selama menjadi mahasiswa bisa tersimpan dengan baik dan tidak tergerus inflasi.
Ada juga yang sekedar ingin mencoba melakukan investasi secara langsung. Sehingga mereka ingin memulai berinvestasi sedini mungkin.
Apapun tujuannya, tentunya kembali lagi ke diri Anda sendiri yang menentukan. Jangan sampai Anda melakukan investasi hanya karena ingin ikut-ikutan tanpa terlebih dahulu mempelajari sedikit banyak tentang investasi yang akan Anda jalani.
4. Pilih Investasi yang Tidak Memberatkan dan Beresiko Rendah
Karena masih termasuk pemula, maka lebih aman jika Anda memulai berinvestasi dengan memilih instrumen investasi yang paling aman dan beresiko rendah. Contoh pilihan investasi untuk mahasiswa, bisa reksadana, deposito atau lainnya yang dikira sesuai dengan kondisi keuangan.
Tak perlu mengincar keuntungan yang super besar terlebih dahulu. Karena masih banyak hal yang harus Anda pelajari sebelum masuk ke dunia investasi yang lebih beresiko tinggi.
Kebanyakan orang gagal dalam menjalankan investasi karena pemahaman yang keliru. Dimana mereka melakukan investasi karena ingin mendapatkan uang yang banyak dengan waktu yang cepat dan tanpa effort yang besar.
Padahal kenyataannya tidak semulus itu. Banyak resiko yang harus siap dihadapi dan juga ilmu yang harus terlebih dahulu dipelajari agar langkah investasi Anda tepat. Ketahui juga ciri-ciri investasi bodong, agar Anda tidak terjebak dengan investasi yang menawarkan keuntungan tinggi, tapi ternyata ilegal.
Banyak mahasiswa yang mudah percaya dengan investasi bodong tersebut. Niatnya ingin untung, malah jadi rugi karena tidak hati-hati. Pelajari dan ketahui ciri-ciri investasi yang aman, agar tidak mudah terjebak dengan investasi bodong.
5. Selalu Mengutamakan Berhemat Agar Tujuan Investasi Tercapai
Jika Anda sudah berkomitmen untuk memulai berinvestasi, maka artinya Anda harus selalu berusaha memprioritaskan pengeluaran Anda untuk bisa mencapai tujuan investasi yang telah ditetapkan. Sehingga Anda harus lebih bijak dalam menggunakan uang dan membelanjakannya.
6. Jangan Ragu untuk Mempelajari Lebih Jauh Mengenai Investasi
Setelah memulai langkah awal di dunia investasi, jangan ragu untuk semakin belajar lebih dalam mengenai macam-macam investasi yang ada. Kenali apa saja keuntungan dan resiko kerugiannya untuk menjadi bekal yang tepat saat menentukan langkah investasi.
Karena jika hanya sekedar ikut-ikutan, maka Anda hanya akan terbawa arus dari orang di sekitar. Hal ini sangat tidak aman jika di perjalanan, investasi Anda tidak sesuai dengan yang Anda harapkan atau bahkan mengalami kerugian. Anda tidak akan siap dengan hasilnya.
Banyaklah berteman dengan para senior yang sudah lebih dulu menggeluti dunia investasi supaya wawasan Anda lebih terbuka. Saat ini sudah banyak sekali platform investasi yang bisa Anda manfaatkan dan media sudah sangat terbuka untuk memberikan Anda informasi seputar investasi. Sehingga akan sangat mudah untuk Anda mencari komunitas investasi untuk saling berbagi informasi, pengalaman, dan tips yang bisa Anda terapkan.
Itulah beberapa tips yang perlu Anda coba sebagai mahasiswa jika memang ingin memulai untuk berinvestasi. Tentunya semua hal memiliki resiko kegagalan, termasuk investasi.
Maka dari itu, jangan ragu untuk mencari tahu dan belajar serta memahami mengenai resiko kegagalan yang mungkin Anda terima. Agar Anda siap menghadapi jika ternyata investasi Anda belum cukup menguntungkan.