Dalam investasi di pasar modal, Anda harus memahami banyak istilah. Salah satunya adalah spekulasi. Tindakan spekulasi ini memiliki risiko yang tinggi dan tidak disukai oleh mayoritas pengguna pasar modal. Oleh karena itu, Anda baiknya menghindari tindakan ini atau menghindari saham yang naik daun akibat spekulasi.
Istilah spekulasi merujuk kepada tindakan segelintir orang yang memperdagangkan produk investasi apapun (termasuk emas, obligasi atau real estate) dengan tujuan agar orang lain membeli produk itu juga sehingga harga produk tersebut naik dalam jangka pendek.
Tindakan spekulasi dalam investasi bisa berpengaruh negatif terhadap pergerakan pasar modal. Sebab, tindakan spekulasi sangat bergantung pada hal-hal yang tidak pasti, entah itu sentimen yang mendorong perubahan harga ataupun perubahan harga itu sendiri.
Selain saham gorengan, salah satu contoh tindakan spekulasi adalah transaksi short selling atau jual kosong. Transaksi jenis ini sempat ditutup oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa kali, sebab dinilai menjadi penyebab anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meskipun sempat ditunda berkali-kali, BEI berencana untuk membuka transaksi ini kembali demi meningkatkan likuiditas pasar modal di Indonesia.
Berikut ini cara menghindari tindakan spekulasi yang dapat Anda terapkan:
Contents
Jangan mudah terpancing dengan harga sebuah saham yang melonjak tinggi di luar batas wajar. Seperti yang disebutkan di atas, tidak menutup kemungkinan apabila saham tersebut adalah saham gorengan yang sedang dikendalikan oleh segelintir orang saja.
Adakalanya investasi memang ditujukan untuk memperoleh keuntungan. Namun, pastikan bahwa keuntungan disini adalah keuntungan jangka panjang dan bukan jangka pendek.
Walaupun menawarkan keuntungan yang menggiurkan dalam jangka pendek, tindakan spekulasi memiliki risiko yang tinggi dalam jangka panjang.
Uang panas di sini bisa jadi berarti uang yang Anda dapatkan dengan cara meminjam atau menjual aset penting. Pastikan uang yang Anda gunakan adalah uang dingin yaitu uang yang benar-benar Anda siapkan untuk investasi.
Kenali isu umum yang sekiranya dapat mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan. Tidak jarang spekulator menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan, termasuk menghembuskan isu yang belum tentu benar adanya.
Oleh karena itu, untuk memastikan apakah sebuah saham adalah saham gorengan atau bukan, Anda perlu mengenali isu-isu yang melatarbelakangi kenaikan harga saham tersebut.
Dengan trend kenaikan jumlah investor saat ini, seringkali orang yang belum investasi di sebuah saham yang harganya lagi naik akan merasa takut ketinggalan (FOMO). Padahal, bisa jadi saham yang harganya naik tersebut adalah saham gorengan.
Cara utama untuk menghindarkan diri dari jebakan spekulasi adalah dengan melakukan analisis yang memadai sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah saham.
Tidak hanya harus meneliti riwayat pergerakan harga saham tersebut dengan analisis teknikal, tetapi juga Anda harus mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang merilis saham tersebut dengan analisis fundamental.
Pun demikian, untuk mendapatkan hasil terbaik, ada baiknya Anda melakukan analisis tersebut dalam beberapa waktu satuan analisis sehingga Anda bisa mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan tersebut secara lebih menyeluruh.
Benjamin Graham dalam bukunya yang berjudul “The Intelligent Investor” menyebutkan setidaknya ada empat ciri tindakan spekulasi. Ciri-ciri tersebut antara lain:
Selain itu, umumnya spekulan juga fokus membeli saham-saham gorengan dan produk-produk di pasar komoditas, pasar opsi dan lainnya yang notabene tidak bergantung banyak dengan aset riil.
Saham gorengan adalah saham-saham yang memiliki kenaikan harga luar biasa pada suatu periode waktu tertentu. Kenaikan harga luar biasa ini ‘hanya’ disebabkan segelintir spekulan sedang memainkan harga saham tersebut alih-alih karena perusahaan yang menerbitkan saham tersebut adalah perusahaan yang bonafide.
Meskipun tampak menggiurkan, namun membeli saham gorengan tetaplah bukan suatu yang sehat. Karena, kemungkinan besar harga saham tersebut akan anjlok apabila semua spekulan yang memainkan harga saham tersebut sudah menjual kepemilikannya.
Apabila masih sulit bagi Anda untuk menghindari spekulasi, maka ada baiknya Anda membeli reksa dana terlebih dahulu sambil belajar lebih lanjut sebelum akhirnya memutuskan untuk investasi dengan membeli saham.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…