Dalam pemberitaan pasar modal terakhir, BEI atau Bursa Efek Indonesia dikabarkan ingin menghapus kode broker. Keputusan BEI ini menuai kecaman dari banyak pihak terutama para trader harian yang menganggap bahwa penghapusan kode broker akan menyulitkan mereka untuk menganalisis investasi.
Namun, sudah tahukah Anda mengenai apa itu kode broker dan mengapa kode broker penting dalam kegiatan investasi?
Kode broker dapat diartikan sebagai kode yang berisi dua huruf abjad kapital. Kode ini mewakili nama perusahaan efek atau institusi yang sedang melakukan transaksi baik transaksi jual maupun transaksi beli di Bursa Efek Indonesia.
Semakin sering investor dalam perusahaan efek atau bahkan perusahaan efek tersebut melakukan transaksi, maka semakin sering pula kode broker perusahaan tersebut muncul di running trade saat terjadi sesi jual beli.
Kode broker penting adanya sebab dengan kode ini, investor ataupun analis dapat melihat perusahaan mana saja yang sudah secara resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan banyak melakukan transaksi. Kode ini dipandang menjadi cara yang efektif untuk melihat data perusahaan yang sedang bergerak di bursa.
Contoh kode broker:
- Kode Broker EP untuk PT. MNC Sekuritas
- Kode Broker BK untuk PT JP Morgan Sekuritas Indonesia
Pada bulan Februari 2021, BEI mengumumkan rencana untuk menghapus kode broker dari running trade di pasar modal Indonesia. Kebijakan ini rencananya akan berlaku efektif pada Juli 2021 mendatang.
Menurut perwakilan pihak BEI, kode broker juga tidak ditampilkan dalam running trade di berbagai pasar modal di dunia termasuk Amerika Serikat. Kode ini hanya ditampilkan pada running trade di pasar modal Filipina dan Korea Selatan.
Setelah menghapus kode broker, BEI juga berencana untuk menghapus kode tipe investor pada tahun depan. Tak ayal kebijakan BEI ini menuai kontroversi dari banyak pihak terutama para trader saham yang menggunakan kedua data tersebut sebagai salah satu alat analisisnya.
Pihak BEI menjelaskan bahwasanya penghapusan kode broker memiliki tujuan sebagai berikut:
Contents
1. Menghindari Herding Behavior
Herding behavior adalah perilaku investor yang membeli sebuah produk saham atau efek lainnya karena ikut-ikutan investor bandar atau influencer tertentu.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya selama pandemi covid-19, banyak masyarakat yang mulai terbuka pikirannya untuk mulai berinvestasi. Namun, sayangnya masyarakat tersebut seringkali hanya berinvestasi karena mengikuti influencer panutan mereka.
Hal ini membuat banyak perusahaan yang memanfaatkan pengaruh influencer tersebut untuk memasarkan saham mereka. Padahal bisa jadi saham-saham tersebut belum didukung dengan kondisi fundamental perusahaan yang baik. Tentu hal ini akan menjadi kekhawatiran di pasar modal dalam jangka panjang.
Pihak perwakilan dari BEI menyebutkan bahwa penghapusan kode broker ini akan berpengaruh untuk semua tipe investor baik investor institusi ataupun investor ritel.
2. Menekan Laju Volume Transaksi Efek
Penjualan saham yang banyak belum tentu merupakan hal yang baik bagi Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI perlu memeriksa apakah penjualan saham tersebut disebabkan oleh segelintir orang yang melakukan banyak pembelian (bandar saham) yang kemudian diikuti oleh investor lain atau karena memang produk efek yang ditawarkan adalah produk yang bagus.
Menghapus kode broker pada running trade akan membuat investor menebak-nebak siapa yang sedang melakukan transaksi dan hal ini akan menahan keinginan mereka untuk menjual atau membeli saham karena alasan ikut-ikutan.
Dengan penurunan laju dan volume transaksi ini, diharapkan tingkat volatilitas harga efek dalam Bursa Efek Indonesia akan lebih stabil.
3. Supaya Investor Retail Membeli Saham Karena Analisis Saham Tersebut
Karena tidak bisa membeli karena ikut-ikutan influencer lagi, BEI berharap bahwa investor retail membeli atau menjual saham karena analisis yang telah mereka lakukan sendiri. Dengan membeli dan menjual berdasarkan analisis sendiri, investor retail akan lebih terhindar dari risiko kerugian akibat telat menjual atau membeli sebuah saham.
Karena memiliki ketiga alasan yang cukup kuat inilah para pengamat beranggapan bahwa kebijakan penghapusan kode broker ini adalah kebijakan yang bagus dan tepat diterapkan BEI dalam kondisi pasar modal Indonesia yang seperti ini.
BEI juga mengklaim bahwasanya kode broker tidak benar-benar dihapus hanya saja kode ini baru akan muncul pada akhir hari perdagangan sehingga investor tetap bisa melakukan analisis investasi meskipun tidak dalam satuan harian.
Belajar saham memang memerlukan banyak waktu dan praktik. Terlebih untuk investor ritel dan pemula yang tidak memiliki cukup modal untuk mengikuti kelas pasar modal secara khusus.
Untungnya saat ini banyak website atau sumber-sumber lainnya di internet yang menyajikan informasi dan edukasi yang bermanfaat untuk investor ritel. Salah satunya adalah doseninvestor.com dan laman edukasi resmi dari BEI.
doseninvestor.com adalah laman edukasi investasi tepercaya yang dapat Anda ikuti sembari praktik investasi di rumah. Informasi yang disediakan oleh doseninvestor.com tidak berbayar sehingga cocok untuk dibaca oleh berbagai kalangan yang ingin belajar investasi. Selamat belajar!