Perkembangan dunia investasi terus mengalami perubahan di setiap tahunnya. Perubahan itu dimulai dari pengetahuan, teknologi dan perekonomian dunia. Hal ini pun dapat menyebabkan munculnya berbagai investasi baru selain obligasi, saham, reksadana, emas dan deposito.
Investasi terbaru saat ini ada pada bidang cryptocurrency. Secara singkat cryptocurrency merupakan mata uang digital untuk perdagangan dan sudah mendapat izin resmi dari pemerintah Indonesia. Apabila kita ingin berinvestasi kripto bisa memakai cara yield farming.
Definisi Yield Farming
Yield Farming adalah proses pemegang cryptocurrency mendapatkan hadiah atas kepemilikan mereka dengan kegiatan menyimpan atau meminjamkan asset kripto untuk menghasilkan pengembalian atau imbalan tinggi dalam bentuk mata uang kripto tambahan.
Investor dapat menyetor unit mata uang kripto ke dalam protokol pinjaman untuk mendapatkan bunga dari biaya perdagangan tersebut. Beberapa pengguna juga dihadiahi dengan hasil tambahan dari token tata kelola protokol.
Yield Farming ini juga bekerja dengan cara yang mirip dengan pinjaman bank. Ketika bank meminjamkan uang kepada Anda, maka anda akan membayar kembali pinjaman tersebut dengan bunga.
Pengembalian ini bisa dinyatakan sebagai persentase hasil tahunan atau annual percentage yield (APY). Karena semakin banyak investor menambahkan dana ke kumpulan likuiditas terkait, maka nilai pengembalian yang diterbitkan akan ikut meningkat nilainya.
Kelebihan Yield Farming
Setiap investor dalam menentukan pilihan berinvestasi tentu perlu tahu kelebihan suatu produk investasi. Dimana hal itu akan meyakinkan investor untuk menentukan pilihannya. Lalu, apa aja sih kelebihan yield farming? Berikut penjelasan mengenai kelebihannya:
- Memberikan bunga yang lebih menguntungkan daripada bank tradisional.
- Pemegang yang dananya tidak digunakan juga dapat menyimpan dana mereka dalam Protokol Defi untuk mendapatkan lebih banyak lebih banyak cryptocurrency, serta menjadikannya sumber pendapatan pasif.
- Yield farming juga salah satu alternatif terbaik untuk menyimpan dana dengan menggunakan platfrom yang tersedia
- Dapat menghasilkan hadiah token yang mungkin nilainya akan meningkat dengan cepat. Apabila anda menjual token dengan imbalan keuntungan maka anda bisa memilih untuk menginvestasikan kembali atau tidak.
- Satu hal yang dimiliki oleh semua token kripto adalah mereka dapat diperdagangkan dan memiliki harga. Jadi, jika token bernilai uang, maka anda dapat melakukan bank dengan mereka sehingga terjadi keuangan terdesentralisasi.
Risiko Yield Farming
Sebagai investor selain memahami keuntungan suatu investasi sebagai langkah keamanan dalam berinvestasi, seharusnya perlu juga mengetahui risiko yield farming sendiri agar bisa menyiapkan strategi tepat untuk menghasilkan keuntungan. Nah, berikut kerugian yang mungkin terjadi jika anda memutuskan untuk berinvestasi dengan cara yield farming:
- Risiko Kontrak Pintar
Kontrak pintar adalah kode digital tanpa kertas yang berisi kesepakatan antara pihak-pihak terkait mengenai aturan yang ditentukan untuk dijalankan sendiri. Kontrak pintar ini juga menghilangkan perantara, lebih murah dan lebih aman untuk melakukan transaksi.
Tapi mereka rentan terhadap serangan vektor dan bug dalam kode. Contohnya pengguna protokol Defi populer Uniswap dan Akropolis memiliki semua kerugian yang diderita penipuan kontrak cerdas.
- Risiko Kerugian Tidak Tetap
Pertanian hasil membutuhkan penyedia likuiditas untuk memasok dana ke dalam kumpulan untuk mendapatkan hasil dan biaya perdagangan dari pertukaran terdesentralisasi (DEXs). Ini menawarkan pengembalian netral pasar LP, tetapi bisa berisiko selama pergerakan pasar yang tajam.
- Risiko Likuidasi
Seperti ruang keuangan tradisional, platform DeFi menggunakan simpanan pelanggan mereka untuk menyediakan likuiditas ke pasar mereka. Namun, masalah bisa muncul ketika nilai agunan turun di bawah harga pinjaman.
Misalnya, jika Anda mengambil pinjaman dalam ETH yang dijamin oleh BTC, kenaikan harga dalam ETH akan mengakibatkan pinjaman dilikuidasi karena nilai agunan (BTC) akan kurang dari nilai pinjaman ETH.
Contoh Yield Farming
Dalam proses yield farming bisa menggunakan platfrom Yearn Finance. Saat pengguna menyetor token ke Yearn Finance, protokol mengubahnya menjadi yToken (seperti yDAI, yUSDC, dan yUSDT).
Setelah deposit, kemudian Yearn Finance akan melakukan Kontrak pintar protokol dengan melihat ke dalam protokol DeFi dengan APR tertinggi untuk yield farming. Setelah menemukannya, ia mengirimkan token ke sana. Protokol ini menjadi populer karena menyediakan pengguna dengan hasil tertinggi pada deposit ETH, altcoin teratas, dan stablecoin.
Masuk ke yield farming adalah hal yang berisiko jika anda tidak memiliki pengalaman di dunia cryptocurrency. Anda mungkin akan kehilangan semua investasi anda dalam satu gerakan.
Dunia yield farming memberikan hasil cepat dan tidak stabil. Jika anda telah memutuskan untuk mencoba yield farming, masa sebaiknya investasikan sesuai kemampuan saja atau tidak menaruh semua asset ke dalam yield farming. ketahui tipe investor seperti apa Anda, agar bisa mengalokasikan budget investasi dengan tepat.