Saham

Daftar Perusahaan Salim Group yang Melantai di Bursa

Nama Anthoni Salim mungkin masih terdengar asing bagi masyarakat awam. Namun, disadari atau tidak produk-produk yang dibuat oleh perusahaan milik Anthoni Salim dan keluarganya seolah tidak lepas dari kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia.

Mulai dari Indomie hingga kecap Bango, Salim Group memproduksi banyak kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa tahun silam, grup perusahaan ini sempat memiliki Bank BCA di industri perbankan. Maka tidak heran apabila grup perusahaan ini disebut sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.

Berikut ini daftar perusahaan Salim Group yang perlu Anda ketahui:

1. Indofood Sukses Makmur (INDF)

PT Indofood Sukses Makmur (INDF) adalah salah satu pemain utama dalam industri consumer goods di Indonesia. Lini produk perusahaan ini bermacam macam mulai dari tepung Bogasari, mie Indomie yang hingga kini mendominasi pasar mie instant di Indonesia hingga susu kemasan Indomilk.

Saat ini, PT Indofood Sukses Makmur merupakan salah satu konstituen indeks LQ45. Hal ini berarti bahwasanya saham perusahaan ini dinilai merupakan saham berkualitas tinggi atau blue chip.

2. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)

Perusahaan anggota Salim Group yang lain yang juga masuk ke dalam indeks LQ45 adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Perusahaan ini mulai masuk ke bursa pada oktober 2010. Sama seperti INDF, ICBP juga memproduksi berbagai macam customer goods yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

3. Indoritel Makmur (DNET)

Indoritel Makmur adalah perusahaan anggota Salim Group yang bergerak di bidang investasi ritel dan teknologi telekomunikasi. Sebelum diakuisisi oleh Salim Group pada tahun 2013, perusahaan ini bernama PT Dyviacom Intrabumi.

Salim Group kemudian menggunakan perusahaan ini untuk berinvestasi di 3 perusahaan produsen produk yang dikenal luas oleh masyarakat yaitu KFC, Indomarco Prismatama aka Indomaret dan Nippon Indosari Corpindo atau Sari Roti.

Perusahaan ini melantai di Bursa Efek Indonesia pada Desember tahun 2000. Meskipun perusahaan ini tidak masuk ke dalam indeks LQ45 sebagaimana dua perusahaan sebelumnya, namun perusahaan ini berhasil menjadi peringkat pertama dalam hal kapitalisasi pasar di industri investasi ritel dan telekomunikasi.

4. Indomobil Sukses Internasional (IMAS)

Indomobil Sukses Internasional adalah anak perusahaan Salim grup yang bergerak di bidang perakitan dan distribusi mobil dan alat berat. Perusahaan ini bermitra dengan berbagai perusahaan mobil dan alat berat internasional seperti Nissan, Volkswagen, Volvo dan lain sebagainya.

Perusahaan ini mulai masuk ke Bursa Efek Indonesia pada tahun 1993 dan saat ini harga per lembar saham perusahaan ini adalah sebesar 895 rupiah per lembar.

5. Indomobil Multi Jasa (IMJS)

Indomobil Multi Jasa adalah anak perusahaan dari PT Indomobil Sukses Internasional yang bergerak di bidang ekspor impor suku cadang, dan konsultasi jasa teknik. Jadi, perusahaan ini yang mengimpor mesin dan suku cadang kendaraan untuk kemudian dirakit oleh PT Indomobil Sukses Internasional.

Sejak sahamnya dirilis di bursa pada tahun 2013 hingga tahun 2021, harga saham perusahaan ini ering mengalami fluktuasi tajam. Kini, harga per lembar saham IMJS adalah sebesar 350 rupiah per lembar.

6. Salim Ivomas Pratama (SIMP)

Selain bidang consumer goods dan otomotif, Salim group juga merambah bisnis kelapa sawit dengan PT. Salim Ivomas Pratama. Perusahaan ini berfokus kepada pengembangbiakan kelapa sawit, produksi dan distribusi produk hasil turunan kelapa sawit seperti minyak goreng, margarin dan lain sebagainya.

Salim group memiliki kurang lebih 80% saham perusahaan ini dengan atas nama PT Indofood Agri Resources Ltd dan Indofood Sukses Makmur.

7. PP London Sumatera (LSIP)

Perusahaan agrobisnis lainnya yang dimiliki oleh Salim group dan sudah IPO adalah Perusahaan Perkebunan London Sumatera atau PP Lonsum. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1963, melakukan IPO pada tahun 1996 dan diakuisisi oleh Salim group di bawah PT Salim Ivomas Pratama pada tahun 2007. Adapun fokus produk perusahaan ini adalah kelapa sawit, karet, kakao, teh dan biji-bijian lainnya.

8. Bank Ina Perdana (BINA)

Salim group melalui PT Indolife Pensiontama memiliki saham sebesar 22,47% di perusahaan perbankan ini. Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar apabila dibandingkan dengan kepemilikan grup ini pada 7 perusahaan di atas, namun PT Indolife Pensiontama masih merupakan pemilik saham terbesar Bank BINA dan termasuk pemegang saham pengendali.

Sejak awal tahun 2021 harga saham perusahaan ini terus melambung naik dari 770 per lembar saham pada Januari lalu hingga puncaknya pada bulan Juni harga saham perusahaan ini menjadi 5575 rupiah per lembar. Saat ini harga tersebut turun kembali menjadi 4750 rupiah.

9. Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

Seperti yang telah disebutkan di atas, PT Nippon Indosari Corpindo menjadi anggota Salim group, ketika perusahaan konglomerasi ini mengakuisisi PT. Indoritel Makmur. Salim group melalui Indoritel Makmur memiliki 25,7% saham perusahaan ini dan menjadi pemegang saham pengendali. Perusahaan ini memproduksi snack sehari-hari khususnya roti dengan brand Sari Roti.

Selain 9 perusahaan di atas, Salim group juga memiliki saham di perusahaan lain. Akan tetapi, Salim group menjadi pemegang saham pengendali di ke-9 perusahaan di atas.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago