Contents
Darimanakah sumber uang masuk bagi perusahaan? Pertama adalah dari modal pendiri perusahaan. Dengan modal tersebut, perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa. Dengan produk itu, perusahaan mendapatkan uang masuk yang dicatat di akuntansi sebagai pendapatan.
Pendapatan dari terjualnya produk perusahaan merupakan sumber kedua bagi perusahaan. Dengan pendapatan itulah perusahaan bisa membayar biaya-biaya seperti biaya bahan baku, biaya operasional, biaya tenaga kerja atau biaya administrasi.
Saat pendapatan dikurangi total biaya masih menyisakan rupiah maka rupiah itu disebut keuntungan yang menjadi hak pemilik perusahaan.
Tinggal pemilik perusahaan mau mengambil seluruh keuntungan atau sebagian keuntungan. Jika pemilik perusahaan mengambil sebagian keuntungan, maka perusahaan memiliki sumber daya untuk melakukan pengembangan.
Saat keuntungan tidak mencukupi untuk pengembangan perusahaan, maka perusahaan bisa meminta pemilik perusahaan untuk menambah modal atau mencari hutang. Karena itulah modal dan hutang terletak di sisi yang sama di neraca, yaitu di sisi kanan neraca atau sisi passive.
Kebutuhan akan tambahan dana untuk pengembangan perusahaan yang dilakukan melalui hutang disebut hutang jangka panjang, yang mana hutang jenis ini memiliki jatuh tempo lebih dari 1 periode tahun berjalan atau 1 periode akuntansi.
Selain periode pelunasannya yang biasanya lebih dari 1 periode, hutang jangka panjang juga biasanya dilunasi bukan dari aset lancar tetapi dari sumber lain seperti penerbitan saham baru atau bahkan dari hutang jangka panjang yang baru.
Hutang jangka panjang terdiri beberapa jenis antara lain:
Hutang hipotek adalah hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu, yang mana dalam perjanjian disebutkan jenis aktiva tetap yang menjadi jaminan, bisa berupa bangunan atau tanah.
Obligasi merupakan hutang jangka panjang yang memakai surat pengakuan hutang atas pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan penerbit kepada publik dalam jangka waktu tertentu, biasanya lebih dari 3 tahun.
Karena obligasi adalah hutang kepada publik atau masyarakat, maka surat obligasi bisa diperdagangkan oleh masyarakat sebagaimana saham diperdagangkan dalam pasar saham. Karena itu obligasi menjadi salah satu komponen investasi
Adalah hutang jangka panjang yang muncul akibat perusahaan meminjam uang kas dari bank dalam jangka waktu pelunasan lebih dari 1 tahun.
Karena hutang merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan selain ekuitas, maka perusahaan perlu memikirkan keuntungan dan resiko dari adanya hutang. Perhitungan akan keuntungan dan resiko hutang tentunya dibandingkan dengan penerbitan saham baru.
Keuntungan dari hutang:
Resiko dari hutang:
Melihat demikian besarnya resiko hutang, maka perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memutuskan untuk berhutang atau tidak dalam mencari tambahan dana. Serta perusahaan perlu mempertimbangkan alternatif lain dalam mencari tambahan dana yaitu dengan penerbitan saham baru.
Dalam proses korporatisasi perusahaan, hutang dan penerbitan saham baru merupakan dua kaki yang menopang pertumbuhan perusahaan. Artinya perusahaan melakukan tambahan dana dengan cara berhutang namun pada titik tertentu perusahaan melakukan penerbitan saham baru yang salah satu penggunaan hasilnya untuk mengurangi jumlah hutang jangka panjang.
Ada beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk melihat batas aman hutang perusahaan. Selain rasio solvabilitas yang digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan bisa membayar hutangnya, juga digunakan rasio leverage yang digunakan untuk mengukur nilai hutang. Rasio tersebut adalah rasio debt to assets dan rasio debt to equity.
Rasio debt to asset adalah rasio yang membandingkan total hutang dengan total asset, sementara ratio debt to equity adalah rasio yang membandingkan total hutang dengan total equity.
Semakin tinggi jumlah hutang akan memperbesar ratio debt to asset maupun ratio debt to equity. Nilai yang menjadi standar dari rasio tersebut adalah 1 atau 100%.
Artinya apabila rasio debt to asset perusahaan adalah 100% memiliki makna Rp 1 hutang perusahaan dijamin oleh Rp 1 aset perusahaan. Begitu juga ketika ratio debt to equity 1 atau 100% maka dari setiap Rp 1 hutang perusahaan ditanggung oleh Rp 1 ekuitas atau modal perusahaan.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dipatok oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sekilas terlihat sama karena keduanya adalah lembaga keuangan…
Kegiatan suatu perusahaan tentu akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, perusahaan…
Investasi properti dan real estate merupakan salah satu investasi yang menarik karena menawarkan return yang…
Pengertian Big Mac Index Pernahkah Anda membayangkan perbandingan antara dua mata uang asing? Seperti antara…
Investasi tanah masih menjadi idaman banyak orang mengingat besarnya keuntungan yang ditawarkan. Terkadang hal ini…