Ada banyak cara berinvestasi saat ini, salah satunya dengan membeli surat berharga negara atau SBN. SBN ini sendiri ada banyak macamnya, dua diantaranya adalah ORI dan SBR.
Meskipun sama-sama surat berharga yang diterbitkan oleh negara, namun kedua hal ini memiliki beberapa perbedaan jika dilihat dari berbagai aspek. Apa pengertian dan perbedaan dari keduanya? Lalu mana yang paling menguntungkan?
Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
1. Pengertian
Surat berharga nasional sendiri adalah surat berharga yang diterbitkan negara. Pada dasarnya, instrumen investasi dalam bentuk surat utang ini hanya ditujukan untuk kalangan tertentu. Namun pada perkembangannya, pemerintah juga menerbitkan surat utang untuk yang bisa dimiliki oleh masyarakat umum atau ritel. Dua diantara jenis surat utang tersebut adalah ORI dan SBR
ORI merupakan kependekan dari Obligasi Ritel Indonesia. Ini merupakan surat utang yang tujuan penerbitannya adalah memberikan kesempatan pada masyarakat umum untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan obligasi negara. Sebagai instrumen investasi, ORI bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Kupon ORI juga bersifat tetap dan akan dibayar setiap bulan
SBR atau Saving Bond Ritel merupakan pengembangan dari ORI. Sesuai namanya, jenis ini memang lebih mirip dengan tabungan. Hal ini karena SBR tidak bisa diperjualbelikan. SBR hanya bisa dibeli pada masa penawaran saja, dan akan disimpan sampai waktu jatuh tempo atau Anda memilih opsi pencairan awal.
2. Jangka Waktu
Dalam hal ini jangka waktu yang dimaksud adalah lama kepemilikan. Biasanya, untuk SBR jangka waktunya adalah 2 tahun sedangkan ORI adalah 3 tahun.
Meski demikian, ORI memiliki ketentuan yang mana surat tersebut bisa diperjualbelikan di pasar sekunder setelah melalui Minimum Holding Period atau MHP. Hal tersebut merupakan jangka waktu minimal sebelum seorang investor bisa memindah bukukan kepemilikan ORI nya
Hal ini berbeda dengan SBR yang tidak bisa diperjualbelikan. Namun, investor memiliki opsi untuk melakukan early redemption. Ini merupakan opsi yang memungkinkan investor mendapatkan sebagian pelunasan pokok sebelum jatuh tempo.
3. Kupon
Kupon ini akan berpengaruh langsung dengan keuntungan yang investor dapatkan. Pada ORI maka besaran kupon yang akan investor dapatkan adalah tetap atau fixed rate. Artinya, dari awal pembelian sampai jatuh tempo maka besaran kupon nya tidak akan berubah.
Sementara untuk SBR maka besaran kupon nya berubah-ubah. SBR sendiri menggunakan sistem kupon floating with floor. Artinya besaran kupon akan mengambang atau berubah-ubah dengan memiliki batas kupon minimal. Besaran kupon ini sendiri akan mengacu pada suku bunga acuan Bank Indonesia.
4. Memperjualbelikan
Dalam hal ini, ORI merupakan surat berharga yang bisa investor perdagangkan di pasar sekunder. Artinya, investor bisa menjual kepemilikan ORI mereka ke investor lain sebelum jatuh tempo asal sudah melewati Minimum Holding Period.
Sementara SBR merupakan surat berharga yang tidak bisa diperjualbelikan. Artinya, investor akan terus memilikinya dari awal pembelian sampai mas jatuh tempo.
5. Capital Gain/Loss
ORI memungkinkan investor untuk mendapatkan capital gain. Hal ini karena ORI bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Capital gain tersebut bisa investor dapatkan ketika ia menjual kepemilikan ORI nya dalam kondisi harga yang naik.
Namun, ORI juga memiliki kemungkinan untuk mengalami capital loss. Hal ini terjadi ketika harga ORI tersebut menurun. Jika terjadi hal ini, maka menahan ORI sampai jatuh tempo adalah pilihan terbaik.
Sementara, SBR tidak memungkinkan untuk mendapatkan capital gain atau loss. Hal ini karena SBR tidak bisa diperjualbelikan.
6. Pembayaran Imbal Hasil
Pembayaran imbal hasil atau kupon dari SBR atau ORI juga berbeda. Pembayaran untuk kupon ORI adalah tanggal 15 setiap bulannya. Sementara untuk SBR adalah tanggal 10 setiap bulannya. Jika tanggal pembayaran jatuh bukan pada hari kerja, maka pembayaran akan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Setelah mengetahui perbedaan SBR dan ORI, maka mungkin bagi investor pemula juga akan bertanya mana yang paling menguntungkan di antara keduanya? Maka untuk melihat mana yang paling menguntungkan, hal tersebut akan kembali ke masing-masing tipe investor.
Jika sudah terbiasa dengan perdagangan saham atau Exchange Traded Fund (ETF), maka ORI mungkin cukup menarik bagi Anda. Hal ini karena ORI memiliki kemungkinan profit dari capital gain. Namun, ketika Anda memiliki kemungkinan mendapatkan capital gain, maka juga memiliki kemungkinan mendapatkan capital loss.
Hal ini terjadi jika harga ORI yang dipegang sedang turun. Ketika terjadi hal tersebut, maka menahan kepemilikan ORI sampai akhir jatuh tempo adalah salah satu opsi terbaik.
Namun jika tidak terbiasa dengan perdagangan saham atau berniat investasi tanpa perlu mengotak-atik lagi dananya sampai jatuh tempo, maka SBR adalah pilihan yang tepat. SBR tidak bisa diperjualbelikan dan Anda akan terus memegang surat berharga tersebut sampai jatuh tempo.