Saham

Cara Memilih Saham yang Cocok untuk Pemula

Investasi saham menjadi incaran banyak orang sejak pandemi korona melanda. Hal ini terlihat dari jumlah investor di pasar modal yang sudah mencapai 7,49 juta orang pada 2021, naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah investor pada 2020 yaitu sebesar 3,88 juta investor. Pasar modal Indonesia dipenuhi oleh investor muda (usia kurang dari 30 tahun), jumlah mereka mencapai 60,02%.

Investor muda ini sebagian besar baru masuk ke pasar modal sehingga dikategorikan sebagai investor pemula. Seringkali mereka kebingungan dalam memilih produk investasi apa yang cocok untuk mereka, terutama saham.

Oleh karena itu, investor pemula sering mengikuti rekomendasi saham dari pihak yang sebetulnya tidak kredibel di bidang investasi. Hal ini tentu berbahaya karena bisa menyebabkan investor mengalami kerugian.

Pada dasarnya membeli saham dari rekomendasi pihak lain bukanlah hal yang buruk jika investor melakukan analisis sebelum membeli saham tersebut. Berikut tiga cara mudah melakukan analisis sekaligus rekomendasi saham yang cocok untuk investor pemula.

1. Saham yang Dikenal

Lihatlah berbagai produk yang ada di sekitarmu seperti furniture, personal care, dan makanan. Lalu cek siapa perusahaan yang menjual produk tersebut. Cara paling mudah adalah dengan melihat bungkus makanan yang ada di rumah Anda.

Jika Anda melihat bungkus indomie maka Anda akan melihat tulisan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Perusahaan dengan ticker ICBP inilah yang memproduksi indomie. Inilah salah satu contoh saham yang dikenal.

Membeli saham seperti ini bisa menjadi motivasi bagi Anda untuk mempelajari perusahaan tersebut. Anda suka produknya lalu Anda penasaran dan mau mencari tahu bagaimana perusahaan tersebut beroperasi dan menjual produknya.

Kelemahan dari saham ini adalah fundamental perusahaan bisa saja buruk atau pergerakan harga sahamnya sedang menurun karena suatu hal. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan analisis sebelum membeli.

2. Saham yang Terkenal

Saham yang terkenal adalah saham dengan rekam jejak yang baik di pasar modal. Rekam jejak yang baik terlihat dari fundamental perusahaan yang kuat dan likuiditas yang tinggi. Jenis saham seperti ini biasanya masuk indeks di pasar modal seperti IDX30, LQ45, JII atau JII70. 

Salah satu saham anggota IDX30 adalah PT Aneka Tambang Tbk. Anda mungkin mengenal perusahaan tambang plat merah ini. Meskipun terkenal dengan rekam jejak yang baik di pasar modal, ternyata saham jenis ini memiliki kelemahan yaitu harganya cenderung mahal sehingga tidak terjangkau untuk investor pemula dengan modal tipis.

3. Saham yang Memiliki Fundamental Bagus dan Harganya Murah

Opsi saham terakhir adalah saham dengan fundamental bagus dan harganya murah. Mencari saham seperti ini tentu tidak mudah. Anda perlu melakukan analisis fundamental seperti analisis laporan keuangan, ekonomi makro hingga valuasi saham.

Jadi alternatif yang bisa dilakukan adalah membeli saham rekomendasi dari pihak yang kredibel sambil belajar melakukan analisis saham sendiri.

Saham yang Cocok untuk Pemula

Setelah mengetahui cara menganalisis, mari kita simak beberapa rekomendasi saham yang cocok untuk pemula berikut ini:

1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

Perusahaan plat merah yang bergerak di bidang telekomunikasi ini menyediakan berbagai jasa seperti internet mobile dan fixed broadband. Produknya yang terkenal antara lain Indihome dan Telkomsel. Indihome adalah layanan fixed broadband sementara Telkomsel adalah layanan internet mobile.

Dua produk ini menjadikan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai market leader di bidang telekomunikasi. Pengguna Telkomsel mencapai 170 juta orang, lebih dari setengah penduduk Indonesia (264 juta penduduk).

Perusahaan dengan ticker TLKM ini juga sedang merampungkan proyek high throughput satellite (HTS). Satelit ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan kecepatan internet di Indonesia.

2. PT Astra International Tbk

Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, pembiayaan, alat berat dan agribisnis ini mungkin pernah Anda dengar. Jika Anda menggunakan mobil Daihatsu, Isuzu atau Toyota, maka Anda menggunakan produk yang diproduksi oleh perusahaan ini. Meskipun industri otomotif sempat lesu pada masa awal pandemi namun industri ini akhirnya bangkit.

Kebangkitan industri otomotif terlihat dari peningkatan laba bersih PT Astra International Tbk pada Q1 2022 yang mencapai 83,98 persen jika dibandingkan Q1 2021

Emiten dengan ticker ASII ini mencetak laba bersih Q1 2022 sebesar Rp 6,85 triliun. Hal ini salah satunya didukung dengan kebijakan pemerintah yaitu intensif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah.

3. PT Bank Central Asia Tbk

Bank BCA adalah salah satu bank terbaik di Indonesia bahkan dunia. Bank ini pernah mendapatkan penghargaan Bank Terbaik di Indonesia dan Bank Asia Terbaik pada ajang FinanceAsia Country Awards for Achievement 2019. Seperti bank pada umumnya, BCA menawarkan layanan perbankan seperti tabungan dan kredit.

Pada 2021 BCA mencatatkan laba sebesar Rp 31,4 triliun, atau naik 15,8% secara year on year (YoY). Pertumbuhan kredit emiten dengan ticker BBCA ini mencapai 8,2% YoY menjadi Rp 637 triliun. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh segmen KPR dan korporasi yang masing-masing tumbuh sebesar 8,2% dan 12,3%.

Rekomendasi ini tentunya tidak harus ditelan mentah-mentah. Anda sebagai investor perlu kritis dan menganalisis kembali rekomendasi ini. Lalu sesuaikan rekomendasi ini dengan hasil analisis Anda karena yang menerima keuntungan dan kerugian adalah Anda sendiri sebagai investor.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago