Investasi

Compound Interest – Pengertian, Contoh dan Tipsnya

Saham menarik perhatian banyak investor pemula karena keuntungannya yang menggiurkan. Namun perlu pemahaman yang mendalam untuk mendapatkan keuntungan tersebut. Salah satu hal yang perlu dipahami oleh investor saham adalah konsep compound interest.

Pengertian Compound Interest

Compound interest (bunga majemuk) adalah konsep yang menjelaskan bahwa perhitungan bunga menggunakan nilai pokok dan bunga dari periode sebelumnya.

Dengan adanya compound interest maka aset yang kita investasikan akan tumbuh secara eksponensial. Pada tahun-tahun awal pertumbuhan asetnya akan terasa lambat, namun seiring dengan bertambahnya waktu maka aset kita akan bertumbuh dengan pesat.

Analogi yang bisa digunakan adalah bola salju. Bola salju awalnya kecil. Namun ia akan terus bergulung dan menjadi semakin besar. Oleh karena itu, kita sebagai investor perlu memahami cara supaya investasi yang kita lakukan dapat memberikan compounding interest yang terus bergulung.

Contoh Compound Interest

Simak contoh berikut untuk mempermudah pemahaman Anda:

Contoh 1

Pada tahun 2019 Anda menabung sebanyak Rp 100 juta dengan bunga 5%. Lalu kita hitung berapa compound interest yang didapat pada tahun 2021.

P (pokok) : Rp 100 juta
i (nominal bunga tahunan dalam persentase) : 5%
n (jumlah periode gabungan) : 2021 – 2019 = 2 tahun

Compound interest (bunga majemuk) = P [(1 + i)^n – 1] = 100 juta [(1 + 0,05)^2 – 1] = 10,25 juta

Selain itu, ada sebuah konsep yang disebut sebagai simple interest (bunga tunggal). Berbeda dengan compound interestsimple interest hanya memperhitungkan bunga menggunakan pokok tanpa akumulasi bunga pada periode sebelumnya. Mari kita hitung nilai simple interest untuk contoh di atas.

Simple interest (bunga tunggal) = P (1 + i x n ) – P = 100 juta (1 + 0,05 x 2) – 100 juta = 10 juta

Berdasarkan contoh di atas, nilai compound interest lebih besar Rp 0,25 juta daripada nilai simple interest. Inilah yang menjadi daya tarik dari compounding interest. Nilai bunga atau keuntungan yang diperoleh akan menggulung semakin besar seiring dengan berjalannya waktu. 

Contoh 2

Untuk bisa melihat perbedaan yang lebih besar mari simak contoh berikut:

Anda berinvestasi sebesar Rp 100 juta pada tahun 1990 di beberapa saham. Asumsi return saham sebesar 11% per tahun. Mari kita hitung berapa keuntungan yang didapatkan pada tahun 2021. 

P : Rp 100 juta
i : 11%
n : 2021 – 1990 = 31 tahun

Compound interest = P [(1 + i)^n – 1] = 100 juta [(1 + 0,11)^31 – 1] = 2,441 miliar

Total aset = P + compound interest = 2,441 milyar + 100 juta = 2,541 miliar

Total aset yang diinvestasikan pada saham dengan return 11% per tahun selama 31 tahun bertumbuh 25 kali lipat dari nilai awal. Inilah yang dimaksud sebagai keajaiban dunia ke-8 oleh Albert Einstein.

Tips Menerapkan Compound Interest

1. Mulai Investasi Lebih Awal

Sekarang mari bayangkan ada dua orang yaitu Asep dan Budi. Mereka memiliki perjalanan investasi yang berbeda. Asep memulai investasi lebih awal yaitu pada tahun 2001 sementara Budi baru memulai pada tahun 2006.

Asep konsisten berinvestasi sebesar Rp 1 juta selama 20 tahun. Sementara Budi berinvestasi dengan jumlah yang sama yaitu Rp 1 juta selama 15 tahun. Mari kita hitung pertumbuhan aset mereka.

Asep:
Pokok = Rp 1 juta
Total aset = Rp 6,7 juta

Budi:
Pokok = Rp 1 juta
Total aset = Rp 4,1 juta

Aset yang dimiliki Asep tumbuh 6 kali lipat setelah 20 tahun, sementara aset Budi hanya tumbuh 4 kali lipat karena mulai berinvestasi 5 tahun lebih lambat. Oleh karena itu, compounding interest menjadi lebih maksimal jika kita bisa memulai investasi lebih awal. 

2. Jangan Berhenti Berinvestasi

Contoh di atas menggambarkan betapa besar keuntungan yang akan kita dapatkan jika kita berinvestasi lebih awal. Selain itu, contoh tersebut juga mengajarkan bahwa investasi itu harus konsisten. 

Uang yang sudah ditempatkan di sebuah instrumen investasi sebaiknya tidak kita tarik hingga target waktu yang sudah ditentukan.  Hal ini bertujuan untuk membuat compounding interest terus bekerja sehingga keuntungan yang didapat menjadi maksimal.

Godaan mungkin akan terasa terutama pada masa awal investasi ketika keuntungan yang didapat masih terlihat kecil. Tahanlah godaan untuk mencairkan uang tersebut. Milikilah tujuan investasi yang spesifik untuk mendorong Anda supaya konsisten dalam berinvestasi sesuai target waktu yang sudah ditentukan.

3. Maksimalkan Efek Compounding Interest

Sebagai tambahan, ada tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan efek compounding interest, yaitu:

  • Perbesar modal awal yang Anda investasikan.
  • Pilih instrumen investasi yang memiliki return atau bunga lebih tinggi seperti saham. Namun tetap perhatikan pula risikonya. Seimbangkan return dengan risiko yang mampu Anda terima.
  • Mulailah investasi lebih awal atau lebih lama karena sahabat terbaik investasi adalah waktu.
Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago