Untuk melakukan analisis fundamental, Anda tidak perlu menjadi ahli keuangan atau akuntansi. Hanya saja, Anda perlu kemampuan membaca laporan keuangan yang baik dan benar.
Salah satu aspek laporan keuangan yang perlu Anda pahami dengan baik adalah laporan arus kas. Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda apa itu laporan arus kas beserta contohnya.
Definisi Laporan Arus Kas
Diperlukan pencatatan keuangan yang baik dan benar dalam proses bisnis. Dalam hal ini, laporan arus kas adalah bagian dari sistem pencatatan keuangan yang berisi transaksi keuangan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai.
Jadi, jika ada transaksi bisnis yang dilakukan secara non tunai atau kredit, maka transaksi tersebut tidak tercatat dalam laporan ini melainkan melalui laporan lain seperti jurnal pembelian atau penjualan.
Komponen Laporan Arus Kas
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Komponen laporan arus kas yang pertama adalah arus kas dari aktivitas operasi seperti pendapatan operasi yang didapatkan secara tunai dan lain-lain. Komponen ini diawali dengan arus kas dari sisi penerimaan lalu diakhiri dengan arus kas dari sisi pengeluaran.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari kegiatan investasi adalah bagian laporan arus kas yang mencatat segala pemasukan dan pengeluaran secara tunai dari aktivitas investasi.
Aktivitas investasi di sini mencakup hal-hal seperti pembelian tanah untuk ekspansi perusahaan, pembelian komputer untuk fasilitas kerja karyawan ataupun investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk operasi anak perusahaan tersebut.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Uang kas yang diperoleh perusahaan karena penerbitan saham dan obligasi serta pembayaran dividen tercatat dalam laporan arus kas bagian ini.
Tidak hanya penerbitan saham atau obligasi, laporan ini juga mencatat total uang yang harus dikeluarkan perusahaan untuk proses penerbitan atau pembelian ulang saham.
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang harus ada dalam laporan keuangan sebuah perusahaan entah perusahaan tersebut adalah perusahaan besar atau kecil. Sebab laporan kas memiliki beberapa manfaat penting berikut:
- Bermanfaat dalam Penghitungan Indikator Keuangan Perusahaan
Beberapa rasio keuangan memerlukan data arus kas yang lengkap untuk memperoleh hasil analisis yang valid. Rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas dan solvabilitas banyak menggunakan data kas ini dan rasio tersebut Anda perlukan dalam menganalisis kondisi fundamental perusahaan.
- Menjadi Sumber Informasi Tunai yang dapat Dijadikan Indikator dalam Proses Operasi Periode Selanjutnya
Sama seperti halnya dengan variabel keuangan yang lain, informasi dalam laporan arus kas menjadi salah satu tolok ukur proses operasi perusahaan pada periode akuntansi selanjutnya. Selain itu, data dalam laporan arus kas juga dapat menjadi indikasi penggelapan dana atau kesalahan manajerial yang lainnya.
- Menjadi Bukti Tanggung Jawab Manajemen Perusahaan
Karena aset kas merupakan salah satu aset paling penting dan paling cair dalam akuntansi, maka laporan arus kas menjadi salah satu bukti tanggung jawab manajemen perusahaan terhadap para pemangku kepentingan perusahaan tersebut, termasuk masyarakat luas dan karyawan perusahaan tersebut sendiri.
Cara dan Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Data pada laporan arus kas, bersumber dari dua laporan lain yaitu laporan neraca pada periode berjalan dan pada periode lalu serta laporan laba rugi pada periode berjalan.
Anda bisa secara langsung memindahkan data-data tersebut dari laporan neraca dan laba rugi ke laporan arus kas atau mengoreksi data-data tersebut melalui laporan laba rugi pada periode berjalan dulu baru memindahkannya ke laporan arus kas.
Metode penyusunan yang pertama disebut dengan metode langsung (direct method) sedangkan metode yang kedua disebut metode tidak langsung (indirect method).
Contoh Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas PT. Maju Jaya Eksperience Periode Desember 2021
Laporan Arus Kas | 2020 | 2021 |
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi | ||
Penerimaan kas dari pelanggan | Rp 520,000,000.00 | Rp 575,000,000.00 |
Pendapatan klaim asuransi | Rp 5,500,000.00 | Rp 5,800,000.00 |
Penghasilan bunga | Rp 350,000.00 | Rp 800,000.00 |
Pembayaran kas untuk pihak ketiga | Rp (350,000,000.00) | Rp (350,000,000.00) |
Pembayaran kas untuk gaji dan biaya lainnya | Rp (125,000,000.00) | Rp (125,000,000.00) |
Kas Neto Dari Aktivitas Operasi | Rp 50,850,000.00 | Rp 106,600,000.00 |
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi | ||
Hasil penjualan investasi jangka pendek | Rp 1,220,000,000.00 | Rp 1,420,000,000.00 |
Penerimaan dividen dari entitas asosiasi | Rp 550,000.00 | Rp 750,000.00 |
Hasil penjualan aset tetap | Rp 32,000,000.00 | Rp 45,000,000.00 |
Perolehan aset tetap | Rp (554,000,000.00) | Rp (675,000,000.00) |
Perolehan investasi jangka pendek | Rp (664,000,000.00) | Rp (725,000,000.00) |
Kas Neto Dari Aktivitas Investasi | Rp 34,550,000.00 | Rp 65,750,000.00 |
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan | ||
Perolehan utang bank jangka panjang | Rp 330,000,000.00 | Rp 380,000,000.00 |
Pembayaran utang bank jangka panjang | Rp (64,000,000.00) | Rp (75,000,000.00) |
Pembayaran dividend | Rp (234,000,000.00) | Rp (275,000,000.00) |
Pembayaran utang obligasi | Rp (124,000,000.00) | Rp (165,000,000.00) |
Kas Neto Dari Aktivitas Pendanaan | Rp (92,000,000.00) | Rp (135,000,000.00) |
Kenaikan (Penurunan Kas) | Rp (6,600,000.00) | Rp 37,350,000.00 |
Jumlah kas pada awal tahun | Rp 10,075,000.00 | Rp 1,305,000.00 |
Jumlah kas pada akhir tahun | Rp 3,475,000.00 | Rp 38,655,000.00 |