Investasi

6 Cara Menyiapkan Dana Darurat Sebelum Mulai Investasi

Sampai saat ini, beberapa orang masih belum menyadari betapa pentingnya menyiapkan dana darurat. Beberapa merasa bahwa mereka masih berada di dalam kondisi yang aman dengan pekerjaan yang masih berjalan dengan lancar tanpa ada tanggungan atau hutang yang harus dibayarkan, sehingga mereka meremehkan persiapan dana darurat ini.

Padahal sebenarnya, setelah mendapatkan uang dari gaji ataupun penghasilan yang lain, alokasi dana darurat tidak boleh terlewat. Meskipun belum dengan jumlah yang besar, namun jangan sampai Anda sama sekali tidak menyisakan sedikit dari penghasilan untuk mengisi kebutuhan dana darurat ini.

Dana darurat juga merupakan hal penting bagi investor pemula. Ada beberapa investor pemula yang kebingungan antara menyiapkan dana darurat atau investasi terlebih dahulu.

Investasi umumnya ditujukan untuk jangka panjang. Sehingga ketika ada kebutuhan mendesak dan memerlukan uang cash, aset investasi kemungkinan tidak bisa langsung dicairkan. Ada beberapa proses yang harus dilakukan, hingga bisa cair dalam waktu dekat, dan bahkan bisa juga lama.

Maka dari itu, menyiapkan dana darurat sangat disarankan untuk investor pemula, agar ketika ada kebutuhan mendesak, tidak hanya mengandalkan aset investasi saja. Bahkan ada pendapat yang mengatakan, bila Anda belum mempersiapkan dana darurat, lebih baik tunda untuk berinvestasi.

Lalu, bagaimana tips yang harus dilakukan jika ingin mulai menyisihkan penghasilan untuk mempersiapkan dana darurat? Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan dan contoh ketika hendak mulai mempersiapkan dana darurat.

1. Petakan Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan dan Disimpan

Sebelum memulai mengumpulkan dana darurat, pastikan Anda sudah mengecek kondisi keuangan Anda. Jangan sampai demi mengumpulkan dana darurat, Anda mengambil dana yang sebenarnya sudah memiliki tujuan. Seperti dana sekolah anak, kebutuhan rumah tangga, atau bahkan uang untuk membeli makanan/membayar kontrakan rumah. 

Petakan berapa uang yang harus Anda keluarkan tiap bulan dan berapa uang yang masih bisa di hemat atau disimpan sebagai dana darurat. Dalam mengumpulkan dana darurat tidak masalah jika dimulai dari jumlah yang tidak begitu besar. Asalkan dilakukan secara konsisten dan tidak mengambil dana darurat tersebut untuk keperluan yang tidak semestinya. 

2. Membuat Target Jumlah dan Waktu

Setelah memisahkan antara dana wajib dan dana yang masih bisa dihemat atau disimpan, kini saatnya Anda mulai memikirkan tentang target dana darurat. Buatlah target jumlah dan juga waktu pengumpulan dana darurat tersebut.

Hal ini untuk menjaga agar Anda bisa konsisten dalam mengumpulkan dana darurat. Jikalau memang dalam sebulan Anda tidak bisa menyisihkan dana darurat di satu bulan, Anda perlu untuk membayar dana darurat bulan tersebut di bulan lainnya.

Dengan menetapkan target waktu dan juga jumlah seperti ini, maka akan sangat mudah untuk Anda konsisten dalam mengumpulkan dana darurat ini. Karena jika tidak diberi target seperti ini, Anda akan tetap merasa aman meskipun beberapa bulan tidak bisa menyisihkan uang untuk dana darurat. 

3. Pisahkan Lokasi Penyimpanan Dana Darurat

Poin ini sangat penting untuk dilakukan. Memisahkan tempat penyimpanan dana darurat dengan dana lainnya, dianggap mampu membuat dana darurat Anda tetap aman dan bukan malah terpakai untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Karena tidak bisa dipungkiri bahwa berapapun uang yang kita miliki, jika kita tidak membatasi diri sendiri untuk berhemat atau menyisihkan uang, maka uang tersebut akan tetap habis tak tersisa. Begitu juga dengan dana darurat ini.

Meskipun Anda sudah mencoba mengalokasikannya, namun jika tidak disimpan secara terpisah, kemungkinan dana tersebut tercampur dan terpakai untuk hal yang lain masih sangat besar.

Anda bisa memilih banyak cara untuk memisahkan dana darurat ini seperti membuka rekening baru, membeli brankas, atau dengan cara yang Anda anggap paling aman untuk menjaga dana darurat ini

4. Melakukan Penghematan dan Mencari Sumber Penghasilan Lain

Seperti yang sudah disampaikan di awal, Anda bisa mengumpulkan dana darurat dari dana yang tersisa/belum terpakai tiap bulannya, atau bisa juga dengan sengaja menghemat dan menurunkan budget untuk sesuatu, agar bisa menambah jumlah yang disisihkan dalam dana darurat.

Tentunya semua kembali kepada kebutuhan Anda masing-masing. Jangan sampai dana wajib yang memang sudah harus dibayarkan, malah dialokasikan ke dana darurat. Hal ini malah akan memberatkan Anda.

Selain melakukan penghematan yang ekstra, Anda juga bisa menambah jumlah dana darurat dengan mencari sumber penghasilan lainnya supaya biaya wajib Anda tidak terganggu dan dana darurat tetap bisa diamankan dengan baik.

5. Dana Darurat Hanya Dipakai untuk Hal Penting dan Mendesak

Jika dana darurat sudah terkumpul, pastikan Anda bijak dalam menggunakannya. Bukan malah merasa balas dendam karena sudah berbulan-bulan menghemat lalu membelanjakan dana darurat untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Anda harus tetap mengingat tujuan awal mengapa dana darurat itu Anda siapkan, agar tidak dengan mudah membelanjakan uang yang sudah Anda kumpulkan dengan susah payah. Jangan lupa juga untuk selalu mencatat jika memang perlu menggunakan dana darurat tersebut, agar Anda tahu untuk apa dana tersebut Anda gunakan.

6. Jangan Gunakan Dana Darurat untuk Investasi

Sebaiknya jangan menggunakan dana darurat untuk berinvestasi, karena nantinya akan memberatkan Anda ketika ada kebutuhan mendesak. Seperti yang sudah diingatkan di awal, bahwa aset investasi membutuhkan proses dalam mencairkannya.

Jika Anda ingin berinvestasi, maka gunakan uang dingin atau uang nganggur yang memang tidak dialokasikan untuk kebutuhan apapun. Sisihkan dana investasi, di luar dana darurat. Atau jika Anda merasa dana darurat sudah cukup terkumpul, maka Anda bisa mulai mengumpulkan dana investasi.

Itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan jika ingin memulai mempersiapkan pengumpulan dana darurat untuk kebutuhan mendesak di masa depan. Tentunya tips di atas perlu pembiasaan dan sedikit pengorbanan agar bisa dilakukan secara rutin.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago