Saham

3 Cara Jual Beli Saham untuk Pemula

Sebelum melakukan jual-beli saham, bagi anda seorang pemula kenali dahulu pengetahuan tentang pengertian saham dan juga istilah-istilah dalam saham a-z. Atau, anda juga bisa belajar analisis fundamental dan teknikal. membaca tren, dan mengenali biaya transaksi jual beli saham. Berikut ini cara jual beli saham untuk pemula yang harus di perhatikan.

Mulai dari analisis fundamental

Analisis fundamental merupakan analisis yang mempertimbangkan hal-hal yang menggerakkan saham. Misalnya kinerja keuangan, tingkat persaingan usaha, potensi industri, analisis pasar dan ekonomi secara mikro dan makro, bahkan kondisi sosial-politik. Analisis ini juga menekankan pada harga berapa seorang investor akan membeli saham dan menandai apakah sebuah perusahaan itu sehat atau tidak. Langkah-langkahnya yakni:

  • Beli dengan harga terjangkau

Ada ratusan emiten saham dengan variasi harga, mulai dari murah, terjangkau, menengah, hingga mahal. Saham-saham murah biasanya seharga Rp500/lot. Jika 1 lot saham 100 lembar, maka totalnya adalah Rp 50.000. Saham seperti ini berfundamental kurang stabil.

Sedangkan saham harga terjangkau biasanya seharga Rp 800-1900/lot. Terdapat saham-saham third liner dan second liner yang bergerak di bidang pertambangan, properti, tekstil, perkebunan, perbankan, telekomunikasi, dan sebagainya. Beberapa di antaranya saham blue-chip.

Saham harga menengah biasanya seharga di atas Rp 2000/lot. Saham-saham ini bergerak di bidang perkebunan, perbankan, properti, pertambangan, telekomunikasi, dan sebagainya. Terakhir, saham harga mahal biasanya seharga di atas Rp 10.000/lot. Saham-saham ini bergerak di bidang perbankan dan ritel.

Namun, patokan tersebut disesuaikan dengan keadaan finansial. Soal murah dan mahal bersifat subyektif dan tergantung pada wawasan masing-masing. Karena itu, belilah saham dengan nominal sesuai dengan kondisi keuangan.

  • Beli saham blue-chip

Saham blue-chip adalah saham yang memiliki fundamental stabil dan mempunyai performa yang meningkat dari tahun ke tahun. Saham-saham blue-chip diperankan oleh perusahaan-perusahaan besar dan terkenal serta menjadi konsumsi masyarakat. Saham blue-chip bisa dijadikan sebagai pilihan emiten jual beli saham untuk pemula. Rentangnya pun bisa jangka panjang.

  • Variasikan transaksi

Diversifikasi transaksi Anda guna mengurangi risiko kerugian. Namun ini juga disesuaikan kondisi finansial Anda sebagai pemula dalam aktivitas jual-beli saham.

Dalami analisis teknikal

Mengenai analisis teknikal, misalnya membaca grafik. Simbol yang biasa dipakai grafik lilin (candlestick), grafik batang (bar stick), dan grafik garis (line chart). Setelah memahami analisis fundamental, saatnya mengenali analisis teknikal sebagai berikut.

  • Kenali grafik

Grafik lilin dan grafik batang terdiri dari komponen OHLC (open high low close), artinya open harga pembukaan, high harga tertinggi, low harga terendah dan close harga penutupan. Keduanya juga ditandai warna gelap sebagai simbol saham turun dan warna cerah sebagai simbol saham naik. Sedangkan grafik garis menunjukkan harga penutupan tiap hari.

  • Amati tren pasar

Mengamati pergerakan pasar bearish dan bullish juga termasuk pada analisis teknikal.Kedua kondisi tersebut bisa menentukan investor untuk membeli lot saham.

  • Bearish

Artinya pasar saham bergerak turun atau downtrend. Identik dengan simbol beruang dan penjual. Maka bila pasar saham lebih banyak penjual akan disebut pasar bearish.

  • Bullish

Artinya pasar saham bergerak naik atau uptrend. Identik dengan simbol banteng dan pembeli. Maka bila pasar saham lebih banyak pembeli akan disebut pasar bullish.

Kenali Biaya Transaksi

Sebelum melakukan aktivitas jual-beli saham, kenali dulu biaya-biaya transaksinya seperti:

  • Komisi broker (broker free)

Broker atau pialang merupakan perantara pedagang efek. Keberadaan broker pada naungan perusahaan sekuritas yang memfasilitasi kegiatan jual-beli saham, mempunyai izin dan wewenang, serta diawasi pemerintah. Sebagai perantara, broker seringkali berinteraksi secara intens dengan investor. Broker dianggap representasi sebuah perusahaan sekuritas dan bersertifikasi WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek).

Maka dari itu, perusahaan sekuritas membebankan komisi broker pada investor. Jumlah komisi tergantung masing-masing perusahaan sekuritas. Pada umumnya, jumlah komisi berkisar 0,15-0,25% hingga 0,25%-0,35% dari nilai transaksi. Jumlah tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ditambah pajak penghasilan (PPh) 0,1% khusus transaksi jual saham.

  • Biaya transaksi (levy)

Biaya transaksi atau levy merupakan biaya transaksi yang dikenakan investor saat melakukan jual-beli saham atau fasilitas transaksi bursa. Biaya levy ditetapkan sebesar 0,04% dari nilai transaksi. Angka ini terdiri dari 0,01% untuk BEI, 0,01% KSEI, 0,01% biaya kliring KPEI, dan 0,01% dana jaminan KPEI. Namun, biaya levy tersebut bisa turun jika nilai rata-rata transaksi harian mengalami peningkatan.

  • Pajak-pajak

Transaksi jual-beli saham yang termasuk besar tentu tidak lepas dari potongan pajak. Pajak-pajak ini juga termasuk biaya transaksi saham yang terdiri dari:

  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak pertambahan nilai (PPN) atau value added taxes (VAT) dipungut sesuai UU No. 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Barang Mewah. Nilai PPN yang dikenakan sebesar 10%. Nilai tersebut masih berupa tarif tunggal. Jika pada transaksi jual-beli saham, tarif yang dikenai PPN adalah 0,03% dari jumlah transaksi.
  • Pajak Penghasilan (PPh). Pajak penghasilan (PPh) biasa disebut sales tax. PPh dibebankan pada investor sesuai UU No. 10 Tahun 1994 Pasal 4 ayat (2) tentang Pajak Penghasilan. PPh dibebankan atas penghasilan perseorangan, perusahaan, atau badan hukum lainnya. Selain itu, pajak ini hanya dikenakan saat transaksi penjualan saham sebesar 0,1%.

Itulah seluk-beluk jual-beli saham untuk pemula. Semoga pengetahuan ini membantu Anda melakukan jual-beli saham.

Nadia K. Putri

Penulis konten lepas dengan topik gaya hidup, travel, properti dan milenial. Kunjungi nadiakhadijah.com untuk silaturahmi.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago