Bisnis

Hustle Culture: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya

Pengertian Hustle Culture

Pernahkah Anda merasa bahwa hidup ini hanya tentang bekerja? Jam kerja yang disediakan oleh kantor rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Jika Anda merasakan hal ini, mungkin Anda terjerat hustle culture.

Hustle culture bisa diartikan sebagai sebuah budaya yang mendorong seseorang untuk bekerja tanpa mengenal waktu. Orang yang terjerat budaya ini akan bekerja kapan pun dan dimana pun. Mereka meyakini bahwa karir adalah segalanya.

Pola pikir ini membuat mereka tidak pernah merasa cukup dalam bekerja. Oleh karena itu mereka akan terus bekerja hingga larut malam bahkan hingga pagi. Tak jarang mereka melewatkan berbagai kebutuhan biologis seperti makan dan tidur.

Ciri-Ciri Hustle Culture

Ada beberapa ciri-ciri yang bisa diamati jika Anda atau mungkin rekan kerja Anda terjerat budaya ini, yaitu:

  • Hanya memikirkan pekerjaan

Seorang hustler (sebutan bagi terjerat hustle culture) hanya memikirkan pekerjaan. Hidupnya didedikasikan hanya untuk bekerja sehingga melupakan aspek-aspek kehidupan lainnya yang harus dipenuhi seperti kebutuhan biologis, kebutuhan bersosialisasi dan kebutuhan lainnya.

  • Merasa bersalah ketika beristirahat

Sebagai akibat dari pikiran yang dipenuhi oleh pekerjaan maka para hustler merasa harus selalu bekerja. Mereka akan merasa bersalah ketika beristirahat. Mereka menganggap hal ini tidak produktif maka tidak boleh dilakukan. Hal inilah yang membuat mereka cenderung tidak beristirahat bahkan tidak tidur.

  • Membuat target yang tidak realistis

Pekerjaan memang identik dengan target yang harus dipenuhi. Namun para hustler cenderung membuat target kerja yang tidak realistis. Pekerjaan yang idealnya dikerjakan dalam 3 hari, mereka targetkan selesai dalam 1 hari. Hal ini membuat mereka bekerja sangat keras hingga lupa istirahat.

  • Sering mengalami burnout

Bekerja terus menerus selain berpengaruh kepada kondisi fisik, juga berpengaruh kepada kondisi mental. Para hustler sering mengalami burnout karena terlalu lelah bekerja. Hal ini akan membuat mereka lebih mudah stress bahkan bisa mengalami depresi.

  • Tidak pernah puas dengan hasil pekerjaan

Hustler cenderung membanding-bandingkan pekerjaannya dengan orang lain. Hal ini membuat mereka tidak pernah puas dengan hasil pekerjaan. Efeknya mereka akan terus bekerja untuk mencapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasi mereka.

Dampak Hustle Culture

Hustle culture berdampak pada berbagai aspek mulai dari kondisi fisik, mental hingga relasi dengan rekan kerja.

  • Berisiko tinggi terkena serangan jantung

Berdasarkan sebuah penelitian yang ditulis pada Current Cardiology Reports, orang yang bekerja lebih dari 50 jam per minggu berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. Selain itu, mereka juga berisiko terkena aritmia, resistensi insulin, dan hiperkoagulasi.

  • Kurang bersyukur

Salah satu ciri hustler adalah membanding-bandingkan pekerjaannya dengan orang lain. Hal ini selain berdampak pada jam kerja yang tidak pernah berakhir, juga berdampak kepada kepuasan diri. Ketidakpuasan dalam diri membuat mereka tidak pernah bersyukur dan selalu merasa kurang.

  • Menyusahkan rekan kerja

Hustler juga bisa berdampak pada orang lain terutama rekan kerja. Mereka akan menuntut orang lain untuk bekerja sangat keras seperti mereka. Ketika seorang hustler mengirim email di luar jam kerja namun tidak dibalas saat itu juga maka ia bisa marah kepada rekan kerjanya karena tidak segera membalas email tersebut.

Cara Mengatasi Hustle Culture

Hustle culture sebagai sebuah fenomena sosial perlu diatasi supaya tidak menimbulkan kerugian bagi kita semua. Berikut cara mengatasinya.

  • Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Media sosial membuat kita bisa melihat kondisi orang lain secara real time. Hal ini mengandung sisi positif dan negatif. Positifnya adalah kita bisa mengetahui kabar teman-teman kita.

Negatifnya adalah kita jadi mudah membandingkan diri kita dengan orang lain. Jika Anda merasa mudah membandingkan diri dengan orang lain terutama dalam hal pekerjaan, maka Anda bisa sejenak rehat dari media sosial. Sadari bahwa hidup ini bukanlah kompetisi. Mari stop membandingkan diri.

  • Lakukan hobi di luar pekerjaan

Hidup ini bukan hanya tentang pekerjaan. Anda perlu melakukan hobi yang bisa membuat Anda lebih rileks. Anda bisa mencoba berolahraga, berkebun atau berlibur untuk menenangkan diri.

Kondisi tubuh yang rileks akan menyegarkan kembali pikiran Anda sehingga bisa meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Hobi tidak menghambat pekerjaan. Justru hobi dan pekerjaan harus berjalan seimbang untuk mendukung satu sama lain.

  • Membatasi diri

Cara terakhir mengatasi hustle culture adalah dengan membatasi diri. Langkah ini bisa dimulai dengan menentukan jam kerja Anda. Misalkan Anda hanya bekerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Manfaatkan waktu tersebut untuk bekerja secara fokus supaya hasilnya maksimal. Gunakan waktu di luar jam tersebut untuk urusan di luar pekerjaan.

Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan batasan pribadi atau personal boundaries dengan rekan kerja. Misalkan Anda hanya akan menerima telpon atau email dari rekan kerja pada hari senin sampai jumat. Sampaikan hal ini pada rekan kerja Anda supaya mereka paham dan mau menerimanya.

Januar Iskandar, S.E.

Recent Posts

4 Emiten Batu Bara dengan Kapitalisasi Terbesar

Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…

1 year ago

6 Perbedaan IMF dan Bank Dunia

International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…

1 year ago

5 Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…

1 year ago

5 Emiten Properti dan Real Estate untuk Investasi Jangka Panjang

Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…

1 year ago

Big Mac Index – Pengertian, Penerimaan dan Batasannya

Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…

1 year ago

4 Cara Mengecek Tanah Bebas Masalah

Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…

1 year ago