Di antara ragam instrumen investasi, emas masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Investasi emas dianggap menguntungkan dan mudah dicairkan ke uang tunai dibanding obligasi, reksa dana, dan saham.
Berinvestasi emas juga dianggap lebih baik bagi orang yang sudah lebih dahulu berinvestasi di instrumen ini. Jika 10-20 tahun lalu orang tua membeli emas untuk pendidikan anak, jika dijual tahun 2019 akan mendulang keuntungan cukup besar. Namun, itu semua butuh waktu dan proses bukan?
Lalu bagaimana cara jitu supaya untung investasi emas ? Berikut langkah-langkahnya :
1. Pilih jenis emas yang akan diinvestasikan
Sebelum berinvestasi emas, kenali dahulu jenis-jenis emas seperti emas batangan, emas koin, dan emas perhiasan. Apa saja perbedaannya? Berikut pembahasannya.
- Emas batangan
Emas batangan biasa digunakan sebagai investasi dalam jangka panjang. Karena, keuntungan melakukan investasi emas batangan antam memiliki nilai jual stabil. Umumnya, jenis emas batangan bisa didapatkan di distributor resmi seperti Aneka Tambang (ANTAM), Pegadaian, dan Pegadaian Syariah. Kadar karat emas batangan pun dimulai dari 22 hingga 24 karat.
- Emas koin
Jika ada emas batangan, maka ada pula emas koin. Dari segi kadar karat dan nilai, sebenarnya sama dengan emas batangan. Hal yang membedakannya adalah dari segi bentuk saja. Tertarik investasi emas koin?
- Logam mulia
Logam mulia menjadi salah satu jenis investasi emas yang banyak juga dipilih. Keuntungan investasi logam mulia jangka panjang menjadi keuntungan tersendiri bagi investor karena memiliki nilai yang cukup stabil dan memiliki nilai yang sangat tinggi.
- Emas perhiasan
Semua orang tentu sudah tahu emas perhiasan, seperti gelang, cincin, kalung, dan lain-lain ini cukup laris di pasaran. Tujuannya adalah untuk berhias, mahar perkawinan, atau sekedar menaikkan status sosial. Namun, bagaimana jika dijadikan investasi?
Dibandingkan emas batangan dan koin, emas perhiasan sudah mengalami perubahan bentuk dan modifikasi yang signifikan. Karenanya, emas perhiasan bisa mengalami penurunan nilai dan harga seiring perkembangan zaman dan tren.
2. Membeli emas di saat harga turun
Sama halnya dengan instrumen investasi lainnya, emas juga mengalami fluktuasi harga. Namun, tidak secepat reksa dana dan saham. Fluktuasi harga emas tergantung pada situasi dan kondisi pasar. Artinya, jika harga emas turun, itulah waktu yang tepat untuk membeli emas. Sementara jika harga naik, bagus untuk menjualnya.
Membeli emas pun beragam. Bisa melalui distributor resmi seperti Pegadaian, Pegadaian Syariah, ANTAM, dan bank-bank yang menyertakan layanan jual-beli emas. Bahkan, kini Anda sudah bisa beli secara daring di online marketplace. Namun, pastikan kredibilitas dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ya!
Sebagai tips, rutinlah mengecek harga emas di berita-berita ekonomi. Hal ini bermanfaat bagi Anda untuk memprediksi keuntungan di masa mendatang.
3. Membuat tabungan emas
Kini, sudah ada fitur tabungan emas di berbagai distributor resmi emas. Misalnya Pegadaian, Pegadaian Syariah, bank-bank, dan ANTAM. Fitur tabungan emas memungkinkan investor menabung emas secara berkala. Tanpa harus takut tercuri dan hilang.
Fitur tabungan emas sama seperti tabungan di bank. Investor membeli emas sesuai harga pada hari tersebut dan dikonversikan ke gram emas. Ketika sudah mencapai 5 gram misalnya, maka investor bisa mencetak emas batangan sebagai bukti hasil menabung.
4. Melakukan jual-beli emas
Jual-beli emas atau trading emas memiliki maksud berbeda dengan jual-beli emas secara fisik di toko. Jual-beli atau trading yang dimaksud adalah trading dari harga kenaikan dan penurunan harga emas tiap waktu. Mungkin terdengar mirip seperti trading saham.
Namun pastikan lagi bahwa Anda memahami secara detail mengenai langkah-langkah trading emas. Sadari pula risikonya. Di samping investor menginisiasi investasi emas, perhatikan pula faktor-faktor eksternal yang cocok untuk berinvestasi emas. Tidak jarang, faktor ini akan memberi keuntungan tersendiri. Berikut pembahasannya.
5. Jual Emas Saat Suku bunga turun
Suku bunga yang ditetapkan The Fed, bank sentral di Amerika Serikat, seringkali mempengaruhi harga emas global dan instrumen investasi lainnya. Jika suku bunga turun, maka nilai Dolar pun turun. Emas pun menjadi alternatif investasi lebih menarik. Akibat banyaknya permintaan investor membeli emas, harga emas naik. Jika Anda beli emas sejak lama, tentu ini kesempatan bagus.
6. Kondisi ekonomi jelek, harga saham turun
Jika suku bunga turun, maka kondisi ekonomi sebuah negara akan terguncang dan membuat harga saham turun drastis. Tidak jarang, kondisi ini membuat investor beralih ke investasi emas. Harga emas naik akibat daya beli tinggi dan akan menjadi keuntungan besar bagi investor.
7. Negara bergejolak, inflasi meningkat
Terakhir, tidak semua negara ingin memiliki kondisi seperti ini. Politik bergejolak, ekonomi turut ciut, sehingga inflasi naik dan membuat nilai mata uang turun. Berinvestasi emas adalah waktu tepat karena nilainya stabil dari inflasi dan mudah dicairkan ke uang tunai.
Itulah cara keuntung berinvestasi emas. Semoga cara-cara ini bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin berinvestasi emas atau melakukan diversifikasi investasi. Selamat berinvestasi emas!