Saham

Cara Mengenali Emiten yang Bermasalah

Seorang investor saham sebaiknya mampu melakukan analisis fundamental untuk menentukan apakah suatu emiten berkinerja baik atau buruk. Selain itu, penting pula bagi investor untuk mampu mengenali emiten yang bermasalah.

Bursa Efek Indonesia sebagai otoritas yang mengawasi perdagangan saham menetapkan peraturan yang harus dipenuhi oleh emiten. Emiten yang melanggar peraturan ini akan mendapatkan teguran dari bursa dan memiliki notasi khusus. Notasi khusus ini adalah ciri bahwa emiten sedang bermasalah.

Notasi ini diberikan oleh bursa agar menjadi perhatian bagi berbagai pihak. Bagi emiten ini adalah teguran supaya segera memperbaiki kesalahannya. Sebagai contoh jika emiten belum menyampaikan laporan keuangan sesuai tenggat waktu yang diberikan oleh bursa, maka emiten diharapkan segera menyampaikan laporan keuangannya.

Lalu apa efeknya bagi investor? Notasi khusus bisa menjadi perhatian bagi para investor bahwa emiten tersebut sedang bermasalah. Jika masalah ini terus berlanjut, akan ada sanksi yang lebih serius dari bursa bahkan bisa delisting. Oleh karena itu, investor harus memahami notasi khusus pada emiten ini.

1. Permohonan Pailit (B)

Notasi pertama yang akan kita bahas adalah B. Notasi khusus ini menunjukkan bahwa ada permohonan pernyataan pailit untuk emiten tersebut. Biasanya ada pihak lain yang mengajukan pailit suatu emiten ke pengadilan.

PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menerima gugatan pailit dari perusahaan telekomunikasi asal Korea Selatan, KT Corporation. Gugatan dilayangkan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor perkara 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.Pst, pada Selasa, 28 Juli 2020.

Investor perlu menilai apakah emiten yang digugat pailit ini benar-benar pailit atau tidak. Bisa saja gugatan itu tidak diterima oleh pengadilan lalu notasi khusus ini dicabut. Jadi jika Anda memiliki emiten yang bernotasi khusus maka tidak perlu panik. Tetap tenang dan perhatikan langkah investasi apa yang akan Anda ambil selanjutnya.

2. Permohonan PKPU (M)

Notasi khusus kedua adalah M yang berarti adanya permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Biasanya emiten digugat oleh kreditur ke pengadilan untuk permohonan ini.

PT Garuda Indonesia menerima gugatan PKPU dari Mitra Buana Koorporindo. Gugatan dengan nomor perkara 425/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Jkt.Pst resmi didaftarkan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pada Jumat, 22 Oktober 2021. 

Latar belakang pengajuan PKPU terhadap Garuda adalah ketidakmampuan Garuda untuk membayar utang sebesar Rp 4,158 miliar kepada pemohon. Majelis hakim mengumumkan bahwa gugatan ini diterima pada 9 Desember 2021.

Meskipun begitu, Operasional Garuda tetap berjalan normal seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Garuda pun masih menjalin komunikasi dengan pihak terkait untuk membahas kesepakatan restrukturisasi utang.

Anda sebagai investor bisa mempertimbangkan apakah Garuda mampu membayar utangnya sesuai hasil kesepakatan restrukturisasi. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang ini bisa menjadi salah satu parameter dalam menentukan performa suatu emiten.

3. Ekuitas Negatif (E)

Notasi khusus berikutnya adalah E yang menunjukkan ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir. Bagaimana bisa sebuah emiten memiliki ekuitas negatif? Seperti kita ketahui bahwa ekuitas didefinisikan sebagai selisih antara aset dan liabilitas atau utang.

Emiten yang baik memiliki ekuitas yang positif. Hal ini berarti aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut lebih besar daripada utangnya. Sementara pada emiten dengan notasi khusus E, utangnya lebih besar daripada aset sehingga membuat ekuitasnya negatif.

Utang pada dasarnya bukanlah suatu hal yang negatif. Utang bisa digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan. Namun jika utangnya terlalu besar maka hal ini akan membebani keuangan perusahaan dan meningkatkan risiko gagal bayar.

Selain itu, ekuitas negatif pun menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian secara terus menerus. Kerugian ini perlahan mengikis aset perusahaan dan menambah jumlah utang perusahaan.

Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati terhadap perusahaan dengan notasi khusus ini. Investor perlu mempertimbangkan dengan hati-hati notasi ini sebelum menentukan langkah dalam berinvestasi.

Pada umumnya ada dua opsi yang mungkin terjadi pada emiten seperti ini yaitu bangkit atau jatuh. Emiten yang mampu bangkit mungkin mendapatkan pendanaan baru dari right issue. Dana ini dimanfaatkan dengan baik oleh emiten sehingga mampu mengubah nasib perusahaan. Nilai ekuitas pun perlahan berubah menjadi positif.

Sementara perusahaan yang jatuh mungkin sudah kehabisan dana dan tidak bisa mengajukan utang lagi kepada pihak lain. Perusahaan ini bisa disuspensi oleh bursa bahkan delisting. Jika sudah seperti ini maka investor akan kehilangan aset investasinya. Oleh karena itu delisting adalah mimpi buruk bagi investor.

Sebagai seorang investor, sebaiknya kita mampu mengenali dan memperhatikan notasi khusus yang diberikan oleh bursa kepada emiten. Notasi khusus ini menjadi tanda bahwa emiten sedang bermasalah dan bisa mencegah kita mengalami kerugian yang mungkin timbul akibat masalah tersebut.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago