Ketersediaan lahan semakin berkurang, sementara kebutuhan penduduk akan tempat tinggal semakin meningkat. Hal ini menjadi faktor utama kenaikan harga tanah sehingga biaya untuk membangun rumah sudah sangat tidak masuk akal. Akhirnya, pihak developer/pengembang properti mulai membangun hunian berbentuk vertikal, layaknya rumah susun, condotel, dan apartemen.
Tingginya permintaan unit apartemen, khususnya di kota-kota besar, menyebabkan kenaikan harga properti yang cukup menggiurkan. Hal ini menjadikan apartemen cukup menarik untuk dijadikan instrumen investasi. Selain dapat difungsikan sebagai tempat tinggal, apartemen juga dapat disewakan dalam jangka waktu bulanan atau tahunan.
Disini lah titik peluang investor memperoleh keuntungan berupa pasif income. Jenis investasi properti apartemen memiliki resiko kecil meski harus merogoh kocek yang dalam. Aset berbentuk fisik memberikan nilai yang relatif stabil meski kondisi ekonomi sedang goyah. Diketahui bahwa sektor properti merupakan sektor terakhir yang terkena imbas jika terjadi krisis ekonomi.
Perlu disadari oleh semua investor bahwasannya segala bentuk investasi pasti memiliki resiko sesuai potensi return yang ditawarkan. Akan tetapi, bukan berarti kita harus menghindari investasi. Melainkan, perlu dicari tahu langkah mitigasi/antisipasi terjadinya risiko di masa yang akan datang.
Beberapa orang mungkin pernah mengalami kerugian saat berinvestasi apartemen. Hal ini bisa jadi dikarenakan mereka belum mengetahui informasi dan strategi yang tepat dalam mengelola investasi properti ini. Berikut beberapa tips dan langkah-langkah dalam investasi apartemen agar bisa dapat untung banyak:
Contents
1. Pilih Lokasi yang Tepat
Kalau ada istilah yang bilang “Posisi menentukan prestasi” mungkin cukup relevan untuk investasi properti khususnya apartemen. Beberapa konsultan menyarankan agar memilih lokasi yang memiliki nilai sunrise property. Yakni properti yang berada di kawasan bersinar dan diprediksikan berkembang dalam beberapa tahun mendatang.
Penyebab suatu kawasan dikatakan memiliki nilai sunrise property ialah kawasan dekat dengan pembangunan fasilitas umum, infrastruktur, jalan tol, transportasi umum, atau dekat dengan pusat bisnis. Kawasan ini mendatangkan demand yang tinggi sehingga apartemen dapat tersewakan dengan cepat.
2. Perhatikan Rekam Jejak Developer
Sebelum membeli apartemen untuk investasi, sebaiknya ketahuilah informasi mengenai developer/pengembang properti tersebut. Pastikan developer terpercaya dan bagus rekam jejaknya. Apalagi ketika apartemen belum dibangun, terlaksananya pembangunan yang tepat waktu tergantung pada developer.
Reputasi developer juga perlu diperhatikan. Carilah informasi tersebut dari sumber terpercaya ditambah dari testimoni masyarakat. Beberapa informasi tersebut dapat dijadikan ukuran bahwa apartemen yang kita bidik aman untuk investasi. Juga membantu meminimalisir risiko apartemen disita atau tidak dikelola.
3. Pastikan Legalitas Aman
Sertifikat apartemen adalah dokumen legal yang menandakan kepemilikan apartemen tersebut diakui di mata hukum. Pihak yang harus memiliki sertifikat ini adalah pemilik apartemen.
Apartemen dapat berdiri di atas tanah Negara, Tanah Hak Milik, dan Tanah Pengelolaan. Apabila apartemen berdiri di atas tanah Negara, statusnya HGB Murni. Apartemen yang berdiri di atas Tanah Hak Milik, statusnya menjadi HGB Hak Milik. Apartemen yang berdiri di atas tanah pengelolaan, statusnya adalah HGB HPL.
Apartemen yang layak dijadikan investasi adalah yang sudah menjadi hak milik developer alias HGB Hak Milik bukan yang statusnya HGB HPL. Konsekuensi Tanah HPL adalah penghuni dapat kehilangan apartemen jika pihak pengembang tidak memberikan izin perpanjangan HGB, nilai apartemen bisa turun karena ha katas tanah bisa hilang sewaktu-waktu, pemilik tidak memiliki sertifikat kepemilikan bangunan gedung bukan hak milik.
Sebisa mungkin kita harus jeli dalam mengetahui status lahan. Terkadang pihak penjual atau sales kurang transparan dalam memberikan informasi ini. Maka dari itu, pakar properti menyarankan membawa notaris ketika melakukan transaksi.
4. Pertimbangkan Fasilitas Internal
Setiap apartemen pasti memiliki fasilitas yang berbeda. Biasanya beberapa fasilitas telah disediakan developer, seperti seperti lahan parkir yang luas, arena olahraga, lift, koneksi internet, sistem keamanan yang canggih, ATM, laundry, dan minimarket.
Fasilitas yang lengkap dan yang memenuhi kebutuhan penyewa menjadi value yang bisa meningkatkan harga sewa unit apartemen. Variasi fasilitas ini juga perlu disesuaikan dengan target pasar. Jika target pasarnya adalah mahasiswa maka minimal memberikan meja belajar, lemari, tempat tidur, dan akses internet yang memadai.
5. Variasikan Masa Sewa
Bagi investor, masa sewa jangka menengah yaitu sekitar dua hingga tiga tahun lebih menguntungkan karena tidak perlu repot mengeluarkan biaya perbaikan/maintenance bulanan. Namun, pihak penyewa lebih banyak melakukan sewa bulanan atas alasan pekerjaan atau sekadar transit.
Sebagai investor, kita tetap bisa mendapatkan untung dengan cara menaikkan harga sewa dibanding sewa tahunan. Berkaitan dengan harga, sebaiknya jangan tahan harga terlalu lama, lebih baik dapat pelanggan daripada harus menunggu lama karena ada biaya maintenance yang harus dikeluarkan tiap bulan.
6. Beli Segera dengan Teliti
Tips terakhir ini bukan berarti mengajak untuk segera membeli apartemen. Meski teman terbaik investasi adalah waktu. Namun, tetap perlu memperhatikan hal detail yang telah dijelaskan di atas supaya tidak terjerumus kerugian yang besar.
Beberapa tips di atas bisa diterapkan agar bisa dapat untung banyak dalam investasi apartemen.