Saham

Waran: Pengertian, Manfaat dan Risikonya

Sebagai investor maupun sosok yang berminat dalam dunia investasi, Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan berbagai produk investasi seperti saham reksadana, obligasi, dan lainnya. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang waran?

Ya, waran merupakan salah satu produk turunan dari saham yang memiliki daya tarik tersendiri namun masih belum dikenal banyak orang. Anda dapat mengenal waran secara lebih jauh melalui penjelasan sebagai berikut.

Pengertian Waran

Definisi waran ialah suatu hak pembelian lembar saham maupun obligasi pada harga yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan berperan sebagai pihak penerbit emiten atau obligasi.

Penerbitan waran terjadi menjelang Initial Public Offering (IPO) atau momentum pertama kali saat melantai di bursa serta saat adanya right issue. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan biasanya lebih murah daripada harga pasar sebagai daya tarik bagi calon investor.

Dengan adanya waran, perusahaan mengharapkan partisipasi aktif dari publik dalam aksi korporasi perusahaan. Artinya, perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan finansial tertentu secara langsung. Hingga saat ini, banyak pula perusahaan yang menerbitkan waran sebagai bonus dari pemegang saham.

Jika Anda merupakan seorang investor pasar modal, Anda mungkin pernah melihat produk investasi dengan kode “-W”. Kode ini menandakan sebuah waran yang eksis di running trade. Sebagai representasi perusahaan, kode waran juga ditulis seperti emiten saham ditambah dengan “-W”. Contohnya adalah FREN-W atau Waran Seri II dari PT. Smartfren Telecom Tbk.

Manfaat Waran

Eksistensi waran memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:

  • Sebagai “pemanis” atau pemikat investasi saham, artinya ekspektasi perusahaan ialah tingginya minat investor untuk pembelian saham. Hal ini sering terjadi pada perusahaan yang memiliki saham publik namun kurang likuid karena sepi peminat.
  • Kebebasan untuk jual beli waran, artinya waran bebas diperdagangkan melalui pasar sekunder. Jika menjual dengan harga lebih tinggi dari harga beli, Anda akan memperoleh capital gain.
  • Potensi keuntungan cepat, khususnya pada waran dengan harga yang volatil. Kesempatan ini semakin menggiurkan karena tidak ada auto rejection, baik auto rejection atas (ARA) maupun auto rejection bawah (ARB) seperti pada saham.

Sistem Kerja Waran

Dalam sistem kerja waran, terdapat beberapa istilah penting seperti harga beli dan harga pelaksanaan. Harga beli merupakan nominal nilai jual waran. Sementara harga pelaksanaan yang biasa juga dikenal dengan harga tebus merupakan suatu nilai dasar untuk eksekusi hak pembelian saham.

Misalnya, terdapat perusahaan A menerbitkan waran pada harga beli sebesar Rp 10 per lembar. Perusahaan A juga menyebutkan bahwa harga pelaksanaan ialah sebesar Rp 150 per lembar. Artinya, saat harga saham menyentuh Rp 200 per lembar dan Anda ingin memilikinya, Anda cukup mengeluarkan Rp 10 + Rp 150 atau Rp 160 per lembar saham.

Menariknya, para calon investor tidak perlu khawatir saat itu juga jika harga saham turun. Karena waran hanyalah sebuah hak, para pemegang waran tidak wajib untuk melakukan penebusan. Ibarat voucher diskon belanja, waran pun juga boleh untuk tidak digunakan atau ditebus.

Penerbitan waran pun tetap memenuhi regulasi yang telah ditetapkan. Contohnya adalah syarat perusahaan yang sudah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia serta memiliki masa berlaku selama 6 bulan atau lebih sejak penerbitan. Selain itu, terdapat batas jumlah waran beredar yaitu 35% dari jumlah saham yang telah disetor dan ditempatkan penuh.

Risiko Waran

Sebagai produk investasi, waran pun juga berpotensi akan beberapa risiko sebagai berikut:

  • Tanggal jatuh tempo dapat menghanguskan waran. Perlu diketahui bahwa waran memiliki tanggal jatuh tempo atau ex date sehingga saat tanggal tersebut lewat maka waran sudah tidak tersedia di pasar. Artinya, penebusan waran untuk memiliki saham sudah tidak berlaku.
  • Sikap spekulatif, artinya pergerakan waran dapat menjadi tidak terkendali sehingga terdapat sikap spekulatif yang timbul pada para pelaku pasar. Contohnya adalah POSA-W yang anjlok hingga 96% kemudian naik hingga 1700% pada bulan Mei 2019 lalu.
  • Penurunan harga atas kondisi perusahaan, biasa terjadi jika kondisi fundamental perusahaan kurang stabil. Maka calon investor perlu mengevaluasi kondisi fundamental perusahaan yang menerbitkan waran terlebih dahulu.

Cara Investasi Waran

Tidak berbeda dengan cara investasi reksadana, investasi waran pun dapat terjadi dengan mudah. Langkah investasi waran terdapat pada penjelasan sebagai berikut.

  • Memilih perusahaan sekuritas sesuai tujuan dan pertimbangan, misalnya kualitas aplikasi, performa historis, fasilitas pelatihan investasi, dan lainnya.
  • Mendaftarkan diri ke perusahaan sekuritas baik secara online maupun offline sesuai pilihan dan ketersediaan.
  • Membuka akun trading, artinya Anda perlu mengikuti petunjuk dari perusahaan sekuritas dan memahami fitur aplikasi trading.
  • Melakukan analisis untuk strategi investasi, artinya Anda perlu menetapkan target waran melalui analisis fundamental perusahaan supaya terhindar dari risiko waran.
  • Melakukan pembelian waran, meliputi deposit saldo serta memasukkan detail pembelian waran.

Saat mencapai target harga waran, Anda dapat menjualnya ke pasar. Atau Anda dapat memantau kenaikan harga saham untuk emiten waran yang bersangkutan hingga melampaui harga pelaksanaan sehingga dapat melakukan penebusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa waran adalah produk investasi yang menggiurkan sekaligus fleksibel. Waran tentu cocok untuk pemula maupun investor berpengalaman karena cara investasi yang mudah.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago