Dosen Investor

Ada banyak jalan menuju Roma, ada banyak jalan juga untuk mendapatkan calon karyawan terbaik. Selama ini banyak di kalangan masyarakat awam yang hanya mengerti proses rekrutmen sebagai proses mendapatkan calon karyawan terbaik. Padahal, masih ada satu cara lagi yaitu, akuisisi bakat atau talent acquisition.

Pengertian Akuisisi Bakat

Akuisisi bakat atau talent acquisition adalah proses pencarian calon karyawan terbaik dengan cara memilih beberapa kandidat yang masih bekerja di perusahaan lain, mengamati kinerja mereka di perusahaan tersebut dan menawarkan pekerjaan tertentu di perusahaan kita.

Talent acquisition seringkali digunakan untuk mendapatkan tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman di bidang tertentu. Meskipun membutuhkan waktu pengamatan yang lama, metode ini diklaim dapat menghemat biaya lebih dari 70% jika dibandingkan dengan proses rekrutmen yang biasa.

Jadi, apabila Anda memiliki rekan yang ahli dan berpengalaman di bidang tertentu dan mendadak resign, bisa jadi bakatnya diakuisisi oleh perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih besar kepada rekan Anda tersebut.

Perbedaan Akuisisi Bakat dengan Rekrutmen Biasa

Proses akuisisi bakat dan rekrutmen sama-sama dikerjakan oleh departemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari sebuah perusahaan atau institusi. Namun, dua metode ini memiliki beberapa perbedaan karakteristik sebagai berikut:

• Tujuan dan visi perekrutan

Proses rekrutmen seringkali ditujukan untuk mencari tenaga kerja yang mengisi posisi fungsional seperti admin, staff dan lain-lain, sedangkan proses akuisisi bakat ditujukan untuk mencari tenaga kerja untuk mengisi posisi middle hingga top management seperti, manajer, supervisor, atau bahkan direktur.

Hal ini karena tujuan akuisisi bakat tidak hanya untuk mencari tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya, tetapi juga memiliki karakteristik yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan.

• Metode perekrutan dan pencarian kandidat

Seperti yang disebutkan di atas, proses akuisisi bakat seringkali membutuhkan waktu pengamatan yang lama. Dalam artian, ada petugas yang memiliki job desk untuk mencari dan mengamati seseorang yang dia nilai berbakat dan cocok untuk bekerja di perusahaan tersebut. Petugas itu lantas menawarkan pekerjaan tersebut kepada seseorang yang dimaksud.

Lain halnya dengan proses rekrutmen biasa. Biasanya, untuk memulai proses ini, perusahaan akan menawarkan lowongan pekerjaan di internet dan media sosial mereka. Dari kegiatan iklan tersebut, perusahaan mendapatkan beberapa ratus atau bahkan, ribuan pelamar yang mengirim CV dan surat lamaran kerja mereka dalam waktu singkat. Calon karyawan tersebut kemudian harus melewati berbagai tahapan seleksi seperti seleksi dokumen, seleksi wawancara dan lain sebagainya.

• Standar kualifikasi yang berbeda

Seperti yang disebutkan di atas, proses talent acquisition tidak hanya mencari kandidat dengan pengalaman dan keahlian yang cukup, tetapi juga, mencari kandidat yang dirasa cocok dengan budaya kerja perusahaan. Oleh karena itu, proses ini membutuhkan waktu yang lama.

Berbeda dengan talent acquisition, proses rekrutmen cenderung memiliki durasi perekrutan yang singkat. Bahkan, terkadang hanya diperlukan beberapa minggu saja dan tenaga kerja terkait langsung bisa bekerja.

Manfaat Akuisisi Bakat

Dengan memiliki divisi yang khusus pada bidang talent acquisition, sebuah perusahaan tidak hanya bisa mendapatkan karyawan terbaik yang siap untuk mengisi posisi kunci, tetapi juga memangkas biaya rekrutmen perusahaan.

Di satu sisi, manfaat akuisisi bakat bagi tenaga kerja yang ‘bakatnya’ di akuisisi adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan self-confidence.
• Mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Biasanya untuk menarik seseorang yang berbakat dan bervisi tinggi, divisi talent acquisition sebuah perusahaan akan menawarkan gaji yang lebih tinggi daripada gaji orang tersebut selama bekerja di perusahaan yang sebelumnya.
• Kesempatan untuk pindah kerja. Pindah kerja tidak hanya terjadi ketika Anda atau kolega Anda merasa tidak betah dengan pekerjaan yang saat ini Anda lakukan. Dalam beberapa kasus, pindah kerja bisa terjadi apabila seorang pendiri perusahaan merasa bahwa perusahaan yang didirikannya sudah cukup mampu untuk dia tinggal sehingga saat itu adalah waktunya untuk berkontribusi di perusahaan lain yang menurutnya masih dapat dikembangkan.
• Menambah pengalaman kerja.

Kriteria Akuisisi Bakat

Akuisisi bakat tidak hanya bisa terjadi untuk perorangan tetapi juga perusahaan. Biasanya, akuisisi bakat perusahaan terjadi apabila perusahaan tersebut dinilai memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh atau ada perusahaan yang lebih besar yang ingin merekrut founder atau CEO perusahaan tersebut. Contoh paling mudah dalam akuisisi bakat jenis ini adalah akuisisi Facebook atas aplikasi WhatsApp dan Instagram.

Untuk akuisisi perorangan, kriteria yang seringkali dilihat adalah pengalaman orang tersebut saat bekerja, hasil yang ditorehkan, kepribadian dan nilai-nilai orang tersebut serta pengaruh hasil kinerja orang tersebut terhadap kesuksesan perusahaan tempatnya bekerja.

Tentu metode akuisisi bakat tidak bisa diterapkan untuk setiap posisi dalam perusahaan. Sebab terkadang perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk mengisi posisi tertentu secara cepat. Oleh karena itu metode ini harus dipadukan dengan metode rekrutmen biasa sehingga perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja berkualitas baik melalui metode akuisisi bakat atau rekrutmen biasa.