Investasi dan perusahaan memiliki keterkaitan yang kuat. Menanamkan modal tentu harus memperhatikan apakah perusahaan tersebut bonafit atau tidak. Perusahaan sendiri memiliki beberapa klasifikasi.
Salah satunya adalah startup, jenis perusahaan yang eksistensinya semakin terlihat belakangan ini. Mungkin banyak dari yang sering mendengar istilah startup ini. Lantas, apa sebenarnya perusahaan startup?
Perusahaan startup adalah perusahaan yang terbilang baru, dimana ia masih dalam tahap dirintis. Perusahaan seperti ini umumnya berbasis teknologi.
Startup sendiri terbagi menjadi beberapa kelas atau tingkatan yang membedakannya antara satu sama lain. Berikut adalah tingkatan perusahaan startup yang harus anda ketahui.
1. Cockroach
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, perusahaan startup adalah perusahaan rintisan yang jangka waktu operasionalnya belum terbilang lama atau dengan kata lain perusahaan startup adalah perusahaan baru.
Dalam perusahaan startup, ada beberapa tingkatan perusahaan startup. Mulai dari yang pertama, cockroach. Cockroach mengacu kepada perusahaan startup yang masih seumur jagung. Karena terbilang baru, nilai valuasi yang dimiliki cockroach ini terbilang relatif kecil
Perusahaan yang masuk ke dalam golongan cockroach umumnya adalah perusahaan yang baru dirintis kurang dari 5 tahun baik di dalam maupun luar negeri.
Tahapan cockroach terbilang krusial bagi banyak perusahaan yang baru dirintis karena jika tidak mampu bertahan, perusahaan startup yang masuk ke dalam cockroach akan bangkrut.
2. Ponies
Setelah bertahan dalam tingkatan cockroach, perusahaan startup yang bonafit selanjutnya akan menapaki tingkatan baru yaitu ponies atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka artinya adalah kuda poni.
Tingkatan ponies mengacu kepada perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi hingga US$ 10 juta atau sekitar 140 miliar.
Perusahaan startup dikatakan berhasil jika sudah memasuki tingkatan ponies ini karena nilai valuasi akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya.
Perusahaan startup yang masuk ke golongan ponies contohnya adalah perusahaan baik di dalam maupun luar negeri. yang layanan berbasis teknologinya mulai dikenal masyarakat dengan penambahan fitur di sana sini secara berkala.
3. Centaurs
Merupakan nama dari makhluk mitologi Yunani, Centaurs menjadi nama dari tingkatan dari perusahaan startup selanjutnya.
Perusahaan yang sukses masuk ke dalam tingkatan Centaurs adalah perusahaan yang mampu bertahan dengan nilai valuasi hingga US$ 100 juta.
Jika nilai valuasinya menyentuh US$ 100 juta, maka investor akan mulai berdatangan untuk menanamkan modal. Modal yang dikumpulkan nantinya akan menambah nilai valuasi dari perusahaan startup tersebut dan bukan tidak mungkin ia akan masuk ke tingkatan selanjutnya, yaitu unicorn.
Indonesia memiliki beberapa perusahaan startup centarus. Beberapa di antaranya adalah HaloDoc, Sociolla, DANA, dan masih banyak lagi.
4. Unicorn
Sejak disinggung saat debat pilpres beberapa waktu lalu, istilah unicorn semakin naik ke permukaan yang kemudian ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
Unicorn sendiri merupakan tingkat lanjutan dari ponies, dimana perusahaan yang masuk ke dalam kelas unicorn ini adalah perusahaan yang memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun.
Istilah unicorn pertama kali diperkenalkan oleh Aileen Lee, seorang pemodal asal Amerika Serikat yang mengungkapkan jika hampir mustahil bagi perusahaan startup yang berdiri di tahun 2013 untuk mencapai nilai valuasi sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun.
Unicorn kemudian populer di berbagi belahan dunia tak terkecuali di Indonesia, dimana ada beberapa perusahaan startup berbasis teknologi yang dikategorikan ke dalam perusahaan unicorn. Perusahaan yang masuk ke level unicorn dan melantai di bursa, maka Anda patut mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan tersebut. Namun pastikan kembali, analisa fundamental perusaahaannya bagus.
Di antara perusahaan unicorn tersebut tercatat nama Traveloka, sebuah perusahaan travel agent dan Gojek, perusahan penyedia layanan ojek online yang mana kedua perusahaan ini sama-sama berbasis teknologi.
Platform e-commerce seperti Tokopedia dan BukaLapak juga tercacat sebagai perusahaan startup yang masuk ke dalam golongan unicorn.
Dari luar negeri, ada Facebook yang nilai valuasinya mencapai US$ 100 miliar dan mencatatkan namanya sebagai salah satu bagian dari super unicorn club.
5. Decacorn
Perusahaan unicorn tak berhenti di situ saja. Jika mengalami peningkatan nilai valuasi yang signifikan, perusahaan unicorn akan bergerak ke tingkatan selanjutnya yaitu decacorn.
Penamaan dari decacorn sendiri muncul pertama kali pada artikel yang dimuat oleh sebuah artikel di Bloomberg di tahun 2015.
Pemodal asal Amerika Serikat, Aileen Lee mengungkapkan jika terdapat beberapa perusahaan startup golongan unicorn per tahun 2013 yang kemudian naik kelas memasuki tingkatan baru menjadi decacorn di tahun 2015.
Decacorn mengacu kepada perusahaan startup yang memiliki nilai evaluasi lebih dari US$ 10 miliar. Tingkatan ini tentu membutuhkan investor dengan dana yang fantastis.
Dari luar negeri, beberapa perusahaan terkemuka berhasil mencatatkan namanya sebagai perusahaan startup golongan decacorn seperti SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa yang digawangi oleh Elon Musk.
Di Indonesia sendiri beberapa perusahaan startup diprediksi akan memasuki tingkatan decacorn salah satunya adalah Tokopedia.
6. Level Hectocorn
Tingkatan terakhir dari tingkatan dalam perusahaan startup adalah hectocorn. Hectocorn menjadi tingkatan tertinggi dan hanya ada beberapa perusahaan berbasis teknologi yang masuk ke dalam golongan ini karena besarnya nilai valuasi yang harus dimiliki.
Hectocorn sendiri mengacu kepada perusahaan yang memiliki nilai valuasi sebesar US$ miliar atau sekitar Rp 1,400 triliun.
Dengan nilai valuasi sebesar ini, dapat dipastikan perusahaan yang masuk ke dalam golongan hectocorn adalah perusahaan level multinasional atau yang levelnya dunia.
Contoh perusahaan hectocorn adalah perusahaan-perusahaan yang kita kenal selama ini seperti Google, Microsoft, dan Facebook.
Satu fakta menarik dari hectocorn adalah hanya ada 1 hingga 3 perusahaan saja yang dapat mencapai tingkatan ini setiap tahunnya.
Itu dia tingkatan perusahaan startup. Perlu diketahui, untuk mencapai tingkatan baru, perusahaan startup membutuhkan modal dalam jumlah besar dari para investor.
Oleh karena itu, perusahaan startup baik di dalam maupun luar negeri gencar menunjukkan profit bisnisnya melalui dengan memperkenalkan fitur-fitur baru yang tengah dikembangkan guna menarik investor.