Saham

Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis dan Metodenya

Ada banyak sekali kegunaan analisis rasio keuangan. Dan, bagi Anda yang ingin melakukan investasi alangkah baiknya mengetahui analisis rasio keuangan dari suatu perusahaan yang dituju. Mengapa harus seperti itu?

Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan. Dari hasil analisis itu, calon investor bisa mengetahui kinerja perusahaan terdahulu, terkini dan yang akan datang.

Sehingga, calon investor dapat mengetahui apakah investasi di perusahaan tersebut menguntungkan atau justru membuat buntung. Serta, calon investor juga dapat menentukan berapa nilai investasi yang paling paling pas untuk perusahaan tersebut.

Pastikan juga bahwa Anda mampu membaca laporan keuangan perusahaan. Hal ini penting agar Anda lebih mudah memahami tentang analisis rasio keuangan.

Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Untuk memahami apa itu analisis rasio keuangan, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu pengertian per katanya. Rasio, menurut Jonathan Golin, adalah angka yang digambarkan dalam suatu pola dan dibandingkan dengan pola lainnya serta dituliskan dalam bentuk persentase.

Adapun keuangan adalah hal-hal yang berkaitan dengan uang. Atau, bisa diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan akuntasi, misalnya laporan keuangan dan pengelolaan keuangan.

James Carter Van Horne mendefinisikan rasio keuangan sebagai suatu indeks yang mengaitkan dua angka akuntansi yang diperoleh melalui pembagian satu angka dengan angka lainnya dalam akuntansi.

Sementara itu, analisis adalah suatu upaya dalam memahami, menyelediki dan mengamati secara mendalam terhadap suatu peristiwa atau benda. Jadi, analisis rasio keuangan adalah suatu upaya dalam mengamati indeks yang berkaitan dengan akuntansi pada laporan keuangan suatu perusahaan.

Dengan melakukan analisis laporan keuangan, perusahaan bisa mendapatkan gambaran kondisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan bisnis. Hal ini sebagaimana dipaparkan oleh Munawir bahwa analisis laporan keuangan bisa dijadikan ‘pedoman’ untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa depan.

Dari pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa analisis rasio keuangan sangat berarti bagi perusahaan dan investor. Bagi perusahaan, analisis rasio keuangan bisa dijadikan dasar untuk mengevaluasi atau memperbaiki kinerja yang dirasa belum baik atau tidak mencapai target yang ditentukan.

Bagi investor, analisis ini bisa digunakan untuk menentukan apakah investasi di perusahaan tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau tidak. Investor sebaiknya tidak hanya melihat satu rasio keuangan perusahaan, melainkan juga perlu melihat rasio keuangan beberapa perusahaan. Dengan membandingkan rasio keuangan antar perusahaan, investor bisa menentukan investasi yang terbaik.

Fungsi Analisis Rasio Keuangan

Fungsi analisis rasio keuangan secara umum telah dijelaskan di atas, yakni berguna bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja dan investor untuk menentukan investasi yang terbaik. Adapun secara rinci, fungsi analisis rasio keuangan dijabarkan sebagai berikut:

  • Bermanfaat bagi investor yang ingin berinvestasi dalam bentuk saham.
  • Mengetahui perkembangan perusahaan yang dapat dijadikan acuan evaluasi atau perbaikan.
  • Mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
  • Membantu perusahaan dan investor mengambil suatu keputusan.
  • Membantu menemukan permasalahan keuangan perusahaan berikut kekuatan dan kelemahannya.
  • Dapat dijadikan acuan untuk menentukan tingkat keuntungan yang wajar.

Jenis Analisis Rasio Keuangan

Menurut Budi Raharjo, analisis rasio keuangan terdiri atas lima jenis, yakni rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profibilitas dan rentabilitas dan rasio investasmi. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Rasio Liquiditas (Liquidity Ratio)

Rasio liquiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kemampuan finansial jangka pendek. Ada tiga jenis rasio liquiditas, antara lain:

  • Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban finansial dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Rumus:

Rasio lancar = aktiva lancar : hutang lancar x 100%

  • Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban finansial dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid. Rumus:

Rasio cepat = kas + efek + piutang : hutang lancar x 100%

  • Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban finansial dalam jangka pendek dengan menggunakan kas yang ada atau efek jangka pendek. Rumus:

Rasio kas = kas + efek / hutang lancar x 100%

2. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang ada. Ada lima jenis rasio aktivitas, diantaranya:

  • Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap perjualan. Rumus:

Perputaran total aktiva = penjualan : total aktiva x 100%

  • Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja terhadap penjualan. Rumus:

Perputaran modal kera = penjualan : modal kerja bersin x 100%

  • Perputaran Aktiva Tetap (Fied Assets Turn Over)

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat perputaran aktivas tetap terhadap penjualan. Rumus:

Perputaran aktiva tetap = penjualan : aktiva tetap x 100%

  • Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan perputaran persediaan terhadap penjualan. Rumus:

Perputaran persediaan = penjualan : persediaan x 100%

  • Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat perputaran piutang terhadap penjualan. Rumus:

Perputaran piutang = penjualan : piutang rata-rata x 100%

3. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finasialnya dalam jangka panjang. Ada dua jenis rasio solvabilitas, antara lain:

  • Rasio Utang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menutupi utangnya dengan aktiva yang ada. Rumus:

Rasio utang terhadap Aktiva = total utang : total aktiva x 100%

Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar biaya pihak kreditur terhadap perusahaan dibandingkan dengan ekuitas. Rumus:

Rasio utang terhadap ekuitas = total utang : modal sendiri x 100%

4. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profabilitas atau rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan (laba) dibanding penjualan aktiva. Ada enam jenis rasio profaitabilitas, di antaranya:

  • Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba kotor dari penjualan yang dilakukan. Rumus:

Margin laba kotor = penjualan netto – HPP : penjualan netto x 100%

  • Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan yang dilakukan. Rumus:

Margin laba operasi = penjualan netto – HPP – biaya administrasi dan umum : penjualan netto x 100%

  • Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari penjualan yang dilakukan. Rumus:

Margin laba bersih = laba bersih setelah pajak : penjualan netto x 100%

  • Rate of Return Investment (ROI)

Rasio yang digunakan untuk mengukur modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk mendapatkan laba bersih. Rumus:

Rate of return investmen (ROI) = laba bersih setelah pajak : jumlah aktiva x 100%

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan ekuitas untuk mendapatkan laba bersih. Rumus:

Retur on equity (ROE) = laba bersih setelah pajak : jumlah ekuitas x 100%

  • Rate of Return for the Owners

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri perusahaan yang diinvestasikan untuk memperoleh laba bersih bagi pemegang saham. Rumus:

Rate of return os the owners = laba bersih setelah pajak : jumlah modal sendiri x 100%

5. Rasio Investasi (Investmen Ratio)

Rasio investasi adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih yang kemudian dimanfaatkan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan. Rumus:

Rasio investasi = (laba bersih setelah pajak I investasi) x 100%

Metode Analisis Rasio Keuangan

Ada tiga metode analisis rasio keuangan yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Ketiga metode itu di antaranya:

1. Metode Analisis Pertumbuhan

Metode analisis pertumbuhan adalah metode analisis yang cara kerjanya membandingkan kondisi laporan keuangan periode tertentu dengan periode lainnya dari setiap pos yang ada di dalam laporan keuangan. Analisis ini menggunakan nilai persentase.

2. Metode Tren dan Indeks

Hampir sama dengan metode analisis pertumbuhan, metode trend dan indeks juga memiliki cara kerja membandingkan kondisi laporan keuangan periode tertentu dengan periode lainnya. Namun, dijadikan indeks serta dipilih sebagai tahun dasar.

Perusahaan dapat menggunakan metode ini untuk memperkirakan laporan keuangan di masa depan melalui bantuan data historis.

3. Metode Analisis Rasio

Metode analisis rasio adalah metode analisis yang cara kerjanya membandingkan setiap pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan.

Demikian pembahasan tentang analisis rasio keuangan, mulai dari pengertian, fungsi, jenis hingga metode analisisnya.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago