Saham

Earning Per Share (EPS): Definisi, Manfaat, Cara Menghitungnya

Definisi Earning Per Share

Earning per share atau laba per saham adalah rasio yang diperoleh dengan cara membagi laba setelah pajak (earning after tax) perusahaan dengan jumlah saham ekuitas perusahaan yang beredar.

Dari earning per share inilah perusahaan akan menentukan berapa deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham perusahaan. Penentuan tersebut akan dilakukan saat rapat umum pemegang saham (RUPS).

Biasanya tidak semua earning per share akan dibagikan sebagai deviden untuk pemegang saham. Ada sebagian dari earning per share yang akan tetap berada dalam perusahaan, yang disebut sebagai laba ditahan. Laba ditahan ini digunakan sebagai pengembangan perusahaan atau memperkuat modal kerja perusahaan.

Manfaat Earning Per Share

  1. EPS memberikan gambaran tingkat keuntungan perusahaan terhadap 1 lembar saham pada periode tertentu. Dengan membandingkan dengan EPS periode sebelumnya, maka investor bisa melihat apakah profitabilitas perusahaan meningkat, tetap atau malah menurun.
  2. EPS bermanfaat menjadi panduan dalam menilai prospek ke depan perusahaan dalam menghasilkan laba. Investor bisa membandingkan nilai EPS dalam periode waktu tertentu, semisal 3 atau 5 tahun. Jika selama periode tersebut, nilai EPS cenderung naik maka bisa diperkirakan tahun depan EPS perusahaan juga akan naik dan ini menjadikan prospek perusahaan ke depan semakin baik.
  3. EPS memberikan perkiraan besar pengembalian atas investasi saham perusahaan. Semakin besar nilai EPS maka semakin besar peluang investor untuk mendapatkan pengembalian berupa deviden.

Kekurangan Earning Per Share

Laporan keuangan sebagai salah satu dasar informasi bagi investor menjadi ujian bagi manajemen perusahaan yang merupakan penyaji laporan keuangan. Ada potensi permasalahan apabila manajemen perusahaan tidak berlaku jujur saat menyajikan laporan keuangan.

Terkadang pihak manajemen melakukan “management earning” agar laporan keuangan bisa setinggi mungkin. Hal ini akan menjadi potensi masalah bagi investor yang menginginkan laporan keuangan apa adanya sebagai dasar untuk memilih investasi.

Terkadang manajemen perusahaan melakukan itu terkait dengan bonus atau tantiem yang dijanjikan apabila bisa memperoleh laba yang tinggi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, investor perlu memperhatikan laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi.

Salah satu faktor dalam menghitung EPS adalah earning after tax atau laba setelah pajak. Jika kita melihat laporan laba rugi lebih terinci, laba setelah pajak diperoleh setalah laba eaning before tax. Earning before tax muncul setelah net income, yang mana sebelumnya ada pendapatan atau biaya lain-lain.

Pendapatan atau biaya lain-lain ini tidak terkait dengan operasional perusahaan. Salah satunya kenaikan atas penilai asset tetap perusahaan. Aset tetap perusahaan bisa berupa tanah, bangunan atau kendaraan. Aset tetap berupa tanah cenderung akan naik setiap tahunnya.

Kenaikan asset tetap tersebut akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Jika kenaikan tersebut sangat tinggi akan bisa mendongkrak kenaikan laba perusahaan. Ini sangat mungkin terjadi apabila perusahaan memiliki jumlah asset tetap berupa tanah yang berada di banyak lokasi.

Kadang kenaikan asset tetap tersebut bisa menutupi kerugian operasional perusahaan. Hal ini yang perlu diwaspadai oleh investor. Sehingga investor perlu juga memperhatikan ukuran-ukuran yang terkait dengan produktifitas perusahaan.

Faktor lain yang menjadi kelemahan analisa EPS adalah faktor pendapatan anak usaha maupun pajak perusahaan. Untuk mengatasi faktor ini, bukan hanya melihat bottom line di earning after saja, tetapi juga melihat top line. Perusahaan yang baik apabila kenaikan EPS nya diiringi kenaikan pendapatan dan penurunan biaya operasional.

Rumus dan Cara Penghitungan Earning Per Share

EPS merupakan salah satu indikator bagi investor untuk menentukan di perusahaan mana investasinya akan dimasukkan. EPS yang tinggi menjadi daya tarik perusahaan agar investor mau menanamkan uangnya ke dalam perusahaan. Tetapi bukan EPS saja yang menjadi satu-satunya pertimbangan investor.  

Indikator lain yang perlu menjadi tambahan pertimbangan selain EPS seperti price earning ratio (PER), price to book value, dividen pay out ratio atau volume perdagangan.  Indikator-indikator ini merupakan fundamental bisnis perusahaan.

Sesuai dengan namanya, earning per share diperoleh dari pembagian earning terhadap jumlah saham. Earning yang dimaksud di sini adalah laba bersih yang dicerminkan dari laba setelah pajak atau earning after tax.  Maka rumus dari eaning per share adalah:

EPS = laba setelah pajak / jumlah saham yang beredar

Laba setelah pajak dapat diketahui dari laporan laba rugi perusahaan. Sementara jumlah saham yang beredar dapat diketahui dari bagian ekuitas yang terdapat di laporan neraca. Biasanya tercatat sebagai “modal saham ditempatkan dan disetor penuh – xxx saham”, xxx menunjukkan angka jumlah saham yang beredar.

Bahkan pada laporan keuangan tertentu, nilai EPS nya sudah dicantumkan sehingga investor tidak perlu menghitungnya.

Sebagai contoh perhitungan EPS, PT JKL, Tbk pada akhir 2020 menyatakan jumlah saham yang beredar adalah 41.524.501.700 lembar saham dan memiliki laba bersih di tahun berjalan sebesar Rp 1.061.476 M.

Maka besar EPS PT JKL, Tbk adalah 1.061.476M / 41.524.501.700 = 25,56 kali, artinya perusahaan mampu menghasilkan laba 25,56 kali dari jumlah saham perusahaan yang beredar.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago