Properti menjadi salah satu pilihan investasi yang menjadi kendaraan banyak orang untuk dapat mengantarkan mereka kepada kondisi finansial yang lebih baik di masa depan. Apa yang membuat bisnis properti yang menguntungkan selalu menarik dan dinilai sebagai investasi yang sangat menguntungkan untuk masa depan? Bila kita perhatikan tentu banyak faktor yang menjadi penyebabnya, diantaranya yaitu :
- Harga properti yang cenderung selalu naik setiap tahunnya
- Pilihan investasi yang lebih stabil jika dibandingkan dengan beberapa investasi lain misal seperti jual dan beli saham di perusahaan.
- Dapat dilakukan diversifikasi dengan berinvestasi pada jenis investasi properti yang berbeda
Apa yang menyebabkan harga properti terus naik?
1. Kenaikan Harga Properti di Indonesia
- Inflasi Properti
Ditengah ancaman resesi global yang mengancam setiap negara tentu dapat mempengaruhi iklim investasi termasuk sektor properti. Ancaman yang masuk salah satunya semakin rendahnya suku bunga kredit. Namun disamping itu uniknya kenaikan harga properti tetap ada potensi.
Bahkan menurut CEO Indoensia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan bahwa harga properti terus mengalami peningkatan, tercatat rata-rata peningkatan tersebut berada di 8% setiap tahunnya, dan jika kondisi ekonomi normal bisa berada di 10% – 15% bahkan jika sedang tinggi bisa mencapai 20% setiap tahunnya, seperti yang terjadi pada tahun 2009 hingga 2012.
Jika melihat rata-rata inflasi yang saat ini termasuk di level rendah sekitar 3% tentu berinvestasi properti akan lebih menguntungkan.
- Lahan Penduduk Semakin Langka
Sesuai dengan prinsip ekonomi bahwa barang yang langka akan semakin mahal. Seperti itulah kondisi saat ini, dimana bukaan lahan yang layak untuk tampat tinggal semakin menyempit akibat adanya pergeseran pemukiman dari yang padat penduduk ke area sepi penduduk.
- Pertumbuhan Populasi Penduduk
Semakin banyaknya penduduk yang memerlukan tempat tinggal yang merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Hal ini juga menyebabkan alih fungsi lahan lainnya menjadi pemukiman.
- Perkembangan Kelas Menengah (Middle Affluent)
Seiring dengan kondisi ekonomi yang terus bertumbuh, hal ini dapat sejalan dengan semakin bertambahnya masyarakat kelas menengah dapat ikut mempercepat pula siklus kenaikan harga properti.
2. Nilai Investasi Properti yang Stabil
Jika berkaca pada krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1998, nilai properti ketika dijual pun masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga pembelian pertama. Bahkan setelah krisis mereda, nilai jual properti langsung melonjak drastis.
Sehingga pilihan investasi properti bisa tergolong jenis investasi jangka panjang yang lebih stabil di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk sekalipun. Karena kenaikan harga properti terbukti selalu lebih tinggi dari pada tingkat kenaikan inflasi.
3. Diversifikasi Investasi Properti
Sebagai investor properti tentu melakukan diversifikasi dalam menangkap tren yang berkembang menjadi hal yang wajar. Menciptakan bisnis properti yang menguntungkan dengan berinvestasi pada properti komersial dan non komersial misalnya.
Properti non komersial merupakan rumah tinggal yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana. Contoh non komersial seperti rumah dan apartemen. Sedangkan properti komersial adalah properti yang difungsikan untuk membuat keuntungan bagi si pemiliknya. Contoh misalkan seperti ruko, perhotelan, kos-kosan dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi properti yang menguntungkan diantaranya yaitu :
- Lokasi
Lokasi menjadi nilai lebih yang dapat ditawarkan kepada calon konsumen, dimana lokasi yang strategis seperti di perkotaan, dekat dengan tempat kerja atau dekat dengan lokasi pusat ekonomi dapat menjadi rekomendasi utama. Selain itu akses yang mulus ke lokasi juga menjadi penting untuk melancarkan mobilitas orang. Dan perlu ditinjau juga mengenai bagaiamana prospek pengembangan kawasan.
- Reputasi Pengembang
Melihat reputasi pengembang menjadi perhatian lebih untuk menghindari risiko bangunan tidak selesai dibangun dan banyak cacat dalam pembangunan dll
- Harga Sewa
Dalam menentukan harga sewa juga perlu dilakukan riset pasar dengan membandingkan sektor yang sama, selain itu perlu diperhatikan juga kemampuan daya beli target market yang disasar.
Itulah penjelasan mengenai 3 Penyebab Kenaikan Harga Properti di Indonesia yang tentunya akan mema=bantu anda sebagai para broker yang ingin memiliki investasi properti untuk jangka panjang. Investasi properti memiliki ahrga yang sama dengan emas yang semakin tahun semakin naik.