Saham

5 Ciri-Ciri Saham Gorengan dan Tips Menghindarinya

Saham adalah salah satu produk investasi yang paling diminati oleh investor, terutama generasi milenial dan Z. Anak muda ini mendominasi pasar modal, terbukti dengan jumlah investor pada golongan usia ini mencapai 81% dari total seluruh investor di pasar modal.

Anak muda yang baru masuk ke pasar modal belum memiliki banyak pengalaman investasi dan rawan terkena saham gorengan. Saham gorengan adalah saham yang harganya digerakkan oleh market maker (lebih umum disebut sebagai bandar). Istilah ini bukan istilah yang baku, namun cukup populer di kalangan investor.

Saham gorengan mungkin sulit dikenali oleh investor pemula khususnya generasi milenial dan Z. Oleh karena itu, mari kita simak ciri-ciri saham yang sedang digoreng oleh bandar berikut:

1. Kapitalisasi Pasar Kecil

Saham gorengan mudah digerakkan oleh bandar karena kapitalisasi pasarnya yang kecil. Modal yang diperlukan untuk menggoreng harga tidak sebesar saham blue chip.

Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati jika melakukan pembelian saham dengan kapitalisasi pasar kurang dari Rp 1 triliun. Apalagi jika harga sahamnya tiba-tiba melonjak dalam satu hari.

2. Fundamental Perusahaan Tidak Sejalan dengan Harga Saham

Kondisi fundamental perusahaan pada umumnya berpengaruh terhadap harga saham emiten tersebut. Namun, khusus untuk saham gorengan terkadang harga sahamnya bisa naik hingga 25% dalam sehari meski laporan keuangan menunjukkan kerugian. Jika Anda menemui saham seperti ini, maka Anda patut curiga bahwa saham tersebut sedang digoreng.

3. Volume dan Nilai Transaksi Harian Tidak Wajar

Volume dan nilai transaksi harian menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa. Dua data ini biasanya sudah membentuk pola tertentu.

Jika Anda menemukan volume dan nilai transaksi saham yang tiba-tiba melonjak dalam satu hari maka Anda patut curiga karena hal tersebut tidak wajar. Hal ini bisa menjadi petunjuk bahwa itu adalah saham gorengan.

4. Antrean Jual Sedikit

Selain melihat volume dan nilai transaksi, Anda juga bisa melihat antrean jual dari emiten tersebut di orderbook. Saham gorengan biasanya dipenuhi oleh antrean beli sementara antrean jualnya sedikit. Hal ini bertujuan untuk mengangkat harga saham tersebut. Jika sudah tercapai target harganya maka bandar akan berbondong-bondong menjual saham tersebut.

5. Mendapatkan Cap Unusual Market Activity (UMA)

Aktivitas perdagangan saham diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika terdapat hal yang tidak wajar, maka BEI selaku otoritas terkait akan memberikan cap UMA kepada emiten tertentu. 

Jika suatu emiten sudah mendapatkan cap ini, maka Anda perlu curiga dan mencari tahu apa penyebabnya. Jika penyebabnya adalah kenaikan harga yang tidak wajar, maka kemungkinan besar saham emiten tersebut sedang digoreng.

Tips Menghindari Saham Gorengan

Anda tentu tidak mau merasakan kerugian yang disebabkan oleh saham gorengan ini. Bandar yang sudah berhasil taking profit akan berbahagia, sementara Anda yang ketinggalan kereta terpaksa harus cutloss supaya tidak merugi semakin dalam. Oleh karena itu, simak tips berikut untuk menghindari saham gorengan.

1. Lakukan Analisis Fundamental dan Teknikal

Tips pertama supaya tidak terjebak saham gorengan adalah dengan melakukan analisis baik analisis fundamental maupun teknikal. Analisis fundamental berfungsi untuk memastikan bahwa kondisi fundamental perusahaan tersebut memang baik. Sementara analisis teknikal berfungsi untuk menilai apakah pergerakan harga sahamnya wajar atau tidak.

Analisis ini berfungsi sebagai dasar bagi investor untuk mengambil keputusan. Investor yang tidak melakukan analisis biasanya mudah terbawa arus sehingga ketika ada iming-iming keuntungan besar dari saham gorengan maka ia akan tertarik. Oleh karena itu, lakukanlah analisis terlebih dahulu supaya Anda terhindar dari saham gorengan.

2. Cek Volume dan Nilai Transaksi Harian

Sesuai dengan pembahasan sebelumnya bahwa volume dan transaksi harian bisa menjadi indikasi suatu saham masuk saham gorengan atau tidak. Oleh karena itu, Anda sebagai investor perlu mengecek kedua data ini. Pastikan bahwa kedua data ini masih berada dalam nilai yang wajar.

Anda bisa mempelajari pola dari kedua data ini. Jika suatu saat Anda menemukan hal yang tidak wajar seperti volume dan nilai transaksi yang tiba-tiba melonjak dalam satu hari maka kemungkinan saham tersebut adalah saham gorengan. Hindarilah saham ini. Carilah saham dengan volume dan nilai transaksi harian yang polanya konsisten.

3. Cek Unusual Market Activity (UMA)

UMA seperti sudah dibahas sebelumnya merupakan salah satu ciri-ciri saham gorengan. Oleh karena itu, Anda patut menghindari saham yang terkena UMA. Jika memang masih ingin membeli saham tersebut, tunggulah sampai cap UMA tersebut dilepas oleh BEI.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago