Bisnis

Rekonsiliasi Bank: Pengertian, Fungsi dan Tahapannya

Pengertian Rekonsiliasi Bank

Perusahaan mencatat uang tunainya dalam kas. Ada 2 jenis kas yaitu kas kecil dan kas besar. Kas kecil diperuntukkan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya kecil dan bersifat rutin, seperti pembayaran listrik, internet, air, parker, bensin, dll. Tempat kas kecil berada di kantor perusahaan. Kas kecil ini kadang disebut sebagai petty cash.

Sementara kas besar diperuntukkan untuk menampung pemasukan dan pengeluaran yang jumlahnya besar. Semua pembayaran dari pelanggan harus masuk ke dalam kas besar. Pengeluaran yang dikeluarkan dari kas besar seperti pembayaran gaji, pembayaran hutang atau pembayaran ke vendor serta pengisian kas kecil.

Kas besar berada di bank yang ditunjuk oleh perusahaan. Cara pengeluaran kas besar bisa melalui transfer, cek atau penarikan tunai. Kas besar ini sering ditulis sebagai kas bank.

Karena posisi kas besar berada di bank, maka bank memiliki pencatatan tersendiri atas keluar masuknya uang perusahaan yang dicatat dalam rekening koran perusahaan. Dan perusahaan pun memiliki catatan sendiri dalam buku besar kas bank.

Karena ada dua pencatatan tersebut, sering terjadi perbedaan antara catatan perusahaan dan rekening koran dari bank. Untuk mengatasi perbedaan tersebut maka perlu diadakan rekonsiliasi bank.

Jadi pengertian rekonsiliasi bank adalah aktivitas membandingkan buku besar perusahaan dengan laporan rekening bank pada periode tertentu. Aktivitas ini harus dilakukan secara berkala.

Rekonsiliasi bank bertujuan untuk memastikan apakah pencatatan sudah dilakukan secara benar dari ada atau tidaknya perbedaan antara buku besar perusahaan dan laporan rekening koran bank. Jika ada perbedaan, maka harus ada proses rekonsiliasi atau penyesuaian berdasarkan bukti-bukti keuangan.

Perusahaan melakukan rekonsiliasi bank untuk periode waktu tertentu dan dilakukan secara berkala. Biasanya perusahaan melakukan rekonsiliasi bank sebulan sekali setelah menerima laporan rekening koran dari bank. Namun apabila ada kejadian yang tidak biasa, perusahaan bisa melakukan rekonsiliasi bank lebih cepat dari biasanya untuk melakukan antisipasi.

Fungsi Rekonsiliasi Bank

Walaupun aktivitas rekonsiliasi adalah membandingkan laporan rekening koran bank dengan buku besar perusahaan, namun aktivitas ini sangat penting mengingat fungsinya. Beberapa fungsi rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:

  • Mengawasi Pencatatan Kas

dengan adanya rekonsiliasi bank, perusahaan dapat mengawasi keluar masuknya kas perusahaan dicatat dengan benar sesuai prosedur sehingga bisa membantu pencapaian tujuan perusahaan.

  • Menghindari Kekeliruan Pencatatan Kas

Dengan dilakukannya rekonsiliasi bank secara berkala, maka perusahaan dapat meminimalkan kesalahan pencatatan kas yang mungkin dilakukan. Saat diketahui ada kesalahan, perusahaan bisa melakukan pembenahan secara dini sehingga akan membuat kerja perusahaan menjadi efisien dan efektif.

  • Menghindari Pengeluaran Biaya tak Terduga

Dengan adanya rekonsiliasi bank, perusahaan dapat memastikan hanya biaya-biaya yang sudah dianggarkan saja yang bisa keluar. Kalaupun ada biaya tak terduga yang harus keluar maka itu bersifat emergency.

  • Menghindari Penipuan atau Pengeluaran Fiktif

Dengan rekonsiliasi bank yang dilakukan perusahaan secara berkala, maka perusahaan memiliki kesempatan untuk mengetahui apakah ada penipuan atau pengeluaran fiktif yang dilakukan. Hal ini akan memastikan bahwa tidak ada kebocoran dalam keuangan perusahaan.

Tahapan Proses Rekonsiliasi Bank

Setelah menerima laporan rekening koran dari bank, maka perusahaan dapat melakukan proses rekonsiliasi bank sebagai berikut:

  • Lakukan perbandingan buku besar perusahaan dengan rekening koran bank

Perbandingan dilakukan dengan membandingkan saldo buku besar kas bank dengan saldo rekening koran dari bank. Kemungkinan besar akan terjadi perbedaan mengingat ada pencatatan yang dilakukan oleh bank tanpa pemberitahuan kepada perusahaan seperti biaya administrasi, biaya transfer atau pendapatan bunga serta biaya pajaknya. Di samping itu, bisa jadi ada kesalahan pencatatan baik dari pihak bank atau perusahaan.

  • Lakukan pencatatan atas transaksi yang belum dicatat di buku besar perusahaan namun sudah dicatat di rekening koran bank.

Biaya-biaya seperti biaya layanan bank atau pendapatan bunga bank biasanya dicatat secara otomatis oleh bank. Catat biaya-biaya dan pendapatan tersebut ke dalam keuangan perusahaan di akun buku besar kas bank sebelum melanjutkan ke proses berikutnya.

  • Lakukan pelacakan terhadap transaksi yang masih dalam proses

Jenis transaksi yang masih dalam proses adalah transaksi yang sudah dicatat perusahaan tapi belum dicatat bank atau sudah dicatat bank tapi belum dicatat oleh perusahaan. Transaksi ini menjadi masalah saat pencatatannya di akhir periode. Contoh transaksi ini adalah deposit in transit dan outstanding check.

Deposit in transit atau setoran dalam proses adalah uang tunai atau cek yang telah diterima dan dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, biasanya karena setoran dilakukan di akhir bulan. Sementara outstanding check atau cek beredar adalah cek yang telah dicatat oleh perusahaan, tapi belum dicairkan oleh penerima cek.

Transaksi seperti ini yang sering menyebabkan selisih paling besar saat membandingkan buku besar perusahaan dengan laporan rekening koran dari bank. Sehingga perlu dilakukan pelacakan agar bisa disesuaikan dengan terlebih dahulu memastikan kebenaran transaksi tersebut.

  • Buatlah lembar kerja rekonsiliasi bank untuk bisa menghitung selisihnya

Untuk memudahkan proses rekonsiliasi bank, maka tahap selanjutnya adalah membuat lembar kerja rekonsiliasi bank.

Di lembar kerja rekonsiliasi inilah akan ditampung catatan keuangan yang berbeda baik yang di laporan rekening koran bank atau buku besar perusahaan sehingga akan ketahuan apakah ada selisih saldo atau tidak.

Jika tidak ada selisih saldo maka proses rekonsiliasi bank telah selesai. Namun jika masih ada selisih saldo maka perlu diteruskan ke proses rekonsiliasi bank berikutnya.

  • Lakukan penelusuran dan pengecekan ulang

Proses ini dilakukan apabila ada selisih saldo setelah penghitungan dalam lembar kerja rekonsiliasi bank. Langkah awal yang bisa dimulai pada proses ini adalah dari mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran atau pemasukan yang menjadi sebab munculnya selisih saldo tersebut. Dari bukti-bukti tersebut, lakukan penjurnalan ulang sampai semua bukti-bukti tersebut telah dijurnal.

Di era teknologi seperti ini, proses rekonsiliasi pun sudah bisa dilakukan melalui software akuntansi. Dengan software akuntansi, proses rekonsiliasi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tetap akurat. Ada banyak pilihan software akuntansi yang bisa dicari secara online.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago