Saham

5 Cara Mencegah Panic Selling dalam Investasi Saham

Salah satu aspek penting dalam investasi saham adalah mindset. Aspek ini memegang peranan penting dalam keputusan beli atau jual. Jika mindset kita salah, maka kita bisa menjual saham yang dimiliki tanpa pertimbangan yang logis (panic selling).

Investasi saham membutuhkan mindset yang benar. Salah satu mindset yang perlu dimiliki adalah tetap tenang meskipun pasar sedang bergejolak. Ketenangan diperlukan untuk tetap berpikir jernih sehingga keputusan yang diambil tetap logis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ketenangan ini bukanlah suatu hal yang instan. Perlu jam terbang yang tinggi supaya terbiasa. Pada masa awal berinvestasi, wajar bagi investor jika panik saat melihat harga saham pilihannya turun lalu melakukan penjualan. Inilah yang dinamakan panic selling.

Selain itu, panic selling juga bisa terjadi karena adanya faktor eksternal seperti kejatuhan indeks Dow Jones. Runtuhnya indeks ini menjadi sentimen negatif bagi pasar modal indonesia karena terjadi panic selling sehingga IHSG turun 0,2 persen pada perdagangan 2 Desember 2021.

Panic selling berdampak buruk khususnya bagi kita sebagai investor. Contohnya kita memiliki saham ABCD dengan jangka waktu investasi untuk 10 tahun ke depan. Ternyata pada hari ini saham tersebut mendapat sentimen negatif karena adanya varian Omicron.

Kita melihat trend harganya bearish. Lalu kita panik dan ikut melakukan penjualan tanpa melihat harga saat itu. Setelah berhasil melakukan penjualan, barulah kita sadar bahwa kita sudah merealisasikan kerugian sebesar 20%. Kita pun akhirnya menyesal.

Lalu bagaimana cara supaya kita terhindar dari panic selling? Simak 5 tips berikut:

1. Pilih Perusahaan dengan Fundamental yang Baik

Membeli saham artinya kita menjadi pemilik perusahaan tersebut. Oleh karena itu kita harus memahami perusahaan tersebut secara menyeluruh. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah fundamental perusahaan.

Contoh aspek fundamental adalah bagaimana proses bisnis dari perusahaan tersebut. Sebagai investor, kita perlu memahami bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan dan prospek perusahaan tersebut ke depannya.

Memahami fundamental perusahaan membuat kita bisa menentukan apakah perusahaan tersebut layak untuk kita investasikan atau tidak. Prosesnya mungkin akan memerlukan banyak waktu, namun memilih perusahaan dengan fundamental yang baik akan membuat kita tetap tenang meski pasar sedang bearish.

2. Baca Berita Secukupnya

Setelah memilih saham, hal yang perlu kita lakukan adalah memantau kinerja perusahaan tersebut baik melalui laporan keuangan ataupun berita terkait. Namun paparan berita ini perlu dibatasi secukupnya saja.

Paparan berita yang berlebihan dapat membuat pikiran kita menjadi tidak jernih sehingga bisa menyebabkan kita melakukan panic selling. Jadi sebaiknya kita hanya membaca berita yang berkaitan dengan saham yang kita miliki saja.

Contohnya kita memiliki saham yang bergerak di bidang infrastruktur, consumer goods dan healthcare. Maka berita yang perlu kita baca cukup berita ekonomi yang berhubungan dengan bidang tersebut saja.

3. Tunggu Kepanikan Selesai

Jika terjadi kepanikan di pasar modal sebaiknya Anda tenangkan diri terlebih dahulu. Jangan lakukan transaksi di bursa jika kondisi Anda masih belum tenang untuk menghindari panic selling.

Saat Anda sudah merasa tenang, pelajari kondisi yang ada. Pahami apa yang menyebabkan kepanikan di bursa. Pahami juga bagaimana efeknya terhadap saham yang Anda miliki.

Setelah memahami kondisinya, tunggu kepanikan mereda lalu tetap lakukan investasi sesuai dengan rencana yang sudah Anda buat sebelumnya. Jika dirasa perlu, Anda juga bisa membuat rencana investasi yang baru untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun tetap ingat satu hal, jangan panik.

4. Tetap Simpan Saham Anda

Saat terjadi kepanikan di pasar modal, tetaplah tenang sesuai dengan yang sudah disebutkan pada poin nomor 3. Lakukan analisis terhadap saham yang Anda miliki. Pelajari bagaimana kondisi saat ini, apakah ikut turun atau tidak.

Jika ternyata trend nya ikut bearish tidak perlu panik. Penurunan harga saham adalah hal yang wajar. Kembali ke poin nomor 1 yaitu lakukan analisis fundamental. Perhatikan bagaimana performa keuangan perusahaan saat ini dan prospek perusahaan ke depannya.

Jika perusahaan tersebut masih memiliki prospek yang baik ke depannya maka tetap simpan saham tersebut. Apalagi jika jangka waktu investasinya masih panjang. Percayalah bahwa market always recover.

5. Siapkan Uang Cash

Menjadi investor mengharuskan kita memiliki money management yang baik. Salah satunya adalah dengan selalu memiliki uang cash sebagai antisipasi jika terjadi krisis. Dengan begini, maka kita tidak akan panik ketika krisis terjadi karena kita tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan uang cash yang kita miliki.

Selain itu, jika kita bisa menemukan saham yang berfundamental baik dan nilainya sedang murah (saham undervalue) maka kita bisa menggunakan uang cash ini untuk membeli saham tersebut. Sehingga ketika krisis berhasil ditangani, kita bisa menikmati keuntungan dari naiknya harga saham tersebut.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago