Dalam pembahasan mengenai investasi terutama saham, tentu Anda sering mendengar istilah capital gain. Capital gain adalah salah satu hal yang menguntungkan dalam investasi sehingga tidak heran apabila para investor berlomba lomba untuk mencari capital gain ini.
Akan tetapi, apakah sebenarnya capital gain itu? Dan bagaimana cara memperolehnya.
Pengertian Capital Gain
Capital gain atau keuntungan modal adalah keuntungan investasi yang diperoleh oleh seorang investor karena kenaikan harga saham atau efek lainnya yang dimiliki oleh investor tersebut.
Kenaikan harga sebuah saham bisa dibilang sebagai capital gain apabila harga jual saham tersebut lebih tinggi daripada harga belinya. Lebih lanjut lagi, keuntungan ini baru bisa didapatkan apabila investor tersebut menjual saham atau efek lain miliknya.
Jadi, meskipun harga saham sudah naik tapi investor tidak menjual saham tersebut, maka investor itu belum bisa dikatakan memiliki capital gain.
Keuntungan yang diperoleh investor karena capital gain berbeda dengan keuntungan yang diperoleh investor tersebut akibat pembayaran dividen. Keuntungan dari capital gain murni didapatkan dari pergerakan harga, dan bukan karena pembagian keuntungan perusahaan sebagaimana dividen.
Kebalikan dari capital gain adalah capital loss. Capital loss adalah kerugian yang diderita oleh seorang investor karena harga jual saham yang dia miliki lebih rendah daripada harga beli yang dia bayarkan.
Perbedaan Capital Gain dengan Dividen
Seperti yang telah tertulis di atas, capital gain berbeda dengan dividen, meskipun dua-duanya adalah keuntungan yang didapat oleh investor. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari pergerakan harga saham, sedangkan dividen adalah keuntungan karena adanya pembagian keuntungan dari perusahaan.
Selain itu, berikut ini perbedaan antara capital gain dan dividen:
- Capital gain baru bisa didapatkan setelah aset investasi tersebut dijual, sedangkan dividen bisa diperoleh secara berkala meskipun aset investasi tersebut tidak dijual.
- Jumlah capital gain relatif sedikit dibandingkan dengan dividen.
- Pajak atas pendapatan capital gain berbeda beda tergantung jenis capital gain tersebut, sedangkan pajak pendapatan atas dividen adalah pajak pendapatan yang sifatnya tetap.
- Pajak atas capital gain dikenakan ketika saham yang dimiliki investor tersebut berhasil dijual, sedangkan pajak dividen dikenakan setiap dividen tersebut dibayarkan oleh perusahaan kepada investor.
- Jumlah capital gain berbeda beda tergantung pada fluktuasi harga saham, sedangkan jumlah dividen bisa berbeda-beda karena tergantung kepada keputusan perusahaan.
- Capital gain atau capital loss dapat diperoleh sewaktu waktu jika investor menginginkan, sedangkan investor tidak bisa mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen sesuai keinginan hatinya.
- Capital gain hanya bisa diperoleh dalam bentuk uang tunai, sedangkan dividen bisa dibayarkan dalam bentuk saham tambahan.
Jenis-Jenis Capital Gain
Menurut periode waktunya, capital gain dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Capital Gain Jangka Panjang
Capital gain jangka panjang adalah capital gain yang diperoleh dari investasi yang telah dimiliki oleh seorang investor selama minimal 12 bulan. Kriteria jangka panjang di sini sangat tergantung dengan jenis investasi.
Investasi efek seperti saham, obligasi atau reksa dana minimal jatuh tempo investasinya adalah 12 bulan sedangkan untuk investasi properti minimal 24 bulan.
Capital Gain Jangka Pendek
Jika Anda menjual saham, reksa dana atau obligasi yang baru Anda miliki selama kurang dari satu tahun, maka Anda akan mendapatkan capital gain atau capital loss jangka pendek.
Sama halnya jika Anda menjual rumah atau properti lainnya yang baru Anda miliki kurang dari dua tahun lalu, jenis capital gain atau capital loss yang akan anda dapatkan adalah capital gain/loss jangka pendek.
Cara Menghitung Capital Gain
Cara menghitung capital gain atau capital loss tidaklah sulit. Anda tinggal mengurangi biaya penjualan saham dengan biaya pembeliannya dan biaya transaksi seperti yang tertulis pada rumus sederhana berikut ini:
Capital gain atau Capital loss = Harga Jual – Harga Beli – Biaya Transaksi
Apabila hasil pengurangan tersebut positif, maka Anda mendapatkan capital gain, namun apabila hasilnya negatif, Anda mendapatkan capital loss. Oleh karena itu, Anda juga harus memastikan bahwa besaran return yang Anda peroleh dari investasi Anda telah melebihi biaya transaksi.
Biaya transaksi di sini seperti biaya transaksi jual, biaya manajemen aset (untuk reksa dana), biaya bank kustodian dan biaya transfer bank apabila bank kustodian efek yang Anda miliki berbeda dengan bank yang Anda gunakan sehari hari.
Contoh Penghitungan Capital Gain
Diketahui:
Harga beli saham sebesar 5000 per lembar. Jumlah saham yang dimiliki sebanyak 5 lot. Total biaya beli saham sebesar Rp. 2.500.000.
Harga jual saham sebesar 5600 per lembar. Jumlah saham yang dijual sebanyak 3 lot saham. Total pendapatan penjualan saham adalah sebesar Rp. 1.680.000. Biaya transaksi 0,5% dari penjualan saham.
Ditanya:
Berapakah capital gain yang diperoleh oleh investor tersebut?
Dijawab:
Capital gain = 1.680.000 – 1.500.000 – 8.400 = 180.000–8.400 = 171. 600
Jadi investor tersebut mendapatkan keuntungan 171.600 dari penjualan sahamnya.