Terlepas dari pandemi covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia dalam dua tahun belakangan ini, industri pariwisata Indonesia terus berkembang dan berbenah. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila investasi di rumah liburan atau villa semakin dilirik oleh masyarakat.
Namun demikian sebelum memutuskan untuk membangun villa sebagai sarana investasi, Anda harus memperhatikan keuntungan dan kerugian membangun villa berikut ini:
Keuntungan Investasi Villa
1. Harga Yang Terus Naik
Sama seperti halnya dengan harga investasi properti lain, valuasi harga villa juga dipastikan akan selalu naik. Hal ini karena harga tanah selalu meningkat setiap tahunnya. Apalagi tanah tempat pembangunan villa umumnya merupakan tanah yang berlokasi di tempat-tempat strategis.
2. Bisa Dipakai Pribadi dan Disewakan
Jika Anda membangun villa, Anda bisa menggunakan villa tersebut untuk diri Anda kapanpun yang Anda mau. Termasuk jika Anda sedang ingin mengasingkan diri dari hiruk pikuk perkotaan.
Selain itu, pada musim liburan atau jika Anda sedang tidak menggunakan villa tersebut, Anda bisa menyewakan villa itu untuk dipakai orang lain. Terlebih saat ini banyak aplikasi online travel aggregator (OTA) dan aplikasi penunjang yang bisa Anda gunakan sebagai instrumen pengelolaan villa Anda.
Selain itu, apabila Anda memiliki villa yang dilengkapi dengan ruangan besar, Anda juga bisa menyewakan fasilitas tersebut untuk keperluan hajatan pernikahan atau meeting. Sehingga villa Anda tidak akan kosong meskipun sedang tidak dalam musim liburan. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan passive income dari pemanfaatan villa tersebut.
3. Keuntungan yang Ditawarkan Cukup Besar
Umumnya villa dibangun untuk menyasar konsumen dari kalangan masyarakat berpendapatan menengah ke atas atau berpendapatan tinggi yang ingin liburan. Masyarakat kalangan ini seringkali tidak terlalu berpikir panjang dalam menghabiskan uang mereka dalam rangka liburan.
Oleh karena itu tidak mengherankan apabila harga sewa harian villa seringkali mahal. Dengan harga sewa mahal inilah, Anda selaku pemilik villa bisa menghasilkan pendapatan yang tidak kalah besar pula.
4. Dapat Diagunkan dan Diwariskan
Sama seperti rumah dan aset bersifat tangible asset lainnya, villa adalah aset yang kepemilikannya dapat dialihkan baik melalui mekanisme agunan ke bank, digadaikan ke pegadaian atau diwariskan kepada ahli waris.
Menjadikan villa sebagai agunan juga relatif dapat mempermudah proses pencairan kredit yang Anda ajukan. Sebagai kesimpulan, investasi villa dapat Anda turunkan kepada anak Anda di generasi selanjutnya sekaligus dapat Anda gunakan sebagai jaminan kredit.
Kerugian Investasi Villa
1. Bermodal Besar dan Berisiko Besar
High risk, high return dengan semakin tingginya keuntungan yang ditawarkan investasi properti, maka semakin tinggi pula risiko investasi di bidang properti tersebut. Ketika dalam proses persiapan dan pembangunan misalnya, Anda harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli tanah, riset potensi pasar, biaya pajak, notaris dan tukang yang berperan dalam proses pembangunan.
Namun demikian, Anda juga harus menghadapi faktor x yang membuat villa Anda kurang diminati oleh masyarakat. Faktor x disini tidak hanya faktor internal seperti harga dan fasilitas yang Anda tawarkan tetapi juga faktor eksternal seperti pandemi covid-19. Tentu orang yang membangun villa tepat sebelum pandemi tidak menyangka bahwa pandemi ini akan terjadi dalam periode yang cukup lama bukan?
2. Membutuhkan Biaya Pengelolaan yang Besar
Meskipun Anda jarang menggunakan villa tersebut untuk keperluan pribadi, mau tidak mau Anda harus mengeluarkan biaya perawatan seperti biaya gaji orang yang membersihkan dan menjaga villa, membayar listrik dan air bulanan villa hingga menyewa tenaga pemasaran villa tersebut.
Sebelum memutuskan untuk membangun villa, Anda juga harus memperhatikan aspek ini supaya villa Anda diminati oleh pengunjung. Terlepas dari berapapun harga villa tersebut dan sedekat apapun villa itu dengan tempat wisata, tentunya pengunjung tidak mau menginap di villa yang kebersihan dan keamanannya tidak terjamin bukan.
3. Membutuhkan Waktu yang Lama Untuk Laku
Rumah dan aset properti lainnya seperti villa memiliki tingkat likuiditas yang terbatas. Artinya, untuk menjual dan membeli aset tipe ini dibutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak setiap saat membeli rumah atau menyewa villa. Bisa jadi pembangunan villa Anda selesai di bulan Januari tetapi baru menerima tamu pertama saat musim liburan di bulan Juni.
Jika Anda membangun villa Anda untuk disewakan kepada orang lain juga, maka Anda perlu waktu untuk memperkenalkan villa tersebut ke masyarakat entah itu melalui iklan atau promosi. Pun demikian tidak selamanya proses promosi dapat langsung diserap oleh masyarakat dan menarik penyewa. Perlu dilakukan promosi terus menerus agar villa Anda dikenal dan melekat di benak masyarakat.
4. Kadang Laku Kadang Tidak
Sama seperti halnya bisnis jenis lain, jumlah penyewa villa juga bervariasi setiap tahunnya. Adakalanya ramai saat musim liburan atau tahun baru, tetapi seringkali sepi di waktu lain. Pertimbangkan juga hal ini agar investasi Anda bisa menguntungkan sebagaimana yang Anda inginkan.
Itulah kelebihan dan kekurangan investasi villa. Bagaimana? Sudahkah Anda memutuskan untuk investasi di bidang ini?