Keuntungan yang tinggi dari trading saham membuat banyak orang tergoda untuk mencobanya. Sayangnya tidak semua orang bisa menjadi trader yang baik. Alhasil bukan untung malah buntung yang didapat. Simak lima tips berikut supaya bisa meraih keuntungan dari trading.
1. Pilih Saham dengan Likuiditas Tinggi
Likuiditas menggambarkan jumlah transaksi di pasar modal. Semakin banyak transaksi hariannya maka semakin likuid saham tersebut. Saham yang likuid berarti saham tersebut banyak diperjualbelikan oleh investor atau trader. Hal ini membuat trader bisa membeli dan menjual saham pada harga yang diinginkan untuk memaksimalkan keuntungan.
Volume transaksi pada setiap fraksi harga juga perlu menjadi acuan dalam menentukan likuiditas sebuah saham. Hal ini bertujuan supaya harga saham tidak bergerak drastis ketika trader melakukan transaksi dalam jumlah besar.
Tentu Anda tidak menginginkan ketika membeli sebuah saham lalu harganya langsung naik secara drastis. Tingkat volatilitas yang terlalu tinggi bisa merugikan trader terutama ketika trader terlambat taking profit sementara harga sahamnya sudah turun lagi.
2. Cari Sentimen Positif
Salah satu penggerak harga saham adalah adanya sentimen di pasar modal. Khusus untuk trading, Anda perlu mencari sentimen positif yang bisa mengerek harga saham.
Sumber sentimen positif ini bisa Anda dapatkan dari portal berita ekonomi, grup trader atau sekuritas. Sentimen positif ini biasanya direspon dengan pembelian saham tersebut sehingga harganya ikut terkerek.
Contoh sentimen positif bagi pasar modal saat ini adalah kenaikan average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata batu bara. BRI Danareksa sekuritas memperkirakan ASP batu bara tahun ini akan berada di kisaran US$ 200 per ton. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten batu bara terutama bagi mereka yang banyak melakukan ekspor batu bara.
3. Perhatikan Perubahan Harga
Trader biasanya mencari saham dengan volatilitas tinggi. Namun perlu diperhatikan bahwa volatilitas tinggi berarti bahwa saham tersebut juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, trader perlu menyeimbangkan antara volatilitas dan risiko yang bisa dia ambil.
Bagi trader pemula sebaiknya perhatikan perubahan harga harian saham pilihannya. Lalu pilih saham dengan perubahan harga yang cukup volatile misalkan 3-6% per hari. Nilai ini bisa dianggap cukup seimbang baik dari sisi return dan risiko.
Bila sudah merasa siap, bisa mencoba saham yang sangat volatile. Hal ini bisa dilihat dari seringnya harga saham tersebut menyentuh auto reject atas (ARA) atau auto reject bawah (ARB).
4. Analisis Grafik
Analisis teknikal adalah salah satu metode untuk menganalisis pergerakan harga saham. Pelajari dan analisis grafik harga saham incaran Anda. Pilihlah grafik yang mudah dianalisis. Biasanya jenis grafik seperti ini membentuk pattern tertentu seperti double bottom, inverted head and shoulder, dan falling wedge.
Pola-pola tersebut menunjukkan bahwa harga saham sedang menuju pembalikan arah dari downtrend menuju uptrend. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memahami dan melakukan analisis grafik harga saham. Analisis ini bisa menjadi dasar yang kuat bagi trader dalam mengambil keputusan jual beli.
5. Bandingkan dengan Indeks
Indeks saham adalah salah satu gambaran yang menunjukkan gairah pasar pada kondisi tertentu. Contohnya jika indeks harga saham gabungan (IHSG) naik hingga menyentuh all time high maka pelaku pasar sedang antusias sehingga banyak melakukan pembelian saham. Pergerakan indeks bisa menjadi acuan bagi trader.
Carilah saham yang berkorelasi positif dengan indeks acuannya. Ada banyak indeks acuan di luar sana mulai dari IHSG, indeks per sektor, IDX30, JII hingga ISSI. Pilihlah salah satu indeks yang menurut Anda paling relevan. Misalkan IDXENERGY untuk mewakili emiten di bidang energi yang terdiri dari emiten batu bara, migas dan energi lainnya.
Contoh Saham untuk Trading
Setelah memahami tips trading, berikut dua emiten yang cocok untuk menjadi pilihan Anda sebagai trader. Namun sebelum membelinya, tetap perhatikan analisa fundamental dan teknikal.
- PT Adaro Energy Tbk
Emiten batu bara ini dinilai mampu memanfaatkan ketegangan geopolitik yang sedang terjadi saat ini. Konflik Rusia-Ukraina menyebabkan kenaikan harga batu bara dunia. Hal ini terjadi karena adanya sanksi dari Uni Eropa ke Rusia yang menyebabkan supply batu bara dari Rusia ke Uni Eropa terganggu.
Kondisi ini bisa menjadi kesempatan bagi perusahaan batu bara Indonesia untuk menyuplai batu bara mereka ke Uni Eropa dan mitra dagang Rusia lainnya. Salah satu emiten yang berhasil memanfaatkan kesempatan ini adalah PT Adaro Energy Tbk. Emiten dengan ticker ADRO ini sudah mengekspor 300.000 ton batu bara ke Eropa.
- PT Pakuwon Jati Tbk
Emiten selanjutnya yang bisa jadi opsi bagi para trader adalah emiten properti. Beberapa sentimen positif seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan suku bunga BI sebesar 3.5% dinilai akan mendongkrak harga saham emiten properti. Hal ini terlihat pada peningkatan KPR/KPA sebesar 10,6% pada Maret 2022 secara YoY.
Salah satu emiten properti yang bisa dijadikan opsi trading adalah PT Pakuwon Jati Tbk. Emiten dengan ticker PWON ini berhasil membukukan kenaikan laba bersih 49% pada 2021 secara YoY. Secara teknikal saham ini masih berpotensi menguat dengan support pada harga 530 dan resistance pada 600.