Banyak pihak yang memiliki peranan penting dalam proses investasi. Salah satunya adalah manajer investasi.
Keberadaan manajer investasi menjadi sangat penting apabila Anda selaku investor tidak memiliki cukup waktu dan pengetahuan untuk mengelola investasi Anda sendiri. Lantas apakah yang dimaksud dengan manajer investasi itu dan apa fungsinya? Mari simak pembahasan artikel ini hingga selesai.
Definisi Manajer Investasi
Manajer Investasi (MI) adalah orang atau perusahaan yang bertugas untuk mengelola aset investasi dari nasabah dan investor. Tujuannya adalah agar nasabah dan investor tersebut mendapatkan keuntungan dari investasi yang mereka tanamkan.
Ligwina Hananto, seorang ahli perencanaan keuangan dalam sebuah wawancara bersama Raditya Dika mengibaratkan Manajer Investasi sebagai penjual rujak buah pesanan. Dalam hal ini pembeli memesan rujak buah dengan jumlah tertentu untuk kemudian diolah oleh penjual tersebut menjadi rujak buah dengan rasa terbaik.
Tugas dan Kewajiban Manajer Investasi
Secara singkat tugas dan kewajiban manajer investasi adalah mengelola aset yang dimiliki oleh nasabah untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Namun, apabila dirinci lebih lanjut, tugas manajer investasi adalah:
- Mengelola aset investasi nasabah dan memastikan bahwa aset tersebut dialokasikan ke emiten terbaik dengan cara tidak menyalahi hukum.
- Melakukan penelitian terhadap ekonomi baik ekonomi makro maupun ekonomi mikro untuk memperkirakan kondisi pasar modal terkini dan di masa depan. Hal ini bertujuan agar aset nasabah tidak diletakkan di emiten yang bermasalah, sehingga menimbulkan kerugian yang tidak perlu.
- Terkadang manajer investasi juga merangkap sebagai pemasar produk pasar modal tertentu.
- Menjalankan fungsi perdagangan efek (produk pasar modal) dengan institusi atau perusahaan terkait.
- Mempersiapkan dan melaporkan hasil investasi kepada nasabah.
- Manajer investasi terkadang juga menjadi perwakilan nasabah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Terutama apabila nasabah hanya memiliki sebagian kecil dari modal perusahaan tersebut.
Cara Memilih Manajer Investasi
Oleh karena peran manajer investasi sangat penting dalam proses investasi, para investor harus hati-hati dalam memilih manajer investasi. Terkadang belajar sambil praktik itu menyenangkan. Tetapi, alangkah lebih baik jika Anda memeriksa profil manajemen investasi tersebut sebelum resmi memilih.
Berikut ini faktor-faktor yang harus Anda perhatikan dalam memilih manajer investasi:
1. Terdaftar di OJK
Pastikan perusahaan manajer investasi tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga Februari 2021, hanya ada 98 perusahaan manajemen investasi yang terdaftar. Anda bisa melihat perusahaan apa sajakah yang ada dalam daftar tersebut pada tautan di akhir artikel.
2. Pengalaman Manajer Investasi
Pastikan manajer investasi yang Anda pilih merupakan perusahaan manajemen investasi berpengalaman. Anda dapat melihat profil dan tahun berdiri perusahaan tersebut pada prospektus produk investasi yang mereka tawarkan atau dari website resmi mereka. Memilih manajer investasi berpengalaman dapat meminimalisir risiko gagal bayar dan lain-lain.
3. Hasil Kinerja Perusahaan Investasi Tersebut di Masa Lalu
Anda harus mempertimbangkan konsistensi kinerja sebuah perusahaan manajemen investasi di masa lalu. Sebuah perusahaan manajer investasi yang andal mampu memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada imbal hasil rata-rata di pasar modal dalam jangka waktu tertentu.
Tapi ingat, besaran imbal hasil berbanding lurus dengan risiko. Artinya semakin tinggi imbal hasil juga mengindikasikan risiko yang lebih tinggi. Imbal hasil juga tidak hanya dipengaruhi oleh risiko tetapi juga produk yang Anda beli. Jadi, pastikan jeli juga dalam membeli produk ya.
4. Asset Under Management (Jumlah Aset yang Dikelola Oleh Perusahaan Manajemen Investasi)
Dalam industri keuangan, semakin besar jumlah aset yang dikelola oleh sebuah perusahaan, maka semakin besar pula tingkat efisiensi perusahaan tersebut. Prinsip ini tidak hanya berlaku pada industri perbankan tetapi juga, perusahaan manajemen investasi.
Anda dapat memperoleh data jumlah Asset Under Management (AUM) ini pada prospektus, fund fact sheet dari produk investasi yang Anda beli atau pada website resmi perusahaan manajemen investasi terkait.
5. Biaya-Biaya
Mau tidak mau faktor biaya harus Anda per hitungkan. Karena, meskipun tidak terasa, ada beberapa persen dari hasil investasi Anda yang harus Anda bayarkan kepada manajer investasi, bank kustodian dan lain-lain.
Data mengenai biaya ini dapat Anda peroleh di data expense ratio atau di fund fact sheet dari masing-masing produk investasi yang Anda inginkan. Semakin rendah biaya yang harus Anda keluarkan berarti semakin efisien perusahaan manajemen investasi yang Anda tunjuk.
Contoh Manajer Investasi yang Ada di Indonesia
Seperti yang telah disebutkan di atas, di Indonesia hanya ada 98 perusahaan manajemen investasi yang telah disetujui oleh OJK. Di antara 98 perusahaan tersebut adalah:
- PT. Bahana TCW Asset Management
- PT. BNI Asset Management
- PT. Danareksa Investment Management
- PT. Eastprings Investment Indonesia
- PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia
- PT. Majoris Assets Management
- PT. Mandiri Manajemen Investasi
- PT. Sucorinvest Asset Management
- PT. Schroder Investment Management Indonesia
92 dari 98 perusahaan manajemen investasi yang terdaftar di OJK kini menjadi anggota Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII).