Reksadana

5 Cara Menabung di Reksadana dengan Jangka Waktu Tertentu

Investasi bisa dianggap sebagai sebuah cara bagi seseorang untuk bisa melindungi nilai kekayaannya dengan menanamkan uang yang dimilikinya kedalam salah satu instrument atau alat investasi. Pada saat ini banyak sekali alat yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat luas untuk berinvestasi, salah satunya adalah Reksadana.

Reksadana sendiri merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian di investasikan pada portfolio efek oleh manajer investasi yang dipilih. Portofolio efek adalah diversifikasi dari efek (saham, obligasi, deposito, dst) yang dipilih untuk diinvestasikan.

Manajer investasi adalah pihak yang mengelola portofolio efek berdasarkan kebijakan investasi yang sudah disepakati dan bertanggung jawab atas kinerja dari reksadan. Terdapat berbagai jenis reksadana yang beredar di masyarakat, yaitu adalah:

  • Reksadana Pasar Uang – Investasi reksadana yang dialokasikan dananya 100 persen pada instrument pasar uang seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau obligasi dengan focus investasi jangka pendek (kurang lebih satu tahun).
  • Reksadana Pendapatan Tetap – Investasi reksadana yang dialokasikan dananya minimum 80% pada instrument obligasi, dengan jangka waktu sekitar 1 sampai 3 tahun.
  • Reksadana Terproteksi – Memberikan proteksi atas Nilai Investasi Awal dari pemegang Unit Penyertaan melalui mekanisme pengelolaan portofolionya dengan menginvestasikan dana pada Efek Bersifat Utang yang masuk kategori layak investasi, sehingga nilai efek bersifat utang pada saat jatuh tempo sekurang – kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang terproteksi.
  • Reksadana Campuran – Investasi reksadana yang dialokasikan dananya maksimal 79% untuk masing – masing instrument (pasar uang, obligasi, atau saham).
  • Reksadana Index – Investasi reksadana yang dialokasikan dananya minimum 80%. Aset harus diinvestasikan sesuai dengan aset – aset pada indeks acuan yang disebut sebagai pengelolaan pasif.
  • Reksadana Saham – Investasi reksadana yang dialokasikan dananya minimum 80% pada instrument saham dengan potensi pertumbuhan relative tinggi karena bersifat agresif sehingga resiko juga tinggi.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai cara menabung reksadana dengan jangka waktu tertentu, yaitu jangka panjang (saham) dan jangka pendek (pasar uang), dan juga di bank. Berikut adalah pembahasannya yang lebih mendetail, yaitu:

1.Reksadana Saham

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa reksadana saham adalah jenis investasi yang dialokasikan dananya minimum 80% pada instrument saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil keuntungan diperoleh dari kenaikan harga saham yang di beli oleh manajer investasi pada bursa terkait.

Terdapat manfaat yang diketahui untuk jenis reksadana saham ini, yaitu mendapatkan keuntungan optimal sekitar 15 – 20 persen dalam kurun waktu satu tahun, kemudian dengan melakukan diversifikasi investasi saham yang bertujuan untuk mengendalikan resiko yang dihadapi, kemudian mudah pencairannya (likuid) dan yang terakhir adalah dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman dibidangnya, yaitu saham.

2. Reksadana Pasar Uang

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya juga bahwa reksadana pasar uang adalah jenis investasi yang dananya dialokasikan 100% pada instrument pasar uang seperti deposito, obligasi, dan juga SBI. Terdapat beberapa keunggulan dalam menabung pada jenis reksadana satu ini, yaitu :

  • Pertama adalah hasil yang relative stabil dan cenderung tidak fluktuatif sehingga sesuai dengan tujuan investasi berjangka pendek,
  • Kedua adalah likuiditasnya yang mudah karena pada umumnya pencairan relative cepat,
  • Ketiga adalah tidak ada biaya pembelian dan penjualan dan yang terakhir adalah resikonya yang relative kecil dibandingkan jenis reksadana lainnya.

3. Pembelian Reksadana Pasar Uang dan Saham

Untuk menabung reksadana pada kedua jenis ini sebenarnya cukup mudah, dimana setiap individu yang ingin menabung reksadana mulanya memilih platform yang akan digunakan (bisa bank atau platform online seeperti bibit), kemudian melakukan registrasi data diri. Selanjutnya adalah deposito dana yang sesuai dengan kemampuan kita sebagai investor, kemudian memilih reksadana yang akan dibeli dan yang terakhir adalah membeli reksadana yang kita inginkan.

4. Menabung Reksadana di Bank BCA

Untuk membeli reksadana di Bank BCA, awal mulanya setiap calon investor perlu menyediakan danan setidaknya Rp 100.000 sampai dengan Rp. 1.000.000. Biaya pembelian dan penjualan reksadana tergantung pada manajer investasi reksadana yang dipilih dari masing – masing produk yang disediakan, kisarannya antara 0% sampai 2%.

Pada Bank BCA, pembelian reksadana harus dilakukan di kantor cabang yang memiliki customer service dengan ijin untuk menjual reksadana, kemudian melakukan pembukaan akun reksadana dan bisa lanjut melakukan transaksi melalui teller.

5. Menabung Reksadana di Bank BNI

Dalam melakukan pembelian reksadana di Bank BNI, anda perlu untuk menjadi nasabah BNI, kemudian menyediakan dana minimal Rp 10.000.000 untuk pembelian pertama dan Rp 1.000.000 untuk pembelian selanjutnya. Nasabah akan diberikan prospectus dan diminta untuk membaca serta memahaminya, kemudian nasabah mengisi dan menandatangani formulir yang diperlukan. Terakhir, nasabah melakukan penyetoran dana pembelian dan biaya pembelian sebelum pukul 11.30 WIB.

Mungkin diatas adalah pengertian reksadana, jenis reksadana, dan tata cara pembeliannya. Semoga yang dipaparkan pada artikel ini bisa membantu anda dalam melakukan aktivitas menabung reksadana untuk kebutuhan dimasa yang akan datang.

Prasetyo Wibowo

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago