Investasi

Dana Pensiun: Manfaat, Jenis dan Cara Mengumpulkannya

Membicarakan dana pensiun di usia muda bukanlah sesuatu yang terlalu dini. Setiap orang membutuhkan dana pensiun untuk hari tua yang identik dengan non-produktif alias tidak bisa bekerja lagi karena berbagai alasan, salah satunya kondisi fisik menurun.

Oleh karena itu, setiap orang semestinya menyiapkan dana pensiun sejak usia muda. Beruntungnya, bagi yang menjadi karyawan di suatu perusahaan, biasanya mendapatkan program jasa pensiun.

Program ini tentunya akan menjadikan karyawan merasa aman dan tenteram saat menjalani masa pensiun. Di sisi lain, karyawan juga akan terdorong untuk lebih semangat bekerja karena dana pensiun bisa menjadi ‘motivasi’ tersendiri bagi mereka.

Namun tidak semua perusahaan mengadakan program dana pensiun. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui tentang seluk beluk dana pensiun dan cara mengumpulkannya, walaupun tanpa harus melalui perusahaan.

Pengertian Dana Pensiun

Pensiun adalah masa ketika seseorang tidak lagi bekerja karena masa tugasnya sudah selesai, memasuki usia maksimal untuk bekerja (usia pensiun) atau kondisi lainnya. Kondisi lainnya ini bisa berupa sakit atau meninggal dunia, pemutusan hubungan kerja (PHK) atau lainnya.

Sementara itu, dana pensiun adalah hak seseorang mendapatkan penghasilan setelah bekerja hingga masa tugasnya berakhir, memasuki usia pensiun atau kondisi lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dana pensiun akan diberikan dalam bentuk uang dengan besaran sesuai ketentuan yang berlaku.

Nah, dana pensiun ini pada umumnya dikelola oleh lembaga yang bergerak di bidang keuangan (penyelenggara dana pensiun). Lembaga tersebut memungut dana dari karyawan yang dipotong dari uang gajinya, kemudian akan dikembalikan ketika masa tugas karyawan berakhir atau memasuki masa usia pensiun.

Nantinya, iuran yang dipungut oleh lembaga keuangan itu akan diinvestasikan ke dalam berbagai kegiatan usaha. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan investasi itu.

Tujuan dan Manfaat Dana Pensiun

Tujuan dan manfaat pengadaan dana pensiun dapat dibagi menjadi tiga, yakni untuk kepentingan perusahaan, peserta dan lembaga penyelenggara. Berikut ini dijelaskan secara lengkap.

Perusahaan

Bagi perusahaan, pengadaan dana pensiun memiliki lima tujuan dan manfaat, antara lain:

  • Kewajiban moral. Perusahaan wajib memberikan rasa aman dan tenteram bagi para karyawannya yang sudah memasuki usia pensiun atau masa tugasnya berakhir. Sehingga, para pensiunan tidak lagi khawatir dengan kondisi keuangannya di hari tua.
  • Kompetisi pasar tenaga kerja. Pengadaan dana pensiun dapat menjadikan perusahaan memiliki daya saing tinggi dalam menyerap tenaga kerja yang profesional dan berkualitas sesuai spesifikasi yang diinginkan.
  • Loyalitas. Perusahaan menginginkan karyawan memiliki loyalitas yang tinggi dan menuntaskan pekerjaannya dengan optimal.
  • Penghargaan. Perusahaan memberikan penghargaan berupa jaminan hari tua untuk karyawan yang sudah menyelesaikan masa tugasnya.
  • Citra yang baik. Perusahaan berharap pengadaan dana pensiun untuk karyawan dapat menumbuhkan citra yang baik di mata pemerintah dan masyarakat. Hal ini bisa menjadikan perusahaan berkembang dengan baik.

Peserta

Bagi peserta, pengadaan dana pensiun memiliki tiga tujuan dan manfaat, di antaranya:

  • Rasa aman dan tenteram. Peserta atau karyawan akan merasa aman dan tenteram dalam menjalani hidup usia tua karena masih mendapatkan penghasilan dari dana pensiun.
  • Motivasi. Karyawan akan termotivasi untuk lebih bersemangat dan mempersembahkan yang terbaik untuk perusahaan.
  • Kompensasi yang baik. Karyawan memiliki kompensasi tambahan meski baru bisa didapatkan ketika sudah mencapai usia pensiun atau masa tugasnya berakhir.

Lembaga Penyelenggara

Bagi lembaga penyelenggara, pengadaan dana pensiun memiliki tiga tujuan dan manfaat, antara lain:

  • Lembaga penyelenggara mendapatkan keuntungan dari hasil investasi dana pensiun ke dalam berbagai kegiatan usaha.
  • Lembaga penyelenggara turut mendukung dan menyukseskan program pemerintah melalui pengadaan dana pensiun.
  • Wujud bakti sosial dari lembaga penyelenggara untuk perusahaan dan karyawan yang menjadi peserta dana pensiun.

Jenis Pensiun

Karyawan bisa mengalami empat jenis pensiun, yakni pensiun normal, dipercepat, ditunda dan cacat. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Pensiun Normal

Pensiun normal diberikan kepada karyawan yang telah memasuki batas usia pensiun atau masa tugasnya berakhir. Misalnya, karyawan di Indonesia rata-rata akan menghadapi masa pensiun di usia 56-57 tahun. Tentu saja, kebijakan usia pensiun ini diterapkan berdasarkan ketentuan perusahaan.

2. Pensiun Dipercepat

Pensiun dipercepat diberikan kepada karyawan karena perusahaan mengalami kondisi tertentu yang kurang menguntungkan. Misalnya, di masa pandemi Covid-19 ini perusahaan mengurangi jumlah karyawan kantor 25 hingga 50 persen dari kapasitas semestinya.

Sehingga, diambillah keputusan pengurangan karyawan. Kondisi semacam ini membuat sebagian karyawan mengalami pensiun dipercepat.

3. Pensiun Ditunda

Pensiun ditunda diberikan kepada karyawan yang meminta pensiun sendiri, namun usianya masih belum memasuki usia pensiun. Karyawan tersebut akan tetap mendapatkan dana pensiun namun pada saat usianya sudah mencapai usia pensiun.

Jadi, karyawan harus menunggu hingga mencapai usia pensiun untuk menikmati dana pensiun dari perusahaannnya. 

4. Pensiun Cacat

Pensiun cacat diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan atau insiden tertentu yang membuatnya tidak mampu bekerja lagi di perusahaan. Jenis pensiun ini juga mendapatkan dana pensiun layaknya jenis pensiun normal.

Jenis Dana Pensiun

Selain pensiun, dana pensiun juga terbagi menjadi beberapa jenis, yakni Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Hal ini termuat dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992.

Dari kedua jenis di atas, dapat disimpulkan bahwa pihak penyelenggara dana pensiun bisa berasal dari perusahaan (pemberi kerja) itu sendiri maupun lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan asuransi jiwa.

Namun selaku DPPK, perusahaan setidaknya memiliki tiga pilihan dalam menyelenggarakan dana pensiun, di antaranya:

  • Menyelenggarakan dana pensiun sendiri untuk para karyawan
  • Menggunakan jasa pihak lain, dalam hal ini lembaga keuangan untuk menyelenggarakan dana pensiun bagi para karyawan
  • Menyelenggarakan dana pensiun secara bersama-sama dengan lembaga keuangan.

Adapun program dana pensiun bisa dijalankan dalam dua jenis, yakni sebagai berikut:

  • Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), yakni program pensiun yang besaran manfaat pensiun diatur dalam ketentuan dana pensiun. Jenis program ini mengharuskan dilakukannya pemotongan gaji karyawan sebagai iuran dana pensiun.
  • Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), yakni program pensiun yang besaran manfaat pensiun bergantung pada hasil perolehan kekayaan dana pensiun. Iuran dana pensiun dalam program ini didapatkan melalui karyawan dan pemberi kerja atau perusahaan.

Cara Mengumpulkan Dana Pensiun

Setidaknya ada tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan dana pensiun. Siapa saja bisa menerapkan ketiga cara ini, terlebih untuk Anda yang berkarir sebagai pekerja mandiri.

Berikut ini tiga cara mengumpulkan dana pensiun:

1. Menabung

Menabung adalah cara paling umum yang mungkin sudah diketahui banyak orang untuk mengumpulkan dana pensiun. Sebaiknya menabung dilakukan sejak usia muda di saat Anda masih berada pada usia produktif (atau usia bekerja).

Saat ini, menabung tidak hanya bisa dilakukan dengan cara tradisional, seperti menyimpan uang di dalam lemari kamar atau di bawah kasur. Anda lebih disarankan untuk memanfaatkan jasa perbankan yang menyediakan beberapa jenis simpanan.

Misalnya, Anda bisa menggunakan jenis simpanan deposito yang terkenal dengan bunga cukup besar. Nah, cara ini bisa membuat uang tabungan Anda di bank menjadi bertambah.

Selain menabung untuk dana pensiun, pastikan juga Anda menabung untuk dana darurat. Menyiapkan dana darurat sangat bermanfaat ketika ada kebutuhan mendesak, sehingga Anda tidak perlu mengambil dari dana pensiun ataupun dana yang dialokasikan untuk kebutuhan lain.

2. Investasi

Investasi juga bisa dijadikan cara untuk mengumpulkan dana pensiun. Ada banyak sekali pilihan instrumen investasi untuk menyiapkan dana pensiun. Misalnya, investasi dalam bentuk reksa dana atau saham.

Ada juga investasi dalam bentuk properti seperti tanah, rumah, apartemen dan gedung tertentu. Kemudian, ada investasi emas yang harganya cenderung terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Selain untuk menyiapkan dana pensiun, investasi juga bisa Anda jadikan sebagai penghasilan pasif. Misalnya, investasi rumah dan apartemen yang bisa disewakan kepada orang lain. Sehingga, Anda mendapatkan penghasilan dari si penyewa.

Jika tujuan Anda untuk mengumpulkan dana pensiun, ada baiknya penghasilan pasif ini dijadikan tabungan. Atau, Anda juga bisa memanfaatkannya untuk menambah nilai investasi yang lebih menguntungkan.

3. Hidup Hemat

Siapa saja disarankan untuk mempraktikkan kebiasaan hemat. Ya, kebiasaan hemat juga termasuk salah satu cara jitu mengumpulkan dana pensiun yang bisa dilakukan sejak muda.

Di usia produktif, ada baiknya menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung, plus menekan jumlah pengeluaran. Dengan kata lain, Anda mesti mementingkan pengeluaran yang bersifat kebutuhan dan meminimalisir pengeluaran yang bersifat keinginan.

Dengan membudayakan hidup hemat, Anda dapat dengan mudah mengumpulkan uang untuk menunjang kebutuhan di hari tua. Kebutuhan lain yang bersifat mendadak pun bisa ditanggulangi dengan uang hasil berhemat itu.

Jika Anda berkarir sebagai karyawan di suatu perusahaan yang menyelenggarakan dana pensiun, tidak ada salahnya juga untuk menerapkan ketiga cara di atas untuk menambah ‘celengan’ di hari tua.

Itulah pembahasan tentang dana pensiun, mulai dari pengertian, tujuan dan manfaat, jenis dan cara mengumpulkannya. Ingat! Persiapkan jaminan hari tua Anda sejak muda.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago