Dalam dunia investasi, ada banyak istilah yang harus Anda pelajari. Salah satunya adalah istilah yang berkaitan dengan istilah yield. Tentu Anda akan banyak menemukan istilah-istilah yang berkaitan dengan yield ini saat bertransaksi di pasar modal maupun di pasar uang.
Pahami istilah yield dan bagaimana cara istilah ini digunakan dengan membaca artikel ini sampai habis.
Contents
Pengertian Yield
Secara bahasa, yield dapat diartikan sebagai hasil. Dalam istilah keuangan, yield umumnya digunakan dalam memaknai keuntungan sebagai hasil investasi dalam suatu periode waktu tertentu. Yield juga dapat diartikan sebagai ekspektasi return investasi dalam suatu periode tertentu.
Nilai yield tersebut kemudian ditampilkan ke dalam bentuk prosentase (%) yang menggambarkan perubahan nilai pokok investasi akibat adanya penambahan keuntungan investasi. Jadi, ketika rekan Anda mengatakan bahwa yield investasi sebuah perusahaan besar, itu artinya keuntungan investasi di perusahaan tersebut besar.
Penting bagi investor untuk mengetahui besaran nilai yield. Sebab, nilai yield mewakili bagus atau tidaknya berinvestasi di sebuah perusahaan serta mengukur apakah ekspektasi investor untuk mendapatkan keuntungan sejumlah tertentu di perusahaan atau efek tersebut reliable atau tidak.
Rumus Menghitung Yield
Berbeda dengan capital gain, dividend atau coupon, nilai yield dapat diperhitungkan dan diperkirakan. Hal ini berkaitan dengan definisi yield sebagai perkiraan hasil investasi dalam suatu periode.
Yield dihitung dengan cara membagi total keuntungan investasi pada periode waktu tertentu dengan modal investasi yang disetorkan oleh investor. Atau sederhananya seperti ini:
Yield = (Dividend + Capital Gain) : Modal Investasi
Namun rumus sederhana di atas adalah rumus untuk menghitung yield dalam saham. Lain halnya cara untuk menghitung yield dalam obligasi. Rumus ini tergantung dari yield instrumen keuangan manakah yang ingin Anda hitung. Maka dari itu Anda perlu mengetahui jenis-jenis yield.
Jenis dan Contoh Penghitungan Yield
Yield on Cost
Yield on Cost (YOC) adalah yield yang dihitung dari perbandingan antara jumlah keuntungan yang diperoleh oleh seorang investor dalam suatu periode tertentu dengan modal investasi investor tersebut.
Rumus YOC adalah sebagai berikut:
Yield on Cost = (Dividend + Capital Gain) : Modal Investasi
Contoh penghitungan:
Apabila:
Modal investasi = 100.000
Dividend yang dibagikan = 2000
Capital Gain = 0.2% dari 100.000, maka capital gain 200
Maka YOC = (2000 + 200) : 100.000 = 2,2%
Current Yield
Current Yield adalah yield yang dihitung dari perbandingan antara keuntungan yang diperoleh oleh seorang investor dalam suatu periode tertentu dengan harga efek yang dimiliki oleh investor tersebut pada periode tersebut.
Rumus current yield adalah sebagai berikut:
Current Yield = (Dividend + Capital Gain) : Harga Efek Saat Ini
Contoh penghitungan:
Dividend yang dibagikan = 2000
Capital Gain = 0.2% dari 100.000, berarti capital gain 200
Harga efek saat ini: 120.000
Maka current yield = (2000 + 200) : 120.000 = 1,83%
Umumnya current yield dan yield on cost (YOC) digunakan untuk menghitung yield dalam saham, sedangkan yield dalam obligasi dihitung dengan nominal yield dan yield to maturity.
Nominal Yield
Nominal yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah bunga yang didapatkan oleh seorang investor dari obligasi yang dimilikinya. Yield jenis ini didapatkan dengan cara membagi nilai bunga investasi yang diperoleh dalam satu tahun dengan nilai modal investasi tersebut.
Nominal Yield = Nilai Bunga Tahunan : Modal Investasi
Contoh penghitungan:
Harga obligasi = 1.000.000
Nilai bunga yang dijanjikan selama satu tahun = 6% dari modal
Maka, besaran nominal yield sebesar = (6% x 1.000.000) : 1.000.000 = 60.000 : 1.000.000 = 6%
Yield to Maturity (YTM)
Yield to Maturity adalah besaran yield yang ingin didapatkan oleh seorang investor apabila investor tersebut tidak menjual obligasi miliknya hingga tanggal jatuh tempo obligasi tersebut.
Berikut ini rumus dari YTM:
Yield to Maturity = (C+(F-P)/n) : (F+P)/2
C = Jumlah kupon yang dibayarkan setiap periode.
F = Nilai nominal obligasi tersebut.
P = Harga yang dikeluarkan oleh investor untuk membeli obligasi tersebut.
n = Periode jatuh tempo.
Umumnya, YTM digunakan untuk menghitung yield obligasi yang memiliki periode jatuh tempo lebih dari satu tahun. Selain itu, terdapat asumsi bahwa, YTM diperoleh apabila investor tersebut tidak menarik dana kupon yang dia peroleh dan menginvestasikan kembali dana kupon tersebut ke dalam obligasi.
Dengan demikian, nilai obligasi dan harga obligasi tersebut terus berubah ubah dalam periode jatuh tempo yang dimaksud (n). Oleh karena itu, untuk memudahkan penghitungan dalam contoh artikel ini, nilai obligasi dan harga obligasi akan dianggap konstan atau tetap dalam setiap periode waktu sampai jatuh tempo.
Contoh penghitungan:
C = Jumlah kupon yang dibayarkan setiap periode 10%
F = Nilai nominal obligasi tersebut 1.000.000
P = Harga yang dikeluarkan oleh investor untuk membeli obligasi tersebut 950.000
n = Periode jatuh tempo 5 tahun atau 5 periode
Maka, YTM yang diperoleh investor tersebut adalah sebesar:
Yield to Maturity = (C+(F-P)/n) : (F+P)/2
= ((10% x 1.000.000) + (1.000.000 – 950.000)) : 5) : (1.000.000 + 950.000) : 2
= ((100.000 + 50.000):5) : 975.000
= (150.000:5) : 975.000
=30.000: 975.000
YTM =3,07%