Saham

Kapan Waktu yang Tepat Menjual Saham? Pertimbangkan 8 Hal Ini

Harga investasi saham naik? Apakah ini saatnya untuk menjual saham? Sebenarnya dalam menjual saham tidak ditentukan mana waktu untuk menjual saham dan investor dapat memilih waktu sesukanya untuk menjual saham.

Namun, tentu saja semua orang ingin mendapatkan keuntungan ketika menjual saham. Seperti halnya teori jual beli, prinsip penjualan saham untuk mendapatkan keuntungan juga sama. Beli dengan harga murah dan jual saat harga naik. Namun pada penerapannya, hal ini tidak semudah pada teori yang tertulis.

Harga saham bergerak dengan sangat cepat dimana pada satu waktu harga saham dapat naik kemudian dapat turun dan dapat naik lagi. Hal inilah yang terkadang membuat investor menjadi ragu untuk menjual sahamnya.

Lalu kapan waktu yang tepat untuk menjual saham agar tetap mendapatkan keuntungan? Berikut waktu yang tepat menjual saham yang bisa dijadikan pertimbangan:

1. Membutuhkan Uang

Tentu uang adalah hal yang paling penting dan menjadi kebutuhan pokok. Terlebih ketika memang membutuhkan uang untuk keperluan yang lebih penting, tentu saja hal ini menjadi alasan yang cukup untuk menjual saham.

Menjual saham dapat dilakukan saat memang membutuhkan uang. Dapat dilakukan seperti ketika membutuhkan tambahan uang untuk menutup biaya pembelian rumah atau membutuhkan uang untuk biaya pendidikan anak.

Namun pastikan bahwa Anda menjualnya ketika harga saham sedang bagus, sehingga mendapat keuntungan. Jika portofolio saham Anda minus, sebaiknya Anda pikirkan kembali, apakah benar-benar ingin cutloss sahamnya.

Maka dari itu, ada baiknya Anda juga menyiapkan dana darurat dan mengalokasikan keuangan dengan tepat. Sehingga ketika ada kebutuhan mendesak, tidak hanya bergantung pada saham yang harganya naik turun.

2. Sudah Mencapai Target Harga

Saat memulai beinvestasi saham, anda mungkin sudah memiliki target pada harga mana anda akan menjual saham tersebut.

Menjual saham pada saat telah mencapai target juga akan membantu investor untuk tidak terlalu terikat secara emosional pada satu tempat. Jika sudah terikat secara emosional, hal ini akan lebih riskan.

Dimana ketika harga naik, investor akan cenderung lebih enggan untuk menjual saham, namun pada suatu hari ternyata harga saham tersebut malah menjadi turun, kondisi ini tentu saja akan menjadikan kerugian pada investor.

3. Jual Saham Ketika Ada Kesempatan yang Lebih Baik

Sebelum membeli saham, tentunya investor akan melakukan riset terlebih dahulu untuk melihat bagaimana performa perusahaan tersebut, apakah baik atau tidak.

Namun, performa bagus ini bisa saja pada suatu saat akan mengalami penurunan. Nah, di saat seperti ini, carilah opsi saham lain yang memiliki performa lebih bagus dibandingkan dengan sebelumnya.

Apabila memang ada prospek yang lebih baik, tidak ada salahnya untuk berpindah emiten dan menjual saham yang dimiliki.

4. Ketika Alasan saat Membeli Saham Sudah Tidak Berlaku Lagi

Ketika mulai membeli saham, investor pasti memiliki alasan khusus mengapa memutuskan untuk berinvestasi di tempat tersebut. Dimana alasan ini juga didasarkan dari riset yang telah dilakukan. Seperti bagaimana penjualan perusahaan tersebut, pemberian dividen, manajemen perusahaan, dll.

Jika pada suatu saat terjadi perubahan pada alasan-alasan yang menjadi dasar untuk berinvestasi, hal ini dapat dijadikan alasan untuk menjual saham dan berpindah pada saham yang lebih prospektif lagi.

Beberapa perubahan yang dapat menjadi alasan mengapa perlu menjual saham seperti terjadinya perubahan manajemen yang menjadikan perusahaan lebih tidak baik, pengurangan pada dividen dan penurunan dalam penjualan produk.

5. Ketika Salah Membeli Saham

Terkadang investor dapat salah dalam memilih saham yang ingin dibeli. Jika anda mengalami hal ini dan merasa bahwa saham yang dibeli tidak memberikan keuntungan, maka sebaiknya saham dijual dan berpindah pada investasi saham lain yang lebih menguntungkan.

6. Harga Saham Naik Secara Signifikan

Seperti prinsip dasar di awal, jika harga naik maka inilah waktu yang tepat untuk menjual saham dan mendapatkan keuntungan.

Harga saham sangat cepat naik dan turun, terkadang ada investor yang tidak menjual saham saat harga sedang naik karena ingin menjualnya pada saat harga lebih naik lagi. Namun terkadang hal ini tidak terjadi malah harga saham dapat mengalami penurunan.

Jika anda percaya dengan perusahaan tersebut maka, jual saham ketika harga sedang naik dan beli kembali ketika harga mengalami penurunan.

7. Perusahaan Mengalami Kebangkrutan

Alasan ini sudah sangat jelas dimana ketika perusahaan bangkrut tentu investor akan mengalami kerugian dan sebaiknya menjual saham yang dimilikinya.

Melakukan pemantauan terhadap kinerja perusahaan perlu dilakukan agar dapat melihat bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan datang agar dapat berpindah pada perusahaan yang memiliki prospek lebih baik sebelum investor mengalami kerugian.

8. Ingin Menyeimbangkan Nilai Portfolio

Dalam melakukan investasi, investor dapat melakukan investasi pada berbagai perusahaan dengan industri yang berbeda-beda dan dengan jenis dana yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian yang dapat dialami.

Portofolio yang baik dapat dibentuk dengan mengamati investasi apa saja yang dimiliki. Jika memiliki investasi yang sekiranya menjadikan nilai portofolio menjadi jelek dan merugikan, sebaiknya saham pada investasi itu dijual dan digantikan dengan saham yang dapat menyeimbangkan nilai portofolio yang dimiliki.

Beberapa alasan di atas dapat menjadi pertimbangan anda untuk menjual saham agar mendapatkan keuntungan dan menghindari kerugian yang besar. Kunci utamanya adalah tetap sabar dan tidak panik, selalu lakukan pemantauan pada saham yang dimiliki.

Chandra Nathalie, S.E

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago