Keberadaan struktur organisasi perusahaan memiliki peranan penting dalam menjalankan roda aktivitas perusahaan. Diharapkan, dengan adanya struktur organisasi, perusahaan bisa menjalankan birokrasi yang efektif dan berada dalam kendali yang tepat.
Kita bisa menyebut struktur organisasi sebagai bagian dari manajemen yang harus diterapkan oleh perusahaan baik yang berskala kecil maupun besar. Nasib perusahaan pun bisa ditentukan melalui kejelasan struktur organisasi yang ada.
Ya, dengan memahami struktur organisasi, perusahaan dapat dengan mudah mencari dan menempatkan orang-orang profesional di bidang-bidang yang diperlukan. Dengan mempekerjakan orang-orang yang berkompeten, perusahaan berpotensi terus mencapai perkembangan yang apik.
Pengertian Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan adalah susunan dari komponen atau unit kerja tertentu dalam suatu perusahaan. Struktur ini, pada umumnya, berbentuk bagan hierarki mulai dari atasan perusahaan hingga bawahannya.
Keberadaan struktur organisasi dapat memperjelas pembagian tugas, hak dan kewajiban bagi masing-masing jabatan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu, struktur organisasi juga memperjelas koordinasi, wewenang dan tanggung jawab bagi masing-masing jabatan.
Dengan begitu, perusahaan dapat berjalan dengan baik, teratur dan efisien. Di sisi lain, hal itu juga bisa meminimalisir terjadinya konflik internal antar pejabat di dalam suatu perusahaan.
Bagaimana jika perusahaan tidak memiliki struktur organisasi yang jelas? Dampak buruk yang akan dihadapi perusahaan itu adalah terjadinya kekacauan internal dan pembagian tugas dan wewenang yang amburadul. Ujungnya, perusahaan tidak bisa berkembang dengan baik karena performa kerjanya tidak optimal.
Fungsi dan Peranan Struktur Organisasi
Setidaknya ada tiga fungsi dan peranan struktur organisasi perusahaan. Berikut ini pembahasan selengkapnya.
1. Memperjelas Tanggung Jawab Anggota
Mungkin Anda pernah mendengar seseorang di suatu perusahaan mengeluh pekerjaan yang harus diselesaikannya sangat banyak, sementara rekan lainnya hanya mendapatkan pekerjaan sedikit dari atasan. Ketahuilah, dengan adanya struktur organisasi, pemikiran seperti itu seharusnya dibuang jauh-jauh.
Ya, struktur organisasi memiliki peranan memperjelas tanggung jawab para anggota perusahaan terhadap tugas yang diberikan. Tugas yang diberikan pun menyesuaikan dengan bidang yang dikuasai para anggota, sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Sehingga, jadi tidak lagi memberikan tugas pada para anggotanya berdasarkan jumlah melainkan bidang yang dikuasainya.
2. Memudahkan Pembagian Tugas
Dalam sebuah struktur organisasi perusahaan tercantum berbagai jabatan yang dibutuhkan. Hal ini dapat mempermudah pihak atasan perusahaan untuk membagikan tugas kepada bawahannya sesuai dengan jabatan yang diemban.
Di samping itu, struktur ini juga bisa menghindarkan pihak atasan perusahaan membagikan tugas kepada orang yang salah. Mengingat, hal itu bisa membuat kinerja perusahaan menjadi kurang optimal karena suatu tugas tidak diselesaikan kepada orang yang tepat.
3. Koordinasi Antar Jabatan Berjalan dengan Baik
Seperti disebutkan di atas, struktur organisasi memuat berbagai jabatan yang dibutuhkan oleh perusahaan, Dari sini, perusahaan mengetahui siapa atasan dan siapa saja bawahan dengan jelas.
Nah, kejelasan ini dapat mempermudah koordinasi antar jabatan sehingga berjalan dengan baik. Sebab, pihak atasan atau pejabat perusahaan bisa menentukan dengan tepat dengan siapa saja mereka harus bekerja sama atau berkoordinasi untuk menuntaskan suatu urusan.
Jenis Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan terbagi menjadi dua jenis, yakni secara umum dan khusus. Struktur umum ini nantinya dipecah menjadi struktur khusus. Berikut pembahasan selengkapnya.
Struktur Organisasi Secara Umum
Struktur organisasi secara umum terbagi menjadi dua, yakni struktur formal dan informal. Namun, biasanya struktur formal lebih dipilih dalam menjalankan roda aktivitas perusahaan.
- Struktur Formal
Sebagian besar perusahaan menerapkan struktur organisasi formal. Adapun ciri-cirinya adalah semua orang yang menjadi anggota perusahaan akan tercatat dalam struktur organisasi.
Jenis struktur ini memiliki kejelasan jabatan yang sangat detail secara hierarki. Sehingga, tanggung jawab dan tugas serta komunikasi antar pejabat bisa berjalan dengan baik.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi kekurangan, struktur organisasi formal membuat pejabat kurang mengeksplorasi kreativitas karena pekerjaannya hanya mengacu pada jabatan yang diembannya. Padahal, kreativitas penting untuk menjadikan perusahaan terus berkembang.
- Struktur Informal
Struktur informal bisa dijadikan sebagai ‘struktur bayangan’ dalam perusahaan. Jenis struktur ini tidak terikat oleh peraturan tertentu dan memiliki batasan tanggung jawab yang fleksibel.
Ya, struktur informal memungkinkan pejabat bawahan memberikan informasi secara langsung kepada pihak atasan, tanpa melalui struktural sebagaimana diterapkan pada struktur formal. Hal ini dapat mendorong kreativitas para pejabat di dalam perusahaan.
Namun, kekurangannya adalah struktur informal memungkinkan pejabat terlalu mencampuri pekerjaan pejabat lain, yang mana dapat memicu konflik internal perusahaan.
Struktur Organisasi Secara Khusus
Struktur organisasi perusahaan secara khusus terbagi menjadi empat jenis. Ini dia penjelasan selengkapnya.
- Struktur Fungsional
Seperti namanya, struktur fungsional merupakan susunan organisasi yang dibagi berdasarkan fungsi komponen. Hampir semua perusahaan menerapkan jenis struktur ini.
Sederhananya, struktur fungsional mengelompokkan berbagai unit kerja yang dibutuhkan perusahaan dan memasukkan para pekerja di dalamnya. Pada umumnya, susunan organisasi ini terdiri atas divisi personalia, divisi umum, pemasaran, produksi dan pembelian.
Adapun kelebihan dari struktur fungsional adalah pihak atasan dapat mengontrol bawahannya dengan terukur, akurat dan cepat. Lebih dari itu, hubungan antar pejabat dalam struktur ini biasanya sangat apik sehingga dapat menunjang kinerja perusahaan yang optimal.
- Struktur Proyek
Struktur proyek akan dibentuk ketika perusahaan mendapatkan suatu proyek yang membutuhkan koordinasi terukur dan tepat sasaran. Dengan kata lain, jenis struktur ini akan dibubarkan ketika proyek tersebut telah selesai dikerjakan.
Dengan menerapkan struktur proyek, diharapkan suatu proyek dapat dijalankan dan diselesaikan dengan optimal. Struktur proyek merupakan ‘jembatan’ bagi para pejabat perusahaan untuk bekerja sama dalam menentukan kebijakan.
- Struktur Usaha
Struktur usaha dibentuk dengan tujuan adanya kepentingan dan pengembangan usaha. Dengan menerapkan jenis struktur ini, berbagai riset usaha dapat dilakukan dengan mudah, serta komponen perusahaan akan menjadi luas.
Struktur usaha akan membuat para pejabat/pekerja memiliki tujuan yang sama, yakni mengembangkan usaha, dengan cara yang berbeda sesuai masing-masing bidang yang dikuasai.
- Struktur Tim Kerja
Hampir sama dengan struktur proyek, struktur tim kerja dibentuk untuk menyelesaikan proyek yang tidak terduga. Dengan kata lain, struktur tim kerja dibentuk hanya untuk kepentingan sementara.
Perusahaan pada umumnya membubarkan struktur tim kerja setelah proyek tak terduga itu berhasil diselesaikan. Namun, ada juga yang mempertahankan struktur ini dengan alasan akan dibutuhkan kembali jika nantinya perusahaan mendapatkan proyek tak terduga lagi.
- Struktur Matriks
Struktur matriks dibentuk untuk tujuan mengerjakan berbagai proyek yang tengah digarap oleh perusahaan. Harapannya, berbagai proyek perusahaan itu diselesaikan dengan hasil yang apik dan sesuai ekspektasi.
Susunan organisasi matriks dikepalai oleh direktur utama, kemudian di bawahnya terdapat posisi manajer dan kepala proyek. Para pakar biasanya dilibatkan dalam struktur ini guna mempermudah pengerjaan proyek.
Susunan Struktur Organisasi Perusahaan
Di bawah ini dijelaskan susunan struktur organisasi perusahaan secara umum beserta tugasnya. Struktur ini dimulai dari direksi hingga divisi regional.
1. Direksi
Direksi merupakan pucuk pimpinan perusahaan. Jabatan ini memiliki tugas mengendalikan dan mengelola perusahaan agar terus berkembang dengan baik.
Secara detail, direksi memiliki wewenang menentukan suatu bisnis yang akan digeluti perusahaan dan menentukan berbagai kebijakan atas semua aktivitas perusahaan.
2. Direktur Utama
Direktur utama memiliki tugas melakukan koordinasi berbagai kegiatan di bidang administrasi keuangan, ketenagakerjaan dan kesekretariatan. Pengadaan peralatan dan perlengkapan juga menjadi wewenang seorang direktur utama.
Direktur utama juga menjalankan tugas memimpin rapat pertemuan, mewakili perusahaan untuk bekerja sama/berkoordinasi dengan perusahaan lain serta menawarkan gagasan untuk mengembangkan perusahaan.
3. Direktur
Direktur memiliki wewenang mengangkat, memecat dan mengganti karyawan atau pekerja di dalam perusahaan. Jabatan itu juga bertugas melakukan koordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan manajer.
Tanggung jawab direktur berikutnya adalah membuat regularasi operasional jangka pendek bagi perusahaan.
4. Direktur Keuangan
Seperti namanya, direktur keuangan memiliki tugas segala aktivitas yang berkaitan dengan anggaran perusahaan. Dari sinilah perusahaan mengetahui apakah mendapatkan keuntungan atau justru mengalami kerugian.
Di samping itu, direktur keuangan berperan mengawasi kendali keuangan perusahaan agar terhindar dari kebocoran atau hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Direktur Personalia
Direktur personalia memiliki tugas mengembangkan sistem perencanaan personalia serta mengontrol kebijakan karyawan.
Di samping itu, jabatan ini juga memiliki tanggung jawab dalam menyediakan pelatihan untuk pengembangan staf administrasi. Kebutuhan administrasi karyawan juga menjadi perhatian utama direktur personalia.
6. Manajer
Manajer memiliki tugas mengarahkan karyawan dan mengambil suatu keputusan. Memilih dan mengevaluasi karyawan juga menjadi wewenang orang yang menjabat sebagai manajer.
Manajer pun menjalankan tugas mengontrol sistem komunikasi dan mencetuskan strategi penghargaan.
7. Manajer Personalia
Jabatan manajer personalia memiliki tugas merancang perencanaan, memberikan kompensasi dan mengembangkan karyawan yang ada di perusahaan. Manajer personalia juga melakukan pengelolaan dana pensiun, asuransi kesehatan karyawan, perjalanan dinas dan penyediaan izin kerja.
Selain itu, jabatan ini juga bertanggung jawab menyajikan sistem informasi data semua karyawan beserta aktivitasnya di dalam perusahaan.
8. Manajer Pemasaran
Seperti namanya, manajer pemasaran memiliki tugas yang berkaitan dengan pemasaran produk. Secara rinci, jabatan ini melakukan riset pasar, mengembangkan pasar dan melakukan inovasi-inovasi dalam meningkatkan pasar.
9. Manajer Pabrik
Seperti namanya, manajer pabrik memiliki tugas yang berkaitan dengan pabrik. Secara rinci, jabatan ini bertanggung jawab atas hasil produksi dan membuat strategi produksi yang efektif dan efisien.
Manajer pabrik juga bertugas memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan proses produksi.
10. Divisi Administrasi dan Gudang
Divisi administrasi dan gudang memiliki peranan mengecek berbagai proses administrasi perusahaan. Selain itu, jabatan ini menangani persoalan yang berkaitan dengan outsourcing dan melaksanakan tugas perkasiran.
11. Divisi Regional
Divisi regional memiliki tugas mengelola aset perusahaan. Jabatan ini juga berperan menjalankan usaha perusahaan berdasarkan arahan dari dewan direksi perusahaan.
Demikian penjelasan mengenai struktur organisasi perusahaan.